cek typo ges....
Vote.....!!!
Dalam ruangan yang hening Caroline duduk sambil memainkan belati ditanganya sekaligus menatap benda persegi panjang yang ada di tangan lainya. Menatap layar benda itu dengan tatapan dendam.Sudah cukup lama ia tidak di hubungi oleh si dia, orang yang menerornya lima tahun terakhir. Mengawasi apa yang ia lakukan bahkan menghapus jejak yang sengaja ia buat saat beraksi. Namun bagai ditelan bumi orang itu tiba tiba menghilang tanpa jejak.
Ia tahu pelaku itu, sangat tahu. Lelaki yang jiwanya lebih terganggu dari pada dirinya. Bersembunyi diantara orang normal lainya sama seperti dirinya. Tapi Caroline tak pernah tahu dimana lelaki itu berada. Sekuat apapun ia dan para pamannya berusaha, tetap saja ia tak mengetahui dimana keberadaan lelaki itu. Lelaki itu akan muncul ketika ia ingin muncul.
Maka Caroline akan membuat lelaki itu berniat untuk menapakan diri dengan sendirinya. Tanpa dicari, seperti taruhan, harus megambil resiko berat.
****
Dikelas Caroline terjadi keributan, inilah yang terjadi jikalau tidak ada guru pengajar. Kelas kacau balau bagai pasar senen yang beraktifitas. Caroline dan saka kompak membaca buku, mengabaikan keributan sekitar. Tiba tiba kelas menjadi hening seketika. Caroline dan Saka sama sama heran karna keheningan mendadak itu, mereka berdua mengalihkan pandangan dari buku menuju arah objek pencipta keheningan.
Disana, didepan pintu, tiga orang gadis berdiri menantang dengan kaki yang sedikit mengangkang dengan tangan berada di dada.
"Cih" Caroline berdecih pelan, namun masih mampu di dengar oleh penghuni kelas yang bungkam.
Manusia yang berada di dalam kelas bertanya tanya,"Mengapa princess masuk kandang kambing?"
"Kenapa princess of charming masuk kedalam kelas badung seperti ini?"
Dia Gabriela denisya, anak kelas XI IPA 1, gadis paling cantik seantero sekolah, ditambah anak sah kepala sekolah. Peringkat pertama di kelasnya. Entah mengapa gadis itu bisa menjadi peringkat satu dikelasnya. Padahal sudah jelas dalam kelas itu masih banyak kandidat yang lebih pantas. Dengan dandanan seperti itu Caroline mengaggapnya hanyalah sampah yang berada diantar emas.
Melenyapkan saudara tirinya itu, Caroline pernah memikirkanya, tapi ia belum cukup termotivasi untuk menghabisinya. Tapi entah nanti. Tapi ia bisa pastikan bahwa itu pasti di laksankan.
"Disini kelas Saka ya?" tanyanya lembut pada salah satu lelaki yang berada didekat pintu tak jauh darinya. Bukannya menjawab laki laki itu malah melongo.
"Ia, ini kelas Saka, kamu butuh apa? " ucap Salah satu dari mereka yang memiliki tampang penjilat.
"Dimana dia?" tanyanya pada gadis yang menjawab tadi. Dua orang di belakangnya menampilkan wajah songong.
"Itu yang dipojok "Saka yang melihat itu termangu. Kenapa ia dicari? Tanpa panjang lebar Gabriela langsung berjalan menuju meja Saka.
"Hai Sak, nanti malam lo sibuk gak?" tanyanya langsung, Bukanya menjawab Saka malah mengerutkan alis bingung.
"Siapa?" gumam Saka pelan, ia tak mengenal gadis yang sedang berbicara ini. Tawa tertahan dari bibir penghuni kelas terdengar, bahkan ada yang kelepasan tertawa dan langsung terdiam saat di pelototi oleh teman Gabriela yang layaknya bodyguard. Wajah Gabriela tampak pias mendengar pertanyaan itu.
Disekolah ini ada yang tidak mengenalnya?
Sungguh sesuatu.
"Kenalin aku Gabriela denisya" ia mengulurkan tangan kedepan.
![](https://img.wattpad.com/cover/190058616-288-k592712.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath Girl
FantasyJangan baca work ini... Author gak tanggung jawab jika kalian sakit mata baca typo SAYA BILANG JANGAN BACA YA JANGAN BACA!!!!!!