Brukk
Gadis itu merintih kesakitan, rasa nyeri perlahan menjalar ke punggungnya hentakan Sora sangat kencang. Matanya membelalak terkejut tak menyangka gadis itu bisa semenyeramkan ini, Sora tidak seperti Sora yang biasanya. Bahkan Yeji tidak menyangka kalau Sora pergi ke tempat itu malam-malam. Gadis lugu seperti dia sangat mustahil berada di tempat maksiat itu.
"Jawab gue!! Lo yang ngasih laporan ke bu Yuri kan?? Ngaku Yeji!!!" bentak gadis itu dengan mata gelapnya.
"Kalo iya lo mau apa? Ga nyangka gue, ternyata lo tuh munafik, sok suci. Tampang aja lugu tapi mainnya ke club" balas Yeji menantang.
"Lo emang cari masalah sama gue ya!? denger ya, kalo emang Alam ga minat sama lo, yaudah lepas. Ga usah murahan deh sampe lo harus usik hidup gue, Alam cuman temen gue, kalo lo mau marah tuh usik sana ibunya yang lebih deket sama dia daripada gue!!"
"Ya tapi Alam cintanya sama lo!! Gue ga terima ya, Alam harus tahu sifat asli lo!" balas Yeji tak mau kalah. Membuat Sora tersentak. Bukan fakta itu yang Sora ingin dengar.
"Jangan berani lo coba-coba! Atau gue bakal_"
"Kenapa, mau apa lo?" tantang Yeji
"Gue bakal sebarin latar belakang keluarga asli lo, puas lo hahaha lo kira gue ga punya persiapan?" ejeknya "Yeji adalah anak haram dari CEO pengusaha properti dengan wanita malam"
"B*ngs*t dari mana lo dapet info gue?" pekik nya kaget mendorong bahu Sora.
"Lo udah tau gue siapa. Jadi ga mungkin kan gue ga cari kartu merah lo" balas Sora enteng dengan senyum sinisnya. Kemudian meninggalkan Yeji yang masih tidak percaya dengan wajah asli gadis lugu itu.
'Walaupun lo salah kira, gue Somi bukan Sora' batinnya
Langkahnya terhenti saat melihat mobil polisi dan beberapa ambulan terparkir di sekolahnya, beberapa siswa juga berlarian seolah ada hal yang sangat penting. Seseorang menepuk bahunya yang membuat Sora kaget. Ternyata itu Alam yang sudah memasang tampang kesal.
"Lo kemana aja sih? Gue udah nungguin lo di kelas dan lo ga dateng-dateng. Yaudah yuk balik, sekolah dipulangin soalnya bu Yuri baru aja meninggal." ajak Alam, Somi sudah tahu hal itu karena dia yang membunuhnya. Tapi ia harus berpura-pura agar tidak terlihat mencurigakan, sebaiknya ia serahkan tubuhnya pada Sora.
"Sora!! Lo kenapa diem sih kaget lo? Ini juga kenapa muka lo pucet banget?" tanya Alam khawatir
Tubuh Sora ambruk ia kehilangan kesadarannya, untung sempat di tahan oleh Alam. Jika tidak badan gadis itu akan menyapa lantai.
"Astagaaa Sora lo kenapa sih, kalo sakit harus nya lo bilang jadi ga usah sekolah" ucap Alam panik. Tanpa basa-basi Alam langsung menggendong gadis itu dan membawanya ke UKS. Dibaringkannya tubuh Sora setelah sampai di UKS, kini Alam panik bukan main selain wajah gadis itu yang pucat suhu tubuhnya juga panas, ia mencari kompresan di meja perawat namun tidak menemukan nya. Bu Endah! Ia harus menelepon pembina UKS itu.
"Halo ibu, ini saya Alam. Ada yang sakit bu dan saya ga tau obat-obatannya dimana"
"Ohh Alam, siapa yang sakit? Oba-obatan baru ibu rapihkan di lemari dekat kasur itu kamu ambil aja, sakit apa memangnya?"
"Sora pingsan bu, badannya panas" jelas Alam masih khawatir.
"Ouh Sora, yaudah kamu ambil aja kompresan nya di lemari, sama minyak anginnnya, kamu tungguin Sora sampe sadar ya, ibu ngga bisa kesana guru-guru lagi panik gara-gara jenazah bu Yuri yang ditemukan siswi kita tadi." saran Bu Endah di balik layar handphone Alam.
KAMU SEDANG MEMBACA
CITOSTATIM
Science Fiction*revisi setelah tamat cerita* "you must be fast" Han pikir, dengan dirinya yang kelewatan jenius, dia akan masuk fakultas kedokteran dengan mudah. Han pikir, dengan dirinya yang menutup diri dari segala interaksi sosial di sekolahnya, hidupnya akan...