22

2.6K 147 1
                                    

Hold Me, Hyung!

Cast : adalah saya pinjam nama-nama member Super Junior. Dan beberapa artis SM ent. (Ini tambahan karena saya baca di beberapa blog orang, untuk mencantumkan karakter siapa yang dipinjam. Kan, fanfiction.)

Chapter 22

Banyak typo. Bahasa amburadul dan sulit dipahami.

Saya tidak suka aturan. Tapi jika itu membuat tidak nyaman, mohon peringatkan saya.

Terima kasih. Selamat membaca.

Acara makan malam Yunho sesederhana undangannya. Makanan yang disediakan adalah hasil olahan tangan Hae Jin sendiri. Hiasan rumah yang tidak berlebih hasil kerja keras Yunho. Bahkan yang datang tidak sampai 7 orang. Benar-benar tidak istimewa.

Yang luar biasa adalah orang-orang yang dipertemukan di meja makan ini.

Hae Jin sendiri tidak lupa dengan Jungsoo. Lelaki yang pernah dibanggakan ayahnya untuk jadi jodohnya. Meski bertemu hanya sekali, tapi Hae Jin yakin itu berkesan buruk pada Jungsoo. Sehingga dalam pertemuan yang kedua ini menjadi kurang nyaman. Walau Yunho mengatakan jika Jungsoo adalah temannya, terlebih lagi adalah kakak Kyuhyun.

"Oppa, kenapa kau tidak bilang tentang ini?"

Alis Yunho terangkat tinggi ketika Hae Jin berkata dengan nada putus asa saat mereka berada di dapur. "Aku bilang akan mengundang temanku juga, kan?"

"Bukan itu." memang Hae Jin sudah diberitahu Yunho akan mengundang temannya di makan malam mereka. Hanya saja Hae Jin tidak tahu jika orang itu adalah Jungsoo. "Oppa ingat lelaki yang dijodohkan denganku? Binisman muda itu."

Yunho meringis. Tentu saja Yunho ingat. Dia yang mengiyakan ketika Ayahnya meneleon memintanya pendapat perjodohan. Padahal Hae Jin merengek padanya meminta tolong. "Apa itu Jungsoo-ssi?" Yunho sudah mempunyai kecurigaan ini sejak lama. Dia hanya ingin memastikan dengan bertanya.

Tapi Hae Jin bisa menangkap nada kelewat biasa itu. "Jangan-jangan oppa sudah tahu itu dia!" Hae Jin tidak percaya kakaknya begitu. Mengundang Jungsoo dengan sengaja. Menyatukan kedua orang itu dalam satu meja. Kekasih dan mantan calon jodohannya. Sangat tidak lucu!

"Oppa sengaja melakukan ini?!"

"Anniya! Tentu saja tidak!" Yunho menyanggah benar-benar. Merangkul adiknya, berbicara dengan pelan. "Dengar, ini kebetulan. Tapi coba kita lihat sisi baiknya. Mungkin saja karena kejadian itu mereka salah memahami satu sama lain. Jadi musuhan. Kan, tidak bagus jika dua orang yang sebelumnya tidak saling kenal menjadi musuh hanya karena niat baik seorang ayah yang ingin menjodohkan putrinya. Mungkin saja dengan malam natal ini jadi kesempatan mereka menjalin hubungan baik. Memperbaiki kesalah pahaman yang sebelumnya."

Perasaan Hae Jin mulai membaik setelah paham yang dimaksud Yunho. Dia menjenguk ke meja makan dimana semua tamunya dan tamu Yunho duduk. Tercipta suasana yang tidak biasa. Hae Jin bisa merasakannya. Senyap, penuh aura berat. Melihat keadaan ganjil itu membuat Hae Jin gelisah lagi. "Tapi melihat mereka rasanya mustahil. Oppa, kau yakin makan malam ini akan berjalan baik?"

Yunho menenangkan Hae Jin. Berjanji jika semuanya akan baik-baik saja. Karena merasa mereka sudah terlalu lama pergi ke dapur, Yunho mengajak Hae Jin kembali ke meja makan. Membawa bersama beberapa botol anggur.

0o0o0o0

Dengan canggung dan kaku Hae Jin mengenalkan orang-orang yang diundangnya kepada tamu undangan Yunho. Sedikit kesulitan hingga Yunho mengambil alih. Satu persatu mereka di perkenalkan.

Tidak ada jabatan tangan. Tidak ada kata yang keluar. Yunho dan Hae Jin saling pandang. Benarkah karena insiden dulu itu membuat mereka bermusuhan? Pikir mereka sama.

Hold Me, Hyung!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang