"Han.. Anakmu?" Donghae tidak mempercayai apa yang baru saja ia dengar dari Profesor Petra.
"Akan aku beri satu fakta baru." Petra tersenyum melihat keterkejutan teman sekaligus mantan muridnya ini. "Ingat project yang pernah aku tawarkan kepadamu? Saat kau masih kuliah?"
"MK-ULTRA... Aku sudah pernah mengatakannya kepadamu, semua data itu sudah dibakar habis oleh CIA pada masa itu. Mustahil untuk dijalankan kembali."
"Lantas, bagaimana penjelasanmu tentang psikokinetik yang dimiliki Hazel?" tanya Petra. Donghae lagi-lagi dibuat terkejut dengan fakta baru itu. Jadi, kemampuan Han adalah bentuk keberhasilan dari project ilegal itu? Dan otomatis Profesor Petra telah berhasil menjalankan project ilegal itu. Sulit dipercaya, pantas saja sudah 5 tahun Donghae dan Siwon mencari sebab munculnya kemampuan Han namun tidak membuahkan hasil, karena hanya MK-ULTRA lah yang dapat menghasilkan kemampuan mind-control seperti itu.
"Dan satu lagi, ingat persaingan yang terjadi diantara para ilmuan dunia 25 tahun yang lalu?" pancing Petra kembali
"Kloning manusia." gumam Donghae.
"Aku telah berhasil menggabungkan kedua project besar itu sekaligus pada anak itu." ungkapnya bangga. Donghae tidak bergeming dirinya sulit untuk menerima kenyataan ini, Han adalah manusia kloning dan sampel dari project MK-ULTRA?.
"Semua itu adalah rencanaku, menempatkan anak itu di rumah sakitmu 11 tahun yang lalu juga adalah rencanaku, tak ku sangka kau mengangkat nya sebagai anakmu."
Donghae benar-benar telah kehilangan kata-kata, ia tidak menyangka Profesor Petra telah merencanakan hal itu dengan sangat mulus. Dirinya mulai memikirkan nasib anak angkatnya itu, apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Apa mau mu?" tanya Donghae, karena tidak mungkin profesor Petra menemuinya dan membeberkan fakta-fakta ini jika tidak ada alasan atau tujuan yang jelas.
"Anak itu, aku ingin Hazel kembali. Ini sudah saatnya untuk membunuh para intelegent Uni Soviet dengan bantuan Hazel." jawab Petra
"Kau tidak bisa membawanya Profesor, tempat Han adalah disini, bersamaku." tolak Donghae, pembicaraan mereka semakin tegang di tengah-tengah kemeriahan acara pernikahan itu.
Han mengedarkan pandangan mencari ayahnya yang tidak terlihat dimanapun. Kemudian, matanya menangkap sosok yang sangat dikenalinya dan menjadi mimpi buruknya selama bertahun-tahun. Profesor itu sedang berbicara dengan papahnya. Mereka sangat serius, bahkan Han dapat melihat raut tegang dan cemas ayahnya. Han tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada papahnya di hari pernikahan papahnya ini. Han harus menghampiri mereka. Sora menyadari kekhawatiran Han pada orang itu, Sora juga penasaran, siapa seseorang yang sedang bersama dokter Donghae itu. Tiba-tiba Han melangkah menghampiri kedua nya diikuti Sora di belakang Han.
"Papah..." panggil Han. Donghae terkejut bukan main, tidak seharusnya anaknya berada disini, Profesor itu menunjukan seringainya menatap Han.
"Hazel... Aku rasa kau sangat penasaran kenapa aku ada di tempat ini bukan?" ucap profesor itu tersenyum sinis
"......." Han tidak menjawab, ia menatap tajam Profesor itu.
"Han..... jadi..kamu ini.." Donghae tidak sanggup mempercayai kenyataan pahit pada anaknya ini.
"Iya pah... Aku manusia buatan, aku sampel project MK-ULTRA." aku Han. Donghae menatap Han tidak percaya, ia memundurkan langkahnnya.
"Hazel, kembali dan selesaikan tugasmu!. Millie sudah menunggumu." titah profesor Petra pada Han.
"Tidak bisa, aku belum bisa menggunakan kemampuanku, sebanyak apapun kau memberikan ku LSD atau bahkan Amphetamine. Aku tetap tidak bisa." tolak Han dingin. Profesor itu geram, tangannya terkepal menatap Han tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
CITOSTATIM
Science Fiction*revisi setelah tamat cerita* "you must be fast" Han pikir, dengan dirinya yang kelewatan jenius, dia akan masuk fakultas kedokteran dengan mudah. Han pikir, dengan dirinya yang menutup diri dari segala interaksi sosial di sekolahnya, hidupnya akan...