“Let’s break up.”
Naya membuka suara ketika mereka sudah berdiam diri selama hampir 15 menit. Aron tampak terkejut. Ia memutar pandangan dan menatap perempuan di sampingnya dengan kaget.
“Maksudmu?” Ia meminta penegasan.Naya menarik napas.
“Aku ingin berpisah denganmu. Aku sudah tak bisa lagi menjadi kekasihmu,” jawabnya kemudian.“Kenapa? Apa aku telah melakukan kesalahan yang tak dapat kamu maafkan?” tanya Aron.
Naya menggeleng.
“Tidak, aku hanya merasa lelah saja,” jawabnya lirih.“Lelah? Apa menjadi pacarku begitu melelahkan?” Pemuda berlesung pipi itu terlihat kesal.
Naya mengangguk dengan hati hancur.“Kanaya, Sayang...?” Aron mengerang frustasi.
“Aku lelah, Aron.” Naya memotong. Tatapan keduanya beradu.
“Aku tahu selama ini kamu masih berusaha mencari tahu tentang keberadaan Chaca. Kita sudah berpacaran selama hampir tiga tahun dan yang ada di pikiranmu masih saja tentang dia. Kamu masih saja mencari info tentang dirinya, mengkhawatirkannya, merindukannya, dan itu benar-benar membuatku terluka.” Perempuan itu menatap Aron tegas.“Tapi aku mencintaimu, Nay,” potong Aron.
“Ya, aku tahu kamu mencintaiku, tapi tidak tulus.”
“Chaca adalah bagian dari diriku di masa lalu. Hal yang tidak mudah untuk melupakannya. Bukankah aku pernah bilang padamu bahwa aku masih perlu waktu untuk melupakannya. Haruskah aku berlutut dan memohon padamu untuk memberiku waktu lagi?” Suara Aron terdengar memohon dan frustrasi.
Naya tersenyum sinis.
“Waktu? Selama itu? Maaf, aku sudah tak sanggup,” jawab perempuan tersebut.Terdengar Aron menghela napas dengan berat.
“Nay, apa kamu sudah tak mencintaiku lagi?” tanyanya kemudian.Naya tak segera menjawab.
Aku mencintaimu, dengan setulus hatiku. Bahkan jika kamu menduakanku, aku akan tetap mencintaimu! Ia merutuk dalam hati.
“Carilah dia jika kamu ingin tetap mencari. Mungkin kalian bisa berbicara lagi dari hati ke hati jika kalian sudah bertemu.” Naya beranjak.
“Nay, please?” panggil Aron seraya beranjak dan menarik lengan perempuan tersebut.
“Maafkan aku.” Naya menghalau tangan pemuda tampan di sisinya lalu ia beranjak meninggalkannya, sendirian.
***
Naya bertemu Aron ketika pemuda tersebut sedang patah hati karena perpisahannya dengan perempuan bernama Chaca. Ia sendiri juga tak tahu alasan kenapa mereka berpisah karena pemuda itu selalu menolak untuk menceritakan detailnya.
Tapi dari sekelumit cerita yang Naya dapat dari sahabat-sahabat Aron, Chaca memutuskan untuk menikah dengan orang lain. Begitu saja.
Ketika Naya dan Aron mulai dekat, pemuda itu memang bicara dengan jujur bahwa ia masih belum bisa melupakan sepenuhnya tentang percintaannya bersama Chaca. Dia bilang, perempuan itu adalah sahabat masa kecil sekaligus cinta pertama. Ia butuh waktu untuk melupakannya.
Dan Naya tak peduli. Ia tak keberatan.
Buat dia, Chaca hanyalah seseorang dari masa lalu. Jadi Ia pikir, dengan berlalunya waktu, ia pasti bisa membuat Aron melupakan perempuan tersebut.Tapi ternyata, ia salah.
Aron begitu mencintai wanita tersebut dan ia nyaris belum bisa melupakannya sama sekali.
Ia masih saja memikirkannya, mengkhawatirkannya dan berusaha mencari kabar tentang keberadaannya secara sembunyi-sembunyi.Awalnya Naya tak ambil pusing. Toh selama ini Aron selalu baik padanya, ia selalu perhatian dan memberikannya limpahan kasih sayang hingga membuatnya bahagia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Weak
RomantizmKau menginginkannya. Kau membutuhkannya. Kau mencintainya. Dan... Aku bukan dia.