Pertemuan Pertama (4)

381 26 2
                                    

Selamat membaca semuanya~
.
.
.
.
.
.

Entah kenapa saat unnie menggendong ku aku merasa dia sangat keren, dan sangat tegas. Aku lupa kalo dia adalah penyebab kematian Jessica unnie. Sebaliknya aku malah merasakan kehadiran Jessica unnie, sosok yang selalu ku rindukan.

Sowon unnie pun membawaku menuju ke kamar, selama perjalanan ke kamar aku hanya mematung dan memperhatikan Sowon unnie.

Di kamar dia menaruh ku di atas ranjang dengan lembut. Kemudian mengambil kain basah untuk membersihkan luka ku, sedangkan Umji mengambil obat merah, kain dan hansaplast.

Aku hanya terdiam melihat Sowon unnie yang membersihkan kakiku. Kadang aku berteriak kecil karena luka yang disentuhnya.

Flashback~

"Yak! Mau kemana kamu Hwang Sinb? Awas ya! Nanti pasti unnie tangkap! "Teriak Jessica.

" Coba aja kalo bisa! Blee.. "Balas Sinb sambil menjulurkan lidahnya.

Tak lama, Sinb jatuh tersandung baru yang ada didepannya. Jessica pun langsung menghampirinya dengan panik.

" Aw! Sakit sekali! "Teriak Sinb sengaja melebay-lebaykan.

" Yak! Bagaiman kau bisa terjatuh, kau ini ceroboh sekali! "Sahut Jessica cemas.

Jessica pun langsung menggendong Sinb ke teras rumah dan mengobatinya.

" Aw! Sakit unnie, bagaimana kalo infeksi dan aku harus diamputasi? "Teriak Sinb lebay.

" Yak kau jangan ngomong sembarangan"sahut Jessica makin panik.

Sinb tidak dapat menahan tawanya, ia puas melihat Jessica yang panik. Jessica yang melihatnya pun kesal dan langsung memukul dibagian luka Sinb.

"Aw! Yak kenapa kau malah memukulnya?!! " Teriak Sinb yang kali ini benar-benar kesakitan.

"Emang enak! Mangkanya jangan berani menjaili unnie! " Balas Jessica puas.

Flashback end~

Tanpa disadari air mata Sinb kembali lolos, Umji yang melihat itu kembali cemas.

"Apa kau baik-baik saja? " Tanya Umji pelan.

"Ya, aku baik-baik saja" Balas Sinb sambil menunduk.

"Cha.. Sudah selesai, istirahatlah untuk sementara di sini, kau boleh pulang ketika kau sudah merasa baikan" Ucap Sowon dan la langsung mengajak Umji untuk keluar.

Setelah mereka keluar, tangisan Sinb meledak, ia sangat merindukan kakaknya saat ini.

Umji yang mendengar tangisan Sinb hendak kembali ke dalam namun ditahan oleh Sowon.

"Ia lagi butuh waktu sendiri Umji" Ucap Sowon pelan.

Umji pun menurut dan kembali ke kamarnya, begitu juga dengan Sowon.

Malamnya Sowon diam-diam masuk ke kamar Sinb, ia melihat Sinb yang sudah tertidur dengan matanya yang masih bengkak karena menangis. Ia pun menghela nafasnya pelan. Ia mendekat dan menyelimuti Sinb.Ia memperhatikan wajah mungil Sinb yang terluka. Sowon mengelus pelan kepalanya.

"Sebenarnya ada apa denganmu? Apa yang membuat gadis sepertimu menangis sampai seperti ini? " Ucap Sowon pelan.

Skip~

Paginya Sinb bangun, ia sudah merasa lebih baik, ia turun dari ranjang dan berjalan perlahan keluar ke dari kamar. Ia sengaja mengendap-ngendap agar tidak ada yang mengetahui kepergian nya. Tapi saat ia membuka pintu Sowon juga membuka pintu yang ada tepat di sebrang nya.

The Story Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang