24 Tragedi : Marah dan Cemburu

577 61 9
                                    


Sohee sudah mengajak Suzy dan putranya Jungshin untuk ke meja makan, Sohee menyuapi Jungshin dengan bubur saat Sowon datang bersama Myungsoo. Suzy hanya diam tidak memandang keduanya malah sibuk dengan makanannya sendiri.

"Mari nyonya sebelah sini" ucap Minri pada Sowon sambil melirik dayang Suzy dengan tatapan mengejek.

"Aku bisa sendiri Minri, hormat pada putri Sohee dan kakak Suzy" ucap Sowon pada dayangnya dengan nada lembut.

"Tidak perlu melakukan itu Sowon, apalagi ini di meja makan" ucap Sohee dengan lembut juga.

"Maaf atas keterlambatan kami, kami terlambat bangun karena capek"

"Tidak apa, kami memakhlumi"

"Kakak Suzy bagaimana kabarmu? Sangat sayang sekali kemarin tidak ikut makan malam padahal aku sangat menunggu kakak bisa ikut juga disana" tanya Sowon bermanis ria pada Suzy.

"Aku sedang tidak sehat kemarin" jawab Suzy datar, sesekali Myungsoo meliriknya namun diabaikannya.

"Aku sangat sedih saat ibu suri mengatakan bahwa kakak keguguran dihari pernikahanku dengan Myungsoo akibat kelelahan, kakak pasti sedih sekali dan mohon maafkan aku tidak bisa menghibur"

"Tidak apa, ada Sohee, ada Jia dan ada chaekyung yang sudah menemaniku"

"Tidak baik berbicara di meja makan" ucap Myungsoo pada akhirnya.

"Nde, maafkan aku Myung yang terus bertanya pada kakak"

"Aku sudah selesai, aku mau menyelesaikan tulisan puisiku dulu" ucap Suzy pamit pada mereka yang ada diruang makan, kemudian masuk ke dalam kamarnya tanpa menunggu tanggapan dari yang lain.

Didalam kamar Suzy mulai membuka bukunya untuk melanjutkan tulisannya, Jia dan Chaekyung datang membawakan camilan untuknya.

"Tuan putri ini teh dan camilan anda, juga ada obat yang harus anda minum"

"Taruh saja disitu, nanti aku akan meminumnya"

"Baik. "

Myungsoo masuk ke dalam kamar Suzy, meminta kedua pelayan Suzy untuk pergi terlebih dulu.

"Bisakah kalian berdua pergi dulu, ada yang ingin ku bicarakan dengan tuan putri kalian?"

"Baik pangeran, kami permisi dulu"

Jia dan Chekyung pergi keluar kamar, Myungsoo berjalan mendekat kearah Suzy yang hanya diacuhkan. Suzy terus saja melanjutkan aktivitas menulisnya tanpa memperdulikan Myungsoo.

"Zy, dengarkan aku"

"Untuk apa aku mendengarkanmu. Seharusnya kau di kamar baru? Kenapa kau ada disini? Pergi sana" ucap Suzy beranjak ke kursi lain yang berada dipojokan kamar dan tentu saja Myungsoo mengikuti.

"Zy dengarkan aku, aku tidak melakukan apapun dengan Sowon percaya padaku. Malam itu aku langsung kemari, tapi kau sudah tidur dan Sohee menyuruhku kembali ke kamar baru? Aku juga menderita bahkan rasanya bernapaspun aku susah karena terus memikirkanmu. Aku juga sedih kehilangan anak kita disaat kita harus terjebak situasi yang sulit, aku tidak berdaya namun dihatiku tetap hanya dirimu saja. Dikamar baru setiap detikku berasa 1000 tahun tanpamu, parahnya aku menghadapi wanita lain yang harus ku terima bisakah kau rasakan menderitanya hatiku tanpamu? Aku memang anak seorang raja tapi aku tidak bisa seperti dia yang bisa menikah lebih dari sekali" ucap Myungsoo memegang tangan Suzy dan membuat mata Suzy berkaca-kaca.

"Aku bersalah, maafkan aku Myung" ucap Suzy mengarahkan tangan Myungsoo agar memukulnya, namun Myungsoo menariknya ke dalam pelukannya.

"Aku tak bisa tinggal disini sementara, aku harus tinggal dikamar baru."

Fair Lady - Myungzy √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang