Itsuka bangun dari pingsannya. Ia keget saat menyadari dirinya berada lumayan jauh dari gedung itu. Ia harus mencari Han, tetapi kemudian, ia menemukan secarik kertas di tangannya kertas ini berisi pesan dari Han.
"Kalo kamu sudah sadar, cepat pergi dan jangan cari saya, beritahu papah saya kalau saya akan baik-baik saja. Saya tidak bisa lari lagi Itsuka, jadi tinggalkan tempat ini jika tidak mereka semua akan celaka. Kamu bisa bawa motor kan?"
Itsuka geram, ia khawatir pada Han, tapi ia tidak ingin sesuatu hal yang buruk terjadi. Terpaksa Itsuka meninggalkan gedung itu membawa motor Han.
Sesampainya ia di kamar rawat ayah Han, Amanda kaget melihat kondisi anaknya yang babak belur.
"Ya ampun Itsuka kamu kenapa? Apa yang terjadi sama kamu nak?" tanya Amanda khawatir
"......"
"Itsuka jawab mamah! Kamu kenapa?" tegas Amanda.
"Abis berantem mah." Itsuka berbohong, jika ia mengatakan dirinya diculik dan sekarang Han di bawa penculik itu maka keadaan akan semakin kacau, Han sendiri yang berpesan kepadanya agar memberi tahu keluarganya bahwa dirinya akan baik-baik saja.
"Aduhhduhh sakit mah" ucap Itsuka, Amanda menjewer telingananya, walau menurut Itsuka hal ini lebih baik daripada melihat raut sedih dan cemas dari ibunya.
"Kamu itu yaa kerjaannya berantem mulu,, liat muka kamu babak belur gitu, sana minta suster obatin." omel Amanda.
"Itsuka, kamu kesini sama Han?" tanya Donghae melihat kunci motor Han yang dipegang Itsuka.
"Ngga om, aku bawa motornya Han, Han lagi ada keperluan katanya." jawab Itsuka berbohong.
"Apa? Kamu bawa motor? Itsuka udah berapa kali mamah bilang kamu belum punya SIM." omel mamahnya lagi.
"Aduhh mah,, Han aja yg baru umur 16 tahun udah boleh bawa motor masa aku ngga?" keluh Itsuka
"Dia beda sama kamu. Han itu jenius kamu ceroboh." ucap Amanda
"Terserah mamah aja ya. Lagian si tuan jenius yang nyuru aku bawa motornya. Udah lah aku mau ngobatin luka aku dulu, dah mah, dah om." Itsuka meninggalkan ruangan itu.
####
Han dan Sora dirawat di sebuah rumah sakit yang tidak terlalu besar, tempat tidur Han hanya berbatas gorden dengan tempat tidur Sora. Han tahu dirinya dirawat di rumah sakit Kencana, memang rumah sakit ini yang paling dekat dengan gedung itu. Han tidak bisa mempertahankan kesadarannya di perjalanan, saat ia terbangun dirinya sudah terbaring di ruangan ini dengan infusan di lengannya, begitu juga dengan Sora.
"Lo ga apa-apa?" tanya Sora di balik gorden itu
"Hmm saya kehilangan banyak darah." jawab Han.
"Kenapa lo bisa tahu kalo gue yang bunuh bu Yuri?" tanya suara itu lagi.
"...."
"Han?"
"Kamu ga akan bisa ngerti." jelas Han
"Gue udah percaya sama lo buat ngasih tau rahasia gue, kenapa lo ga bisa percaya sama gue?" tanya Sora
"Sora.."
"Lo yang pingsan di rooftop terus lo mimisan, muka lo yang luka-luka dan lo yang kesakitan di gedung itu... Ada hubungannya kan?" tebak Sora. Han tidak bisa menjawab apa-apa, tebakan Sora benar.
"Ini rumit Sora.." jelas Han
"Serumit apa sama hidup gue? Bahkan gue adalah seorang__"
"Stop Sora! Itu bukan salah kamu." tegas Han, Han mengusap wajahnya lelah ia membua gorden itu dan melihat Sora yang sudah terisak kembali.
"Saya bakal kasih tau kenapa saya bisa tau hal itu. Tapi stop menangis Sora. Ini udah terjadi, kamu boleh sedih dan kecewa, tapi setelah itu apa? Kita pulihkan kondisi kita masing-masing dulu." ucap Han lembut, Sora menatap manik mata hazel milik Han melihat keyakinan dari tatapan Han. Ia mengusap air matanya.
"Apa lo bisa janji bakalan bantu gue?" tanya Sora
"Saya akan berusaha."
"Beruntung kamu tidak kehilangan banyak darah sehingga kami tidak perlu melakukan transfusi kepada kamu Han." ucap dokter yang memeriksa keadaan Han.
"Apa Han bisa pulang dokter?" Tanya Sora yang sudah jauh lebih baik kondisi nya dibanding Han. Sora hanya mengalami syok sedangkan kondisi Han lebih parah darinya.
"Ia harus di rawat beberapa hari untuk memulihkan keadaannya, ia mengalami pendarahan yang sangat parah." jelas dokter itu.
"Baiklah kalo begitu dok." ucap Sora, kemudian dokter itu meninggalkan mereka berdua.
"Sora sebaiknya kamu pulang, keluarga kamu pasti mencari kamu." saran Han
"Gue ga mau pulang, gue mau nemenin lo dirawat di sini." putus Sora
"Lagian ini udah malem, lo tega biarin gue pulang? Besok juga gue ga sekolah, masa skors gue belum beres." lanjut Sora.
"Kalau begitu bisa bantu saya kabarkan seseorang?" tanya Han kemudian Memberikan handphone nya, Sora tidak paham.
"Cari nomor Itsuka di handphone saya. Telepon dia, beri tahu jika saya baik-baik saja, jangan beri tahu dia saya di rawat di sini." pinya Han
"Haah Itsuka? Si bidadari nya IPS? Lo siapanya?" pekik Sora tidak menyangka bahwa Han punya hubungan dengan gadis itu.
"Mamahnya akan menikah dengan ayah saya, dan ceritanya panjang.." jawab Han
"Okok tunggu ya, lo harus cerita ke gue pokoknya." Sora menelepon Itsuka, teleponnya berdering kemudian terdengar suara khawatir seorang gadis.
"Heh Hanoman lo tuh bikin gue takut aja tau, lo ga apa-apa? Mereka ga nyakitin lo kan? Sekarang lo dimana? gue kira lo bakalan dibawa orang-orang itu dan ga balik lagi tau ga!? Jawab apa gue ke bokap lo kalo lo ilang gitu hah? Lo mau bunuh gue?" ucap suara dibalik handphone itu
"Halo.." ucap Sora
"Ehh kok suara cewek? Ini bener nomor si Han kan?" suara Itsuka memastikan.
"Gue Sora, Han lagi sama gue sekarang. Dia baik-baik aja."
"Dimana dia?" ucap Itsuka dingin
"Dia lagi istirahat, pokok nya sekarang dia baik-baik aja dahh"
"Ehh tung_"
Itsuka mendecak kesal, teleponnya langsung diputus. Entah mengapa hatinya panas. Sora, Itsuka tahu siapa dia, dia adalah sahabatnya Alam. Semua orang kenal Sora, dia yang selalu dicemburui oleh semua orang karena dekat dengan si cowok populer di sekolahnya. Mau apa Han bersama Sora?. Ini sudah malam dan Han bersama seorang gadis yang Itsuka tidak tahu sedang dimana mereka. Han benar-benar minta dihajar, seenaknya dia meninggalkan Itsuka yang habis di pukuli oleh orang-orang itu dan menyerahkan dirinya. Tapi, sekarang dia malah bersama seorang gadis entah dimana.
"Awas lo Han." desis Itsuka tajam.
"Dia berisik banget." ucap Sora sambil menyerahkan handphone nya pada Han
"Ya begitulah." gumam Han
"Han."
"Ya Sora?"
"Lo suka Itsuka?" tanya Sora pada Han.
#####
Uhuyy di ombang ambing nih wkwkqk
#Han-Sora
#Han-Itsuka
#Alam-Sora
KAMU SEDANG MEMBACA
CITOSTATIM
Science Fiction*revisi setelah tamat cerita* "you must be fast" Han pikir, dengan dirinya yang kelewatan jenius, dia akan masuk fakultas kedokteran dengan mudah. Han pikir, dengan dirinya yang menutup diri dari segala interaksi sosial di sekolahnya, hidupnya akan...