Seorang gadis berjas putih sibuk diruangan nya menatap hasil pemeriksaannya, maag kronis. Gadis itu menyandarkan punggungnya dengan lelah dan memejamkan matanya sejenak
"Gue bingung harus bilang gimana, lumayan juga lama sembuhnya kalau udah mau ketahap serius" guman gadis ini
(Namakamu) Clarissa Ananda, gadis berumur 22 tahun, berpostur tinggi, putih, dan wajah blasteran Amerika. (Namakamu) adalah seorang dokter penyakit dalam dan rangkap kerja sebagai dokter umum juga dirumah sakit citra Medika ini
"(Namakamu) gawat!! Pasien ruangan nomor 301 hilang!" Teriak Salsha, seorang perawat dan juga seorang sahabat baginya
"PANGGIL SELURUH KEAMANAN BUAT JAGA SELURUH LANTAI DAN DEPAN RUMAH SAKIT!!" Teriak (namakamu) panik
Gadis itu berlari membiarkan rambutnya tergerai dan berlari mencari pasien lelaki itu, pasien itu kemana? Padahal hasil scan tadi milik pria itu dan itu yang membuat (namakamu) panik setengah mati mencari
"Kemana sih tu orang!! Arggh!!"
🌻🌻🌻
Drrttt... Drrttt...
Semua keamanan berlalu lalang, (namakamu) kini mengusap keningnya yang berkeringat. Gadis itu meraih hp nya yang sempat bergetar, gadis itu mengangkat gusar telfon itu sambil mengedarkan pandangannya nya
'PASIEN ADA DIROOFTOP ATAS!!'
(Namakamu) belum sempat menjawab, kakinya membawa nya berlari kelantai atas rumah sakit ini. (Namakamu) merutuki dirinya, kenapa tidak disuntik obat penenang kepada pasien pria itu sebelum dirinya pergi
Tap!
Tap!
Tap!
BRAK!!
"Iqbaal Dhiafakhri berhenti!!" Teriak (Namakamu) yang sudah mendobrak pintu yang menjadi jalur lewat untuk naik keatas, pria itu berdiri dipagar luar pembatas gedung ini. Padahal disitu hanya tinggal sisi pijakan dan badan pria itu juga bersandar dipagar pembatas itu
Pria itu diam, tak memandang nya. Pria berumur 24 tahun itu menatap kebawah, gedung lantai 7 ini lumayan bisa membuatnya mati bila loncat. (Namakamu) menghela nafas dan berjalan pelan
"BERHENTI! JANGAN MENDEKAT JALANG!"
(Namakamu) memejamkan matanya, kata kata pria ini tajam juga. Tapi inilah tanggung jawabnya, sumpahnya untuk menjalankan tugas dengan baik. Gadis itu tetap harus menjalankan tugasnya
"Lo kenapa, jangan bodoh" ucap (namakamu) pelan
"Pergi dari sini" ucap Iqbaal dingin
"Seorang CEO mati dirumah sakit karena ditinggal kekasih, lucu banget kalau artikel itu besok nyebar dijakarta Iqbaal" ucap (namakamu) tenang
Iqbaal menoleh dan menatap tajam gadis itu, (namakamu) sebenarnya takut tapi mau bagaimana lagi? Orang tua Iqbaal juga sudah menitip pria itu untuk dijagakan
"Gue gak bisa hidup tanpa mika! Gue mau mika!!!" Teriak Iqbaal
"Terus Lo mau dia dengan cara Lo mati gitu? Baru tau gue otak CEO itu bego" sindir (namakamu)
"Gue mau mati! Gak ada guna gue hidup! Gue punya penyakit dan gue tau! Mika pasti bakalan gak mau sama gue. Dan liat aja sekarang, dia ninggalin gue!" Bentak Iqbaal
"Lo mau mati buat apa?! Lo manusia bodoh Iqbaal! Masalah gak bakal selesai dengan cara Lo bunuh diri! Banyak yang peduli sama Lo!" Teriak (namakamu)
KAMU SEDANG MEMBACA
Femme forte [END]
FanfictionHayu gak perlu banyak mikir, mending baca deh mana tau suka kan :)