PART 20

52 22 0
                                    

Han dan itsuka sampai di butik tempat orang tuanya memilih gaun pengantin. Sebenarnya Han tidak ingin pergi ke tempat ini, karena menurutnya, apapun yang dipakai mereka, tidak ada hubungannya dengan Han dan apapun yang di pakai Han tidak begitu penting. Ia melewatkan pertemuannya dengan dokter Siwon hari ini hanya untuk melihat berbagai baju yang menurutnya sama saja.

"Han bagaimana pendapatmu?, dari tadi kamu hanya diam saja." tanya dokter Donghea, ia mengenakan setelan jas putih dengan kemeja berwarna merah muda yang membuatnya terlihat tampan dan jas itu terlihat cocok dengan kepribadiannya.

"Sangat mirip seperti papah." komentarnya

"Hahahaha kamu ini. Ayo, kamu harus memilih baju juga." ajak Donghae kepada anak semata wayangnya ini. Han menggeleng tidak minat, ia membuka tasnya dan mengambil buku kedokteran yang belum habis ia pelajari. Melihat kelakuan anaknya, dokter donghae menggeleng takjub, masih sempat anak itu membuka buku di tempat seperti ini.

"Ayolah Han, Itsuka dan Amanda juga sedang mencari gaun untuk hari pernikahan aku, sedangkan kamu malah duduk sambil membuka buku pelajaran, papah yakin kamu akan diterima di fakultas kedokteran tanpa bersusah payah." bujuk Donghae, ia ingin Han sedikit mengurangi aktivitas belajarnya dan memiliki waktu santai.

"Yang akan menikah kan papah sama tante Amanda, bukan aku dengan Itsuka, jadi kalian saja lah, aku tidak akan ambil pusing dengan pakaianku." lanjut Han masih fokus pada bukunya.

"Hahahaha bisa saja kamu ini, yasudah aku akan menyuruh Itsuka memilihkan pakaian jas untuk mu, dia punya selera yang bagus dalam Fashion, iya kan Itsuka?"

"Ahh..apa?..i..iya..iya." jawab Itsuka sedikit tersentak gelagapan. pasalnya perkataan Han barusan membuatnya tertegun. Itsuka kenapa sih akhir-akhir ini. Ia mulai memperhatikan tingkah Han dan ucapannya. Ia juga sedikit kesal saat melihat Han dengan Sora, ada yang tidak beres dengan dirinya. Ia menggelengkan kepala kemudian menepuk-nepuk pipinya. Sadar Itsuka sadar lo ga mungkin suka sama Han.

"Nih baju lo, sana coba!" Itsuka sambil memberikan jinjingn jas pasa Han.

"Tidak perlu." balas Han acuh

"Heeh kalo ga muat sama lo gimana?"

"Ya tidak usah dipakai."

Itsuka mulai naik pitam, ia mencari setelan jas yang menurutnya cocok dengan Han dan orang itu dengan mudahnya nolang 'tidak usah dipakai' kalo tidak muat. Han benar-benar menyebalkan.

"Lo tuh ya..tau ah gue kesel sama lo." Itsuka meninggalkan Han yang masih tidak peduli.

"Itsuka kenapa? Cemberut gitu." tanya Donghae yang heran melihat Itsuka tidak banyak bicara memasang wajah nya masam.

"Tuh anak om nyebelin." adu Itsuka.

"Hahahah Han memang seperti itu, kalian harus akur ya," balas Donghae jenaka.

"Males gue akur sama tuh Hanoman."

Han sampai di rumahnya pukul 7 malam, papahnya masih harus mengurus sesuatu, jadilah ia sendiri di rumah besar itu.

Ia masuk ke kamarnya dan menyalakan laptopnya. Han mencari beberapa info mengenai DID. Ia penasaran, mengapa dirinya dapat masuk dan bertemu Somi di pikiran Sora. Apa mungkin kemampuannya telah berkembang? Ia harus mencoba untuk membuktikan hipotesisnya. Ia mulai memejamkan mata mencoba melihat ingatan Sora, tetapi tidak terjadi apa-apa, ia kembali memfokuskan pikirannya hingga beberapa menit dan tetap tidak terjadi apa-apa, mungkin Han harus menggunakan media, seperti foto Sora atau bertemu dengan Sora langsung. Ia membuka aplikasi Chat di ponselnya dan mulai mengirimkan pesan.

Han
Sora, ada sesuatu yang ingin saya pastikan.
Bisa kita video call?

Sora hampir melempar ponselnya ketika membaca pesan dari Han, dirinya memekik kecil, membuat seorang di sebelahnya bingung.

CITOSTATIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang