Part 14

2.5K 314 22
                                    

Ddrrrttt...

Hp Iqbaal bergetar, langsung saja Iqbaal mengambil hpnya yang ada disaku celananya. Ketika hp itu keluar (namakamu) langsung mengambilnya dan melihat siapa yang menelfon

'diantyanissa'

"Oh nih selingkuhan nelfon" ucap (namakamu) sedikit menjauhkan badannya dan menutup kembali makanan itu membuat Iqbaal menghela nafas

"Kok dimatiin?" Ucap (namakamu) heran, Iqbaal menggeser tombol merah itu dan kembali menatapnya dengan tangan yang saling bertautan

"Kenapa? Kok Mandang aku gitu banget?" Tanya (namakamu)

"Aku sama dianty emang gak ada hubungan apa apa selain rekan kerja, aku gak pernah punya niatan buat sakitin kamu dengan aku yang sering bareng dianty. Aku minta maaf kalau udah buat mood kamu selalu gak baik saat aku bareng dia" ucap Iqbaal menggenggam tangan gadis itu lembut

"Aku gak cemburu kok kalau kalian perginya rame rame, kalau berdua ya kamu tau kan gimana rasanya? Ya meskipun kalian rekan kerja, aku gak tau deh ya entah gimana" ucap (namakamu) melepaskan tangannya dan membuka kembali makanan itu dan mengaduk nya agar bumbu pedas itu merata

"Kamu siap kan nunggu waktu yang tepat untuk membahagiakan satu sama lain?" Ucap Iqbaal serius membuat (namakamu) menatapnya

"Maksud kamu?" Tanya (namakamu), Iqbaal tersenyum dan menarik tengkuk gadis itu

Cup!

Iqbaal mencium kening itu hangat, (namakamu) merasakan hangat dihatinya dan mata itu terpejam menikmati getaran cinta yang semakin kuat itu mulai terasa. Iqbaal melepaskan ciuman didahi dan tersenyum

"Aku lamar kamu Minggu depan"

🌴🌴🌴🌴

Jadwal yang padat dan berkeliling mengecek kondisi pasien yang sudah operasi dengannya adalah rutinitas, jadwal rutinnya yang tidak pernah absen. Kini Dengan ditemani Iqbaal yang ada di ruangannya, pria itu menepati ucapannya untuk menunggunya pulang

"Bagaimana kondisi pak Alex Bu dokter?" Tanya istri dari pasiennya

"Kondisinya sudah membaik Bu, tapi harus diberi perawatan ekstra disini baru bisa kembali pulang" ucap (namakamu) diangguki perempuan itu

"Saya permisi, mari" ucap (namakamu) sopan

Gadis itu melewati setiap tirai yang diisi pasiennya, gadis itu melihat jam sudah pukul 3 pagi. Jadwal operasi yang padat dan menyita banyak waktunya, gadis itu membalikkan badan dan memberi tahu kepada perawat disini untuk tetap siaga dan menjaga pasien pasien disini dengan baik

"Lo gak mau balik?" Tanya Salsha dengan masker yang menutup mulut dan hidungnya mendatangi sahabatnya

"Aldi ikut Iqbaal nginep?" Tanya (namakamu) balik dan diangguki Salsha

"Dia diruangkan Lo buat istirahat, bareng Iqbaal juga. Biar ada temen" ucap Salsha dan diangguki (namakamu)

"(Namakamu), gue mau cerita sedikit tentang dianty nih" ucap Salsha sedikit pelan, (namakamu) mengangguk

"Jam kerja kita selesai kan, kita kesana bentaran ya" tunjuk salsha, disisi ruangan ini

"Ya udah ayo" ucap (namakamu)

Femme forte [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang