Part 9

1.7K 232 41
                                    

(Namakamu) menggigit bibir bawahnya, gadis itu menoleh pelan kebelakang. Daannnnn

Damn!

Iqbaal memandang nya dengan tajam, oh rasanya ingin sekali dirinya terjun bebas. Apalagi pria itu tampak sangat marah karena mukanya sangat datar serta tangannya yang sudah terkepal sempurna

BUGH!

1 pukulan melayang mulus diwajah tampan devano, vano tak sadar Iqbaal ada disini. Iqbaal? Pria itu tersenyum hambar dan kembali mendekat untuk menghajar habis devano yang kini sudah terjatuh dikeramik dingin kafe ini. Pengunjung banyak yang berbisik bisik melihat kejadian ini

"Cukup Iqbaal cukup!" Bentak (namakamu) menarik Iqbaal menjauh

"(Namakamu)!" Teriak devano

(Namakamu) sempat menoleh, dan kembali membawa Iqbaal menjauh. Melerai lebih baik, Salsha dan Aldi langsung saja membantu devano Yang masih terduduk memegang pipinya yang sedikit lebam

"Sha kejar (namakamu)!" Ucap vano membuat Salsha langsung berlari mengejar sahabatnya yang entah kemana sekarang

'please situasi kenapa begini sih!?'

🌴🌴🌴🌴

(Namakamu) melepaskan tangannya dari lengan Iqbaal, Iqbaal kini menatap gadis didepannya sendu. (Namakamu) masih memeluk jas putihnya, dan matanya kini tidak menatap pria didepannya. Sangat enggan menatap mata itu 'lagi'

"Kenapa?" Tanya (namakamu) jengah dan menatap pria itu

"Kenapa?" Iqbaal membeo

"Kenapa buat keributan dengan memukul vano" ucap (namakamu) jelas

"Karena dia yang buat kamu lupa sama aku" ucap Iqbaal tegas

"Lupa? Lupa kamu bilang? Gak puas kamu buat aku terpuruk hm? Aku hampir sakit pulang karena kamu! mikir gak kamu?" Ucap (namakamu) menepis tangan Iqbaal yang ingin memegang lengannya

"Maaf" satu kata ini 'lagi' yang membuat (namakamu) tertawa miris

"Alasan apa lagi" ucap (namakamu) membuat Iqbaal menatap gadis itu

"Aku ditelpon Bella dia bilang Oma aku sadar" ucap Iqbaal pelan

"Terus?" Ucap (namakamu)

"Tapi nyatanya dia bohong" ucap Iqbaal lemah

"Dan sekarang, kenapa? Kenapa seegois ini menahan dua manusia yang seharusnya kamu pilih salah satunya" ucap (namakamu)

"(Namakamu) please, aku butuh kamu" ucap Iqbaal lirih

"Lo butuh gue, tapi Lo juga butuh bella. Egois Lo iqbaal, egois!" Bentak (namakamu)

"Aku takut apa yang Bella bilang benar (namakamu)" ucap Iqbaal lemah

"Kenapa begitu mudah percaya dengan apa yang Bella bilang?"

Itu bukan suara (namakamu), Salsha. Ya itu suara Salsha, gadis itu berdiri diantara Iqbaal dan (namakamu), Salsha tersenyum hambar dan memukul pelan lengan Iqbaal

Femme forte [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang