PART 14

76 20 2
                                    

"lo suka Itsuka?" tanya Sora

"...."

"Ahh gue anggap itu jawaban iya." jawab dia terkekeh kecil. Han memandangi Sora, ia mengangkat sebelah alisnya

"Bukan." jawab Han datar.

"Haah?" Sora tak paham

"Saya tidak suka siapa-siapa." jelas Han meyakinkan

"Lo harusnya jawab 'nggak' bukan jawab 'bukan'." Sora tersentak setelah mengucapkannya, pipi nya memanas. Han masih terus menatap nya.

"Ohh gue.. Istirahat di tempat tidur sebelah ya, dadah." ucap Sora gugup kemudian ia menutup gorden pembatas itu.

"Sora.." panggil Han

"Iya?"

"Selamat malam."

"Iya, lo istirahat ya." Sora menutupi wajahnya di balik selimut, kenapa pipinya merona, padahal Han tidak bilang apa-apa, ia merutuki kebodohan dirinya ini.

####

Alam dan Mahesa sudah mencari Sora kemana-mana tapi mereka tidak menemukan Sora dimanapun, kemana gadis itu, bagaimana keadaanya, Sora pergi tanpa mengabari siapapun. Tapi kenapa? Alam benar-benar tidak paham dengan Sora. Ayah Sora ingin melapor polisi, tetapi ini belum 24 jam semenjak Sora meninggalkan rumah. Sampai larut malam pun Alam dan Mahesa masih mencari Sora.

"Dek kita pulang yuk, ini udah larut banget. Kita harus ke sekolah besok." ucap Mahesa

"Tapi bang.." protes Alam

"Inget, kita harus yakin kalo Sora bakal baik-baik aja, pasti tuhan bakal jagain Sora. Ayo pulang, nanti mamah sama papah khawatir. Nanti mereka panik kalo kita belum pulang jam segini." saran Mahesa bijak.

Alam terpaksa menuruti saran kakaknya. Mahesa benar, kini Alam hanya bisa berdoa semoga Sora baik-baik saja.

"Bang, kita mampir ke kafe dulu beli makanan, gue laper."

"Yaudah kafe di depan aja ya." ucap Mahesa masih dengan pandangan lurus ke jalan.

Sesampainya mereka di kafe mereka bertemu dengan Itsuka. Itsuka mengenakan hoodie hitam oversize. Ia sedang duduk di meja pesanan sambil melamun memainkan sedotan minumanmya. Alam menghampiri Itsuka sedangkan Mahesa memesan makanan.

"Itsuka..?"

Itsuka tersentak kecil, ia mencari suara orang yang memanggilnya, Alam menghampirinya.

"Lo lam, jam segini masih keluyuran? ga nyangka gue, anak Einsten bisa main malem." ucap Itsuka jenaka

"Hahaha sebenernya gue abis cari orang, dia ngilang pas baru pulang dari rumah sakit." jelas Alam.

"Lo cari orang sampe jam segini? Siapa emang? Kali aja gue liat." tanya Itsuka penasaran

"Gue sama abang gue lagi cari Sora. Dia ilang dari tadi siang dan sekarang gue ga tau dia dimana."

Itsuka terkejut, Sora baru saja meneleponnya lewat handphone Han. Apa Itsuka bilang aja ya sama Alam kalo Sora lagi sama Han, tapi nanti masalahnya akan semakin rumit, lebih baik Itsuka cari tahu sendiri. Apa hubungan Han dengan Sora dan ada rahasia apa diantara mereka berdua.

"Itsuka..? Lo liat Sora?" tanya Alam, pasalnya gadis ini hanya diam tidak menjawab.

"Gue..kaget aja gitu Sora ilang, ga biasanya, gue ga liat Sora."

Alam mendesah panjang, dirinya terlalu berharap Itsuka tahu keberadaan Sora.

"Oiya lam, lo kenal Han?" tanya Itsuka, pasalanya mereka satu kelas mungkin Itsuka bisa dapat informasi mengenai Han dari Alam.

"Kenal, dia saingan gue di kelas, dia orang nya tertutup jarang interaksi. Kaya punya kesan apa yah..oh iya misterius." jelas Alam

"Ohhh." gumam Itsuka

"Lo kenal dia?" Tanya Alam

"Kenal, tapi kaya yang lo bilang dia selalu semisterius itu." jawab Itsuka hampa, mood nya sedang tidak baik sekarang.

"Gue balik duluan ya, dah." ucap Itsuka beranjak meninggalkan Alam yang menatap punggung Itsuka, kenapa ia tiba-tiba menanyakan soal Han.

Mahesa datang membawa pesanan mereka berdua, ia menaikan sebelas alis saat melihat seorang gadis pergi dari meja yang ditempati Alam.

"Siapa itu?" tanya Mahesa

"Itsuka, anak IPS kenalan gue." jawab Alam acuh, kemudian dirinya memakan makanan yang sudah dibawa Mahesa.

"Lo nyadar ga? Mukanya babak belur gitu." tanya Mahesa

"Ouhh gue ga nyadar." ucap Alam mengedikan bahu tak peduli.

****

Brakk..

Profesor itu menggebrak meja kerjanya dengan keras hingga membuat anak buah di depannya terkejut, mereka tidak mengira profesor akan semarah ini.

"Dia belum juga sempurna melihat ingatan orang lain? Bagaimana nanti ketahap dia berkomunukasi pikiran dengan orang lain." ucap nya geram.

"Hazel belum bisa mengendalikan emosinya, kemungkinan ingatan seseorang yang tadi dilihatnya adalah ingatan buruk." jelas Grevor.

Profesor itu berdiri dari kursinya kemudian membuka kotak rahasia di meja kerjanya. Ia mengambil sebotol serum berwarna hitam pekat yang telah di buat dan di simpannya selama bertahun-tahun.

"Berapa bulan lagi umur Hazel 17 tahun?" tanyanya

"3 bulan lagi prof." jawab seorang berjas putih yang sedari tadi berdiri di sebelah profesor itu.

"Pantau terus dia selama 3 bulan ini, jika perlu lakukan aksi untuk memancingnya menggunakan kemampuan itu. Awasi orang-orang terdekatnya, kirimkan aku foto-foto orang yang dekat dengan Hazel. Salah satu dari mereka bisa menjadi pancingan untuk kemampuannya." ucap profesor itu sambil memainkan serum itu.

Profesor itu membuka komputernya dan melihat data orang-orang yang dekat dengan Hazel, hebat sekali taktik bertahan hidup nya, hanya ada kurang dari 10 orang yang dekat dengan anak buatan itu. Dia pasti sudah menyadari dan berjaga-jaga.

"Kenapa identitas gadis ini tidak ada?" tanya profesor itu melihat foto seorang gadis berambut panjang di daftar terakhir.

"Dia orang yang baru-baru ini dekat dengan anak itu. Data pribadinya sulit dicari dimanapun." ucap Grevor

"Wajahnya tampak tidak asing bagiku,.... Hmm..Sora?" profesor itu mencoba mengingat wajah gadis itu, ia seperti pernah bertemu dengan gadis itu.

"Dapatkan data gadis ini segera, saya harus memastikan sesuatu." titah profesor itu.

"Prof nona kecil kambuh lagi." 

"Shit.. Aku akan kesana."

####

Pendek dulu aja yah, mau ngetik panjang buat flashback nih

Aihh spoiler wkwkwk

Udah kaya harry potter belum?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Udah kaya harry potter belum?

CITOSTATIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang