Hold Me, Hyung!
Chapter 10
Banyak typo. Bahasa amburadul dan sulit dipahami.
Saya tidak suka aturan. Tapi jika itu membuat tidak nyaman, mohon peringatkan saya.
Terima kasih. Selamat membaca.
Setelah memastikan obatnya sudah tersimpan aman, Kyuhyun menutup tas sekolahnya. Memperhatikan penampilan sebelum melangkah keluar.
Hari ini tidak ada siapapun lagi. Kyuhyun mendengus kecewa mendapati meja makan kosong. Kibum sibuk. Awal memasuki perusahaan entertainment Korea dia sudah dijejali banyak jadwal. Dia populer, bahkan sebagai orang baru di negara kelahirannya. Kyuhyun tidak mengkhawatirkan karier hyungnya, sebaliknya dia cemas akan dirinya sendiri.
Kyuhyun menghela nafas panjang. Ini akhir Mei. Musim semi akan lewat. Dan apa yang sudah dia lakukan? Sampai sekarang, Kyuhyun belum membuka mulut perihal penyakitnya. Kedua hyungnya sibuk. Pergi pagi dan pulang malam. Sekalinya di rumah mereka menghabiskan waktu berisitirahat. Atau saat mereka memiliki waktu bersama, Kyuhyun tidak berani mengatakannya. Mulutnya kelu setiap kali akan mengawali.
Dia menemukan jalan buntu. Semakin hari semakin berkurang keberaniannya untuk bicara. Padahal tidak sekalipun dia berniat merahasiakan ini. Dia masih ingin sembuh. Hidup sehat lagi dan menikmati masa mudanya dengan energi penuh. Bukan pemuda penyakitan yang akan tumbang dengan mudah.
"Pagi tuan muda." sapa Yeun ahjumma.
Kyuhyun membalas sapaan pagi itu dengan singkat. Dia tidak hendak duduk dan sarapan. Dia merasa kenyang. Akhir-akhir ini nafsu makannya berkurang.
Setelah menerima bekal dan botol airnya, Kyuhyun pamit pergi.
Satu kali naik bis dan turun di halte yang sama setiap hari. Saat berjalan menuju sekolahnya, dia bertemu Jinki dan Eunhyuk yang sedang meributkan sesuatu. Dia menghampiri mereka.
"Jangan keras-keras, Jinki!" hardik Eunhyuk memukul kepala adiknya.
Jinki mengaduh seraya merengut lucu. Melihat Kyuhyun datang dia balik menyapa Kyuhyun.
"Kalian bertengkar?" tanya Kyuhyun membalas sapa Jinki.
Jinki menggamit lengan Kyuhyun cepat. Dengan gerakan mencurigakan menyodorkan sesuatu di perut Kyuhyun. Menekannya dengan telapak tangan, dan memberi kode Kyuhyun untuk menerimanya. "Itu untukmu saja. Sembunyikan itu dan jangan sampai ada fans Brian tahu. Atau kau akan dimasukkan ke dalam golongan haters Brian karena mendukung Iden." bisiknya tanpa jeda dan tidak memberi kesempatan bertanya pada Kyuhyun, Jinki kemudian berlari pergi begitu saja.
Eunhyuk yang melihat Jinki pergi, mendengus marah. Menggerutu panjang pendek. Kyuhyun yang melihatnya bingung. Tidak tahu apa yang terjadi hingga membuat sunbaenya itu kesal.
Kyuhyun beralih memeriksa apa yang disodorkan Jinki tadi. Sedetik lalu matanya membulat sempurna.
Tiket konser Iden K.
"Ini sungguhan?" Kyuhyun tidak percaya itu. Membolak balik tiket, memastikan. Tiket yang beberapa hari ini dia pikirkan, saat ini berada tepat didepannya. Di tangannya pula.
Eunhyuk berbalik. Terkejut melihat tiket yang dia berikan kepada adiknya kini berada ditangan Kyuhyun, buru-buru dia menurunkan tangan Kyuhyun, menyembunyikan tiket itu sampai tidak terlihat. "Kau harus hati-hati. Ada fans war di sekolah ini. Tapi ada juga beberapa fans yang netral. Beberapa itu cinta damai tapi jadi dikucilkan."
Kyuhyun mengerjap menatap Eunhyuk. Dia mencerna kalimatnya barusan. Beberapa detik kemudian dia mulai paham. "Eunhyuk hyung salah satu fans cinta damai itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me, Hyung!
FanfictionKyuhyun hanya membutuhkan mereka. Tidak ingin sendiri. Berjuang sendiri. Mati dalam sepi. Tapi sesuatu yang dia harapkan ternyata sesulit ini. Keluarga yang pergi meninggalakannya tidak memberinya jaminan untuk kembali seperti dalam kenangannya. Di...