Part 19

2.4K 297 33
                                    

(Namakamu) terduduk lemas diruangan Aldi, Aldi kini sedang makan disuapi Salsha. Ya, Aldi sudah sadar, Aldi hanya mengalami luka di bagian kepala dan tulang bahu yang sedikit retak. sedangkan Iqbaal? Pria itu belum sadarkan diri. Dianty sudah datang dan sekarang ada diruangan Iqbaal, (namakamu) tak ingin mengganggu

"Lo kenapa?" Tanya Salsha menyadari raut wajah sahabatnya yang tidak enak

"Apa tragedi ini ada berhubungan dengan gue?" Tanya (namakamu) membuat Aldi dan Salsha saling pandang

"Itu salah Iqbaal, udahlah Lo jangan mikir macem macem" ucap salsha

"Gue udah suruh dokter aldo yang nanganin Iqbaal, Lo gak usah ikut campur masalah itu. Gue gak mau Lo disakitin lagi, ngerti?" Ucap Salsha, (namakamu) terdiam

"Gue lelah sha" lirih (namakamu) menyandarkan kepalanya di kursi

"(Namakamu), Lo gak bisa ya maafin Iqbaal?" Tanya Aldi angkat bicara

"Iqbaal depresi nyari Lo waktu Lo lari dari Bogor" ucap Aldi lagi, (namakamu) memejamkan matanya kuat dan tangan itu terkepal sempurna

"Hiks! Cukup di! Cukup!" Ucap (namakamu) terisak sendiri, ya gadis itu runtuh pertahanannya sekarang. Rasa cinta yang bergabung dengan rasa lelah, sulit untuk mengambil titik tengahnya

"Di" lirih Salsha

"Kita harus jadi titik tengah sa, gak bisa dukung salah satunya kalau sebenarnya mereka bisa jadi satu. Yang ngehalangi mereka itu egois nya sendiri" ucap Aldi pelan dan menatap (namakamu) yang tampak rapuh

Brugh.

Salsha memeluk sahabatnya, ya gadis itu butuh sandaran sekarang. (namakamu) terisak semakin hebat dan membiarkan semua yang terpendam meluap dengan seketika, Salsha ikut meneteskan air matanya. Posisi ini membingungkan

"Ambil, dan ikuti kata hati Lo (namakamu)" ucap Aldi tersenyum tulus, Salsha mengangguk

"Benar apa kata Aldi (namakamu)"

🌴🌴🌴🌴


"Dokter (namakamu)?"

(Namakamu) tersenyum menatap dokter Aldo masuk kedalam ruangannya, ahsya? Gadis itu ikut bersama Salsha diruangan Aldi. Dokter Aldo duduk didepan (namakamu) dan memperlihatkan catatan kondisi pasien

"Iqbaal?" Ucap (namakamu) diangguki dokter Aldo

"Dia kondisinya udah membaik, cuma dia sekarang ini tidak banyak berbicara dok. Hanya melamun diruangan dan tak ingin makan" ucap dokter Aldo, (namakamu) hanya menutup matanya lelah dan kembali menutup lembaran kertas yang berisi informasi tentang kondisi Iqbaal

"Dokter gak mau ngecek?" Tanya dokter Aldo, (namakamu) terdiam

"Bisa temani saya buat ngecek?" Tanya (namakamu) diangguki dokter Aldo

"Ayo" ajak Aldo dan (namakamu) langsung berjalan duluan keluar dari ruangannya

Tap!

Tap!

Tap!

(Namakamu) melangkah santai beriringan dengan Aldo, saat gadis itu ingin menekan knop pintu Aldo menahannya. (Namakamu) menatapnya bingung, Aldo menunjuk kaca dekat pintu yang memperlihatkan apa yang terjadi didalam

"Dia makan siang, gak papa kok" ucap (namakamu) melihat Iqbaal tengah memakan buah dengan dianty yang duduk disebelahnya

Cklek.

"Selamat siang, kondisi pasien harus diperiksa sebentar" ucap (namakamu) tersenyum tipis

Aktivitas Iqbaal terhenti saat melihat (namakamu) masuk keruangannya, dianty? Gadis itu masih betah dengan diamnya. (Namakamu) melangkah mendekat dan berhenti ditepi ranjang Iqbaal

Femme forte [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang