Part 18

2.3K 319 42
                                    

"Argh!! Kemana dia?!"

Devano berkeliling mencari gadis itu bersama Salsha, Salsha akui dirinya menjadi kesal terhadap kekasihnya kenapa tidak bisa membatasi Iqbaal yang terlalu besar sisi egoisnya. Aldi menghubungi Salsha, dan Salsha hanya menjawab jangan ganggu aku. Hanya itu

"Sha gue gak tau harus nyari dimana lagi, kita udah muter 3 kali ini" ucap devano lirih

"Atau kita pulang ke Jakarta, gue rasa dia udah balik ke Jakarta Van" ucap Salsha, devano langsung melajukan mobil miliknya. Ya, seusai perkelahian itu devano menyuruh supir pribadinya datang mengantar mobil untuknya dan pergi

"Oke kita kejakarta" guman devano

Pikiran laki laki ini kacau sekarang, bagaimana kondisi gadis itu? Sama siapa dia sekarang? Baik baik kan dia? Sempat gadis itu kenapa kenapa devano berjanji pada dirinya akan membunuh pria itu

"Argh! Macet!" Bentak Vano kesal

Terjebak kemacetan dengan cuaca dingin dan jalan yang basah karena hujan, Salsha berkali kali menghubungi sahabatnya hasilnya nihil. Tidak ada jawaban, nomor itu bahkan tidak aktif

'please jangan ngilangin diri lagi (namakamu)'

🌴🌴🌴🌴

"Teteehhh!! Aih ahsya rindu banget"

(Namakamu) memeluk adik kecilnya, gadis itu sedikit tenang bersama adik kesayangannya ini. Muka sembab itu tidak terlihat lagi karena sebelum menjemput ahsya gadis ini sempat kerumah pribadinya untuk bersiap

"Ih teteh bawa mobil kesukaan ahsya, ayo pulang teh" ajak ahsya, (namakamu) tersenyum dan menggendong adik kecilnya

"Bentar kita pamit sama bibi jesley, besok ahsya ikut teteh kerumah sakit mau?" Ajak (namakamu), ahsya mengangguk

"Ya udah kita pamit dulu" ucap (namakamu) berjalan masuk kerumah sederhana ini untuk menemui pengasuh ahsya

Menemukan pengasuh itu (namakamu) langsung pamit minta izin dan memberi uang sesuai kesepakatan, itu semua karna telah menjaga dan merawat pola makan adik kesayangannya. Setelah itu (namakamu) langsung membawa ahsya kemobil sportnya dan melanjutkan perjalanan menuju rumahnya

"Teh, kok a'a Iqbaal gak ikut?" Tanya ahsya membuat (namakamu) mematung seketika

"Dia sibuk sama calon istrinya, ahsya jangan bahas dia ya" ucap (namakamu) lembut membuat ahsya mengerti dan mengangguk

"Teh, ahsya laper"

"Ahsya mau makan apa? Teteh beliin"

"MCD dong teh"

"Ini pipi udah gembil masih aja makan"

"Biarin, biar teteh selalu gemes"

"Ugh ahsya buat teteh gemes deh"

(Namakamu) mencubit pipi gembil itu membuat ahsya tertawa, menyenangkan menghabiskan waktu bersama anak perempuan berumur 6 tahun ini. Setidaknya rasa sedih itu bisa sedikit hilang dihatinya

"Teh ahsya pernah liat muka temen cowok teteh dihp, bukan kak iqbaal. Kenalin ahsya dong teh" ucap ahsya membuat (namakamu) membulatkan mata

Siapa yang dimaksud ahsya?

"Siapa sayang? Teteh perasaan gak punya temen laki laki selain Iqbaal" ucap (namakamu), ahsya mengambil hp gadis itu dan membuka galerinya

"Ini teh" ucap ahsya melihatkan layar hp nya yang ada gambar seseorang

Femme forte [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang