Part 22 (DIAMBANG AND)

2.4K 339 98
                                    

'bella?'

🌴🌴🌴🌴

Bella dan (namakamu) berdua berjalan ditepi pantai, Bella dari tadi hanya bisa menatap wajah sembab itu dengan sendu. Gadis ini pernah mengalah untuknya, dan sekarang. Gadis itu harus mengalah lagi

"Maafin kesalahan gue dulu" ucap Bella sendu

"Gue udah maafin Lo kok" ucap (namakamu) membuat Bella mengangguk samar

"Gue udah ngikhlaskan Iqbaal, dan gue udah bahagia sama Angga (nam)"

Bella, ya Bella ini adalah mantan Iqbaal yang gagal ketika pernikahan kemarin. Kini gadis berambut panjang itu bersama suaminya kesini, tapi suaminya kini berada di pondokan kecil tepi pantai

"Bunda!!"

(namakamu) yang melihat ada seorang gadis kecil berlari kearah mereka diikuti sang ayah dari belakang itu pun memandang kearah Bella, Bella yang ditatap (namakamu) hanya tersenyum

"Dia anak gue sama Angga" menjawab pertanyaan yang tidak terlontar oleh mulut gadis itu

"Cantik" ucap (namakamu) berjongkok menyamakan tinggi dengan gadis berponi mangkok itu

"Siapa nama nya bel?" Tanya (namakamu)

"Yuna graceva yunanda" ucap Bella tersenyum manis

(Namakamu) tersenyum dan mengusap puncak kepala gadis kecil itu, (namakamu) menatapnya dengan berkaca kaca lalu berdiri. Bella langsung saja memeluk gadis itu, entah kenapa. Sesak itu kembali terasa, begitu banyak kejutan hari ini. Dimulai bertemu dianty, kenyataan yang terjadi 5 tahun yang lalu, bertemu dengan mantan Iqbaal yang sudah menikah dan bahagia

"Hiks! Gue gak tau lagi harus apa" ucap (namakamu) membiarkan Bella memeluknya

"Bahagiakan diri Lo, stop nyakitin diri sendiri"

🌴🌴🌴🌴

"(Namakamu)?"

(Namakamu) tersenyum menatap devano yang keluar dari rumahnya, ya sepulang dari pantai itu gadis ini menemui devano yang heran melihatnya. (Namakamu) menarik tangan devano lalu membawanya ke kursi kayu yang ada dihalaman rumah lelaki itu

"Gue boleh tanya sama Lo?" Tanya (namakamu), devano mengangguk

"Bella kakak Lo?" Tanya (namakamu) membuat devano membulatkan matanya

"Kok?? Lo tau?" Ucap devano bingung

"Gue tadi ketemu sama dia dipantai sawarna" ucap (namakamu) membuat devano membulatkan matanya

"Kok? Kok Lo kesana? Sama siapa?" Tanya devano

"Sama dianty" ucap (namakamu) bersandar dikursi dan tersenyum tipis mengingatnya

"Lo gak papa kan?" Tanya devano, (namakamu) tertawa miris

"Gue bohong kalau gue gak papa" ucap (namakamu) tertawa lirih

"Kenapa (namakamu)? Kenapa Lo mau nyakitin diri lebih lagi?" Tanya devano lirih

"Gue bakal jadi pendamping dianty berjalan menuju altar Dev, dia minta itu ke gue" ucap (namakamu)

"Gak! Gue gak ijin kan itu. Lo gila ya! Lo buat hati Lo sakit sendirian (namakamu)!" Sentak devano

"Dev please" lirih (namakamu)

"Gue mohon, gak usah (namakamu)" lirih devano menggenggam tangan gadis cantik itu

"Setidaknya itu usaha terakhir gue buat liat Iqbaal bahagia, gue mau liat dia sama dianty dialtar bersama. gue mohon sama Lo. Please Dev ngertiin gue, please" tetesan air mata itu mampu melemahkan devano yang kini berusaha keras untuk tidak menangis, kenapa gadis ini terlalu baik. Kenapa?

Femme forte [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang