Deg.
"Apaan sih Lo. Gak lucu sumpah!" Ujar Adinda memalingkan wajah nya malu.
"Duh malu gue njir!" Batinnya.
"Lo yang bilang kalo gue gak punya prinsip kan? Gue jawab kalo gue punya prinsip Din. GUE SAYANG SAMA LO! Itu prinsip gue kalo masalah hati." Jelas Alvindo tulus.
"Gausah ngomong sayang kalo selama ini Lo nganggap gue rendah banget!" Kesal Adinda.
"Trus Lo pikir hati gue gak kacau saat ngebentak Lo? Saat gue ngomong yang gak pantes buat Lo? Perasaan gue hancur Din!" Jujur Alvindo yang membuat diri Adinda tercengang dan tidak mengerti apa yang harus ia katakan.
"Gue minta maaf, gue ngelakuin itu karna ada yang merhatiin gue secara diam-diam. Ada yang merhatiin kita Din."
"Siapa? Siapa yang merhatiin kita sampai Lo berani ngebentak bahkan nyakitin hati gue dengan ucapan Lo?" Tanya Adinda dengan sangat penasaran.
"Raya!" Ujarnya.
"Kenapa? Kenapa raya selalu perhatiin kita?" Tanya nya lagi.
"Karna Raya benci sama kamu. Dia di skors 1 Minggu menurut dia itu karna kamu. Dia ngancem aku, kalau dia akan nyakitin kamu kalau aku deketin kamu," Jelas Alvindo yang membuat rahangnya mengeras akibat geram dengan perlakuan Raya yang seakan membuat dirinya tak berdaya.
Adinda menautkan alisnya dan tercengang tanda ia tak percaya. "What? Karna gue? Gila kali tuh yah anak!"
Alvindo mengangguk. "Yah emang gilak. Makanya gue waspada sama tuh cewe."
"Trus?" ujar Adinda menatap Alvindo kaku.
"Yah terus gue gamau lagi kebawa arus permainan dia. Udah cukup semua ini Din. Gue mau baikan sama lo." Katanya dengan lembut sembari menggapai tangan Adinda.
Adinda tersenyum. "Gue senang kalo Lo mau baikan sama gue."
Alvindo menarik tubuh Adinda dan membawanya ke dalam pelukan Alvindo secepat kilat.
Prak...Praakk...Prakkk
(Suara tepuk tangan)Ternyata sedari tadi ada yang menyaksikan adegan antara Adinda dan Alvindo.
Mereka adalah teman-teman Adinda juga teman-teman Alvindo. Sungguh menyebalkan!
"Hiks hiks.. Terhura hayati," ujar Kasih dengan dramanya.
"Akutuh juga," lanjut Yesicca.
"Dasar duo dugong kampret. Alay lu berdua!" Kritik Salsa yang merasa jyjyk dengan tingkah keduanya.
"Yeeeaay sirik si embak teh," cibir Kasih yang menarik sudut bibir nya ke atas.
"Udah deh gausah berisik. Lo bertiga ngapain ngitilin gue?" Tanya Adinda dengan berkacak pinggang dan kedua alisnya dinaikkan juga mata jengah.
Ketiganya saling bertatapan. "Suka-suka kita dong!" Ujar mereka bertiga serentak sembari menjulurkan lidahnya.
"Habisnya adegan kayak gini mah gaboleh dilewatkan. Mu-ba-zir." Kata Riki dengan cengirannya yang menjyjykkan.
"Lu bertiga ngapain kesini juga? Kampret emang lu pada," Kesal Alvindo kepada ketiga sahabatnya.
"Suka-suka kita dong," ujar ketiganya sembari menjulurkan lidahnya mengikuti gaya ciwi-ciwi alay alias teman-teman Adinda.
Mereka semua tertawa dan bahagia karna sudah sejak lama mereka berjauhan satu sama lain. Dan Alvindo memeluk erat tubuh Adinda di sela-sela tawa mereka.
🌸🌸🌸
"Mau gue anter pulang?" Ujar Alvindo memberi tawaran pada Adinda.
"Gausah. Gue bisa naik angkot kok," tolak Adinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boyfriend
Jugendliteratur~Adinda Ayara Putri Nazaret~ cewe yang mencari ketulusan dari orang lain yang bisa menerima dirinya apa adanya. Ia cewe pemberani, membuat semua orang curiga karena tampilannya tidak sesuai dengan karakternya. ~Alvindo Alexander Gomos~ cowo yang tid...