Caroline masuk ke apartemen milik Saka dengan mudah, tidak ada yang tahu bagaimana ia melakukannya.
Ia berjalan pelan menuju kamar tidur lelaki itu.Disana diranjang Saka berbaring menutup mata, dengan bir hitam ditanganya, dan dua botol bir berserak di lantai.
"Hoi" Sapa Caroline memastikan bahwa Saka masih hidup.
Saka mengangkat kepala, mencoba melihat siapa yang masuk apartemenya tanpa ijin.
"Lo sudah pulang?" tanya Saka tampak tak terkejut kali ini, kalau dalam situasi sadar bisa dipastikan ia akan bersikap waspada.
"Kamu kenapa?" tanya Caroline melihat luka luka diwajah Saka.
Saka tak menjawab, terdengar helaan napas panjang dari hidungnya. Caroline mendudukan diri di kursi dekat meja belajar.
"Apa lo ingin gue menceritakan sebuah kisah lucu?" tanya Saka masih menejamkan mata.
"Tidak, terima kasih" tolak Caroline langsung,
dengan luka seperti itu ia ingin masih ingin berbicara?"Pada zaman dahulu" Saka memulai ceritanya.
" Disebuah kota tedapat Seorang Dokter menikah dengan susternya kemudian sang suster mengandung....lalu mereka pindah ke desa.... Sang dokter berubah jadi mantri.... Namun sayang.... Ia mencintai wanita lain... Dan suatu malam saat...sang suster yang sedang....mengandung terlelap..... Dokter meninggalkanya... Sendirian.... Bersama anak dalam kandunganya.....tamat" Saka terkekeh diakhir kalimat megerakan tubuh menghadap Caroline.Caroline mengerutkan alis, dimana letak lucunya?
"Apa itu cerita hidup kamu?" tebak Caroline tepat.
"Kenapa lo pinter banget sih?" tanya Saka mencoba membuka mata.
"Lo... " tunjuk Saka pada Caroline.
"Kenapa kau sangat mudah mencabut nyawa orang? Apa gak gak kasihan? Mereka punya orang yang menyayangi mereka, tahu?" saka bangkit duduk.
Caroline terdiam, mencoba mendengar ucapan absurd Saka.
"Pertama kali gue ngelihat lo" Saka memegang wajahnya sendiri.
"Gue kira lo mirip dengan nyokap gue" lanjut Saka lagi."Tapi semakin lama gue melihatnya, lo gak lebih dari manusia yang kurang kasih sayang dan kesepian, kaya gue" ekspresi Saka sangat meyakinkan.
"Berbeda dengan nyokap gue, lo bagai manusia tak berjiwa" kalau dalam kondisi sadar Saka tak akan pernah mengatakanya itu.
"Kemana mama yang kamu banggakan itu?" tanya Caroline dari tadi ia menjadi pendengar yang baik.
Saka bangkit dari duduk, berjalan sempoyongan kearah Caroline. Berhadapan dengan Caroline yang duduk, kemudian Saka menunduk.
"nyokap gue udah disurga" bau bir menyengat dari nafas Saka. Caroline diam menunggu Saka melanjutkan ucapanya.
Bukan melanjutkan ucapan Saka malah terduduk menangis.
"Gue sayang sama nyokap gue" ucap Saka lalu tersungkur tak sadarkan diri.
"Sungguh cerita yang menyedihkan" ucap Caroline sudah berkaca kaca, lalu senyumnya terbit.
"Gue mau kaya lo" gumam Saka tak jelas.
"Kenapa kamu mau menjadi seperti ku?" ternyata Saka masih seperampat sadar.
"Bisa lo bunuh saudara tiri gue yang tak tahu diri itu? Gue selalu berusaha mengalahkanya" ucap Saka pelan.
"Apa kamu sadar saat mengatakanya?" Caroline masih menanyai orang mabuk itu.
"Gue gak sadar, apa lo gak tahu gue lagi mabuk?" Saka mencoba bangkit dan langsung mencampakan diri ke dalam kasurnya.
"Apa kamu akan ingat apa yang kamu katakan barusan?" tanya Caroline lagi.
"Makanya jangan ingatkan gue "
"Siapa saudara tirimu itu?"
"Lo serius mau membunuh dia ? Tapi jangan dalam waktu dekat, gue ingin mengalahkanya terlebih dahulu membuat bokapnya nyesel" ucap saka semakin pelan dan tertidur dengan luka luka di wajahnya. Botol bir hitam sudah kosong semua.
"Guntur" gumam Saka dalam mimpinya. Caroline terdiam lalu tersenyum.
"Baiklah, Guntur. Sudah aku tandai" Caroline bangkit dari duduk, hendak melangkah kearah pintu kamar. Namun terhenti saat melihat wajah Saka yang babak belur.
"Entah kenapa aku terganggu melihat luka yang ada di wajahmu padahal tadi aku baru saja memotong usus orang" Caroline mengambil kotak P3K dari dalam lemari.
Mengobati luka diwajah Saka dengan pelan , para senjatanya akan tertawa mengejek melihatnya mengobati luka kecil diwajah seseorang, padahal ia biasa mencipkatan luka besar ditubuh seseorang.
Bodoh....
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath Girl
FantasyJangan baca work ini... Author gak tanggung jawab jika kalian sakit mata baca typo SAYA BILANG JANGAN BACA YA JANGAN BACA!!!!!!