JEALOUS

687 16 1
                                    

Sepulang sekolah Adinda dkk memutuskan untuk nongkrong di rumah Adinda terlebih dahulu. Biasalah cewe, suka ngegibah.

"Kemarin kok si Reno gak masuk yah Din?" tanya Salsa bingung.

Adinda hanya mengangkat bahunya tanda tidak tahu.

"Sakit kali," sahut Yesicca tanpa memandang Salsa melainkan fokus ke ponselnya.

"Bodo ahh," putus Salsa tidak ingin ambil pusing.

"Din? Dulu waktu Lo pertama kali ketemu Reno senang banget, sekarang kok cuek gitu yah?" tanya Kasih menatap Adinda dengan serius. Kasih sangat penasaran akan hal itu.

"Kan udah ada si Alvin," sahut Salsa nyeletuk.

"Eeh jamile, si Kasih tanya Adinda bukan elu. Yaelah," sewot Yesicca menoyor dahi Salsa.

"Awshh," ringis Salsa. "Ee markonah, sakit tau," adu Salsa mengerucutkan bibirnya.

"Buset dah, lu berdua gabisa diem? Berisik tau gak?!" sewot Kasih sembari memijat pelipisnya. Kasih bingung, kenapa setiap Salsa dan Yesicca bertemu selalu saja adu mulut? Hal tersebut perlu diteliti.

"Udah-udah. Gue hanya mengagumi sama seperti apa yang cewe lain lakukan saat pertama kali liat Reno. So, lu pada gaperlu kepo lagi. Ini jawaban tulus dari hati gue yang paling dalam," jelas Adinda dengan raut wajah serius dan diakhiri dengan senyum manisnya.

"O-o-ohhh," ujar Salsa,Yesicca,Kasih serentak.

Adinda hanya mengangguk dan tersenyum.

------------------

Drrrtttt....drrrtttt

Ponsel Adinda bergetar menandakan ada notif masuk. Adinda meraih ponsel nya yang berada di atas nakas.

"Siapa sih pagi-pagi gini ngirim pesan?" batin Adinda.

*+62812****8790
Din, nanti gue jemput Lo yah.
By: Reno

"Reno? Dapat darimana dia nomor gue? Jin Tomang kali yak," gumam Adinda cuek.

Dapat darimana nomor aku??

Kepo Lo😁

"Ya Tuhan emot nya kok buat gue jyjyk sih. Untung orang, kalo kutu pasti udah gue pites," gumam Adinda gregetan.

Apaan sih Ren.
Aku bawa mobil kok, jadi gak perlu dijemput.

Gak boleh nolak pokoknya.

Semerdeka kamu ajalah.

Adinda semakin malas saja dibuat notif dari Reno. Kalau aja tadi yang maksa adalah Alvindo, pasti dirinya tidak akan se-muak ini. Yasudahlah.

Oke. Jangan lupa yah.
Gue jemput lo.😙

"Dih kok cium-cium segala sih? Gue sumpelin pake cabe rawit tuh mulut baru tau rasa! Kesel gue ahh," ujar Adinda ngomel dan seketika raut wajah nya berubah seram. Seperti buaya yang ingin menerkam manusia.

Hmm.

Senyum dong Din😁
Read.

"Mending gue read aja. Lama-lama ngeselin lu ahh".

Adinda kembali menaruh ponsel nya di atas nakas. Mood nya sedang tidak enak saat ini.

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang