Han melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Membelah jalanan ibu kota yang padat ini. Hanya satu tujuannya, yaitu agar cepat sampai ke rumah sakit dan memastikan bahwa papahnya baik-baik saja. Han tidak habis pikir dalam 1 hari orang itu sudah 2 kali melakukan aksi, bersyukur papahnya tidak sampai bertemu malaikat maut.
"Ahh... Kenapa lampu merah sih." keluhnya. Setelah lampu menjadi Hijau, tanpa ancang-ancang lagi Han langsung menarik pedal gas dan melesat dengan kecepatan tinggi. Ia tahu jika hal ini sangat berbahaya. Namun, ia harus cepat mengetahui keadaan papahnya. Tanpa ia sadarai 2 pengendara motor dibelakannya semakin menyamai kecepatan motor Han dan mengikuti Han. Hingga pengendara motor itu berhasil menyalip Han dan menghadang jalan Han, terpaksa Han harus berhenti dan turun untuk menghadapi 2 orang yang mengikutinya ini. Tanpa diduga kedua orang itu langsung mengarahkan pukulan kepada Han. Karena refleks yang bagus, Han dapat menghindari pukulan itu. Tapi tidak untuk yang kedua kalinya. Kedua orang itu menyerang Han secara bersamaan, membuat Han kewalahan menangkisnya, hingga ia mendapat pukulan di perutnya juga tendangan dari arah samping yang membuat tubuhnya ambruk. Dia berharap ada seseorang yang dapat menolongnya dari kedua orang ini. Han tidak ingin di bawa paksa ke laboratorium neraka itu kembali. Perutnya sakit karena pukulan itu. Han tidak bisa bangun untuk kembali melawan. Kedua orang itu melepas helm dan memperlihatkan wajah aslinya. Itu Grevor dan patnernya, sudah Han duga kedua orang ini berasal dari tempat mengerikan itu. Pukulan Grevor juga cukup kuat sehingga membuat nya ambruk.
"Jadi, kau sudah menyerah?"
"Pergi!! Jangan paksa aku, bahkan sampai mati pun aku tidak ingin kembali." ucap Han memegangi perutnya yang terasa kram.
"Axel hajar dia!" titah Grevor kepada temannya.
Axel menendang tubuh Han dengan keras, tidak hanya itu ia mendaratkan pukulan pada wajah dan punggungnya. Han benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa. Han terlalu lemah untuk bisa menghindari serangan itu.
"Sepertinya dia sudah sangat lemah, ayo bawa dia!" titah Grevor yang mendapat anggukan dari Axel. Mereka menyeret paksa tubuh Han.
"Hehh mau lo bawa kemana orang itu?" suara gadis berhodie mencegah kedua orang itu.
"Perlu lo tahu, gue udah foto plat nomor lo berdua, dan gue udah lapor polisi. Jadi mending lo lepasin orang itu terus kabur deh." ancam Itsuka.
"Dasar gadis kurang ajar, akan aku beri kau pelajaran." ucap Axel geram, kemudian berlari menghampiri Itsuka dan menyerangnya. Itsuka bukan lah gadis yang lemah jika hanya menghadapi 1 orang pria dewasa yang memiliki kemampuan bela diri yang bagus, Itsuka bisa mengalahkannya. Ia gadis yang jago bela diri. Pukulan demi pukulan Axel berhasil ditangkis. Kemudian Itsuka membalas dengan menendang namun Axel berhasil menghindar. Itsuka kembali menyerang, ia meninju wajah orang itu sehingga berhasil memundurkan lawan. Kemudian Itsuka menendang paha kirinya sehingga Axel terjatuh. Sebelum Axel bangkit, Itsuka kembali memukul punggung orang itu. Kemenangan telak didapatkan Itsuka. Tidak sia-sia ia latihan bela diri dan gym setiap pulang sekolah.
Suara sirine polisi memecah keheningan tempat itu, Grevor geram karena rencana membawa paksa Han digagalkan oleh gadis didepannya ini. Tak ingin tertangkap, ia melarikan diri menyalakan motornya kemudian disusul oleh Axel yang berhasil bangkit dan kabur.
"Ini belum selesai Hazel." desis Grevor sebelum meninggalkan tempat itu. Terlambat, motornya tertangkap radar polisi yang datang sehingga ia harus kejar-kejarang dengan mobil polisi.
Disamping itu, Itsuka mendekati Han untuk memastikan luka Han.
"Heeh lo ga apa-apa?"
"Harus nya kamu jangan bantu saya." ucap Han menundukan kepala nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CITOSTATIM
Science Fiction*revisi setelah tamat cerita* "you must be fast" Han pikir, dengan dirinya yang kelewatan jenius, dia akan masuk fakultas kedokteran dengan mudah. Han pikir, dengan dirinya yang menutup diri dari segala interaksi sosial di sekolahnya, hidupnya akan...