HUKUMAN

1.2K 39 4
                                    

Semenjak insiden kejahilan Adinda, pria itu tidak tinggal diam. Alvindo selalu saja menghakimi dirinya karena memang perutnya tidak berhenti sakit dan harus bolak-balik otw kamar mandi.

"Gue gak mau tau yah, Lo harus tanggung jawab!!" ketus Alvindo membuat Adinda menatapnya malas. "Yah maaf sih."

"Maaf gak bisa nyembuhin perut gue, goblok!!" ujar Alvindo mendorong dahi Adinda cukup kuat namun pelan. Ahh sudahlah.

"Yah santai dong mas, aku harus tanggung jawab apa emang?! Gitu aja sewot! Dasar triplek Lo," ujar Adinda tak kalah ketusnya. Alvindo ini sangat menyebalkan menurutnya, masih sakit aja kuat banget ngomelnya.

Untung ganteng.

"Lo harus mau jadi babu gue selama seminggu!" ujar Alvindo senyum penuh kemenangan.

"Ehh monyet! Kamu pikir aku berpenampilan nerd kek gini terus kamu seenak jidat buat nyuruh-nyuruh aku jadi babu?! Pikir pake otak jangan pake dengkul!" cerocos Adinda tak terima. Bisa-bisanya si triplek menyuruhnya jadi babu, emangnya dia pikir cewe secantik dirinya pantas jadi babu? Ahh menyebalkan.

"Wes, santai boss. Intinya gue gak terima penolakan! Mulai BESOK LO JADI BABU GUE, TITIK."

"Aku curiga sama kamu, jangan-jangan kamu mau yah deket sama aku terus makanya alasan kamu mau jadiin aku babu kamu, hahahaha receh banget cara kamu," goda Adinda membuat Alvindo salah tingkah.

"Ogah banget gue," ketus Alvindo memalingkan wajahnya.

Kesal? Itulah yang Adinda rasakan saat ini. Seminggu kedepan hidup Adinda akan sengsara. Tolong hamba Tuhan.

-------------------

"Dinda?!" teriak Yesicca dari ujung sana berlari kearah Adinda bersama Salsa dan Kasih.

Setelah sampai ditempat Adinda berada mereka menuntut banyak penjelasan antara Dinda dan Vindo.
"Gimana? Lo diapain sama Alvindo? Pasti macem-macem kan dia, iya kan?!" tanya Salsa bertubi-tubi didukung oleh tingkat kekepoannya yang sudah melambung tinggi.

"Duh Salsa, nanya itu satu-satu kali, gausah nyerocos ke Bambang," cibir Yesicca yang langsung mendapat tatapan menakutkan dari Kasih.

"Bisa diem gak Lo berdua? Stres gue lama-lama," ujar Kasih tak sabar akan sikap sahabat gilak nya. Ia memijat kepalanya ala orang-orang pusing gitu.

"Yaudah Iyah Kas, ayem sourry," ujar Yesicca lebay sembari menutup mulutnya rapat-rapat.

"Jadi gimana Din?" tanya Kasih yang sedari tadi sudah penasaran dengan insiden tadi di kantin.

"Aku dihukum si triplek!" ujar Adinda malas dan mengepalkan kedua tangannya seperti ingin menonjok Alvindo.

"Hukum apa Din?" lanjut Yesicca bertanya.

"Masa Iyah sih aku disuruh jadi babu nya si triplek selama seminggu? Kan hidup aku kasian gaes," curhat Adinda dengan bibir yang dikerucutkan dan muka ditekuk.

"Ya ampun tega banget si Vindo kek gituin cewe. Wah dia harus bener-bener dikasih pelajaran nih," ujar Salsa yang sudah emosi sembari menarik lengan bajunya hingga ke bahu. Seperti sudah siap menyerang lawan.

"Ehh santai dulu dong Sal, emosi gak akan selesai'in masalah," ujar Kasih meredahkan emosi Salsa.

"Jadi Lo mau Din?" imbuhnya lagi.

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang