Pagi ini, seperti kebiasaannya setiap hari, seorang pemuda bangun dari tempat tidurnya. Walaupun hari masih terlanjur pagi untuk pergi kesekolah nyatanya sang pemuda harus menyiapkan sarapan untuk keluarganya.Ini sudah menjadi kebiasaannya setiap hari,walaupun dirumah mereka ada pembantu tapi tetap saja dia yang harus menyiapkan makanan untuk keluarganya, karena itu adalah perintah dari ibunya. Pernah suatu pagi dia tidak membuat sarapan, dia langsung dihukum tidak boleh keluar kamar dan makan selama 3 hari. Setelah kejadian itu dia tidak pernah berniat untuk tidak memasak sarapan buat keluarganya.
Pagi ini, setelah meletakkan sarapan dimeja makan, dia langsung bergegas untuk bersiap pergi kesekolah. Setelah bersiap-siap dia turun kebawah, dan melihat keluarganya sedang berkumpul dimeja makan.
Saat hendak menarik kursi untuk sarapan bersama keluarganya, suara kakak pertamanya menginterupsinya,
"Siapa yang menyuruh mu duduk disana, " Jin
"Cih.. Tempatmu bukan disini", Yonggi, kakak keduanya
"Jangan berani kau duduk disana", hosoek, kakak ketiganya
" Cih membuat malu saja ", namjon, kakak keempatnya
" Kau itu selalu saja membuat keributan ", jimin, kakak kelimanya
" Aku tidak akan mengakui bahwa kau hyungku, bahkan kau tidak pantas menjadi hyungku", jungkook, adiknya
"Tapi hyungdeul, saeng, aku cuman., "
"Sudahlah kau merusak suasana saja", nyonya kim
" Sebaiknya kau makan dengan para pembantu di belakang", ujar tuan kim dengan nada dinginnya
"Baiklah appa, tae akan makan dibelakang saja".
Setelah mengatakan hal itu, taehyung langsung pergi kebelakang untuk makan bersama pembantu yang ada disana. Hal ini sudah sering terjadi tapi tetap saja taehyung menerima perlakuan mereka dengan senang hati, Karena mereka adalah keluarga taehyung.Tapi apakah perasaan taehyung tidak akan berubah jika terus di perlakuan seperti itu, kita tak kan pernah tau,karena pada hakikatnya hati manusia itu mudah dibolak balikan.
Skip~~disekolah
" Tae!! "Panggil seorang namja
" Ada apa sehun ah?", tanya taehyung
"Kau dipanggil in saem untuk segera ke kantor", sehun
" Oh,terimakasih sehun ah atas infonya, kalau begitu aku akan langsung menemui in saem", kata taehyung sambil meninggalkan sehun
"Sama-sama tae! " Ucap sehun sedikit berteriak karena taehyung sudah jauh meninggalkannya.Diruang guru
"Tae.. Sepertinya kami akan mengandalkanmu lagi untuk mengikuti Olimpiade matematika ini, kami sangat bergantung padamu, " Kata in saem sambil menyodorkan secarik kertas dan sebuah buku yang harus taehyung pelajari.
"Baiklah in saem, aku akan mengikutinya lagi, tapi aku tidak ingin ada yang tau tentang ini seperti biasanya, " Kata taehyung sambil menerima apa yang in saem berikan
"Tapi kenapa harus selalu dirahasiakan tae, kau itu anak yang berbakat, in saem yakin kalau keluargamu pasti bangga karena pencapaianmu, " Kata in saem sedikit frustasi dengan tingkah anak muridnya itu
"Semua akan sama saja in saem, tidak akan ada yang berubah. Kalau begitu aku masuk kelas dulu, permisi, " Kata taehyung dengan nada dinginnya sambil berlalu keluar ruangan
"Seharusnya kau sedikit terbuka tae, itu bisa sedikit meringankan beban mu, " Lirih in saem
KAMU SEDANG MEMBACA
stop it !!!! please help me
Random"eomma, appa, hyungdeul, saeng, jebal jangan acuhkan aku lagi, tolong lirik aku, bisakah kalian merasakan keberadaanku?, tolong jangan anggap aku hanya sebatas angin lalu, tolong selamatkan aku dari semua rasa sakit dan kepedihan ini, " "aku akan me...