Selamat membaca~
.
.
.
.
.
.
.
."Aku.... Aku masalahnya.... Aku takut tidak bisa menahannya.... Semua kenangan manis yang dulu pernah kami lalui bersama akan kembali ku ingat..... Aku takut aku tidak akan kuat memendamnya lagi"
"Dia telah menjadi hadiah di dalam hidupku, namun hadiah itu bukan seharusnya untukku, dia milik orang lain Umji ya~"
"Karena aku mengambil hadiah itu, pemilik sebenarnya harus menderita"
"Sekarang aku coba mengembalikannya, merelakannya pada pemilik barunya, dan itu sangat berat untukku, maka dari itu tolong jangan bahas dia lagi di hadapanku"
Hening...
"Mianhae unnie~ Aku tidak bermaksud" Ucap Umji merasa bersalah.
"Gwenchana, asal kau berjanji tidak akan menyinggung hal itu lagi"ucap Sowon kemudian tersenyum ke adiknya itu.
" Bagaimana di sekolah? Baik-baik saja kan? "Tanya Sowon mengalihkan pembicaraan.
" Eum.. Gwenchana" Ucap Umji masih merasa bersalah.
"Yak! Aku harus memarahiku terlebih dahulu! "
"Waeyo?! "
"Kau! Bagaimana kau bisa tiba-tiba menghilang dipantai itu? "
"Nado molla! Aku tertidur da-"
"Tertidur? Kau yang benar saja Umji!" Omel Sowon.
"Aaa unnie, kau menakutkan! Orang awalnya hanya aku yang tidur, lalu Sinb juga ikut tertidur, saat kami bangun kami sudah ada di tempat aneh itu! "
"Jadi kau menyalahkan Sinb? Woah kau jahat sekali! "
"Bukan begitu unnie! " Ucap Umji mempoutkan bibir nya.
"Sudahlah tidak usah dibahas lagi unnie, aku tau aku merepotkan! " Sambung Umji seraya ingin pergi karena ngambek merasa di salahkan oleh Sowon.
"Yak! Umji-ya! Eodiga!" Ucap Sowon sambil menahan tangan Umji.
"Unnie jahat! Memang unnie pikir aku mau di culik seperti itu?! Jika unnie tak mau menolong kenapa unnie datang?! Unnie yang datang dan terluka dan sekarang unnie menyalahkan ku? "
"Ani Umji ya! Bukan begitu.. Aku tidak menyalahkanmu, aku begini agar kau tidak mengulanginya.. Kau tahu seberapa paniknya aku saat kau hilang? "
Umji hanya diam mendengar itu, ia bahkan tidak berani menoleh ke arah kakaknya itu.
Akhirnya Sowon pun bangkit dan memeluk adiknya itu.
"Jangan hilang lagi Umji ya... Aku tidak mau kehilanganmu juga" Ucap Sowon lirih.
"Mianhae unnie... "
"Sudahlah, kau butuh istirahat, sana mandi, aku akan menyiapkan makan malam" Ucap Sowon.
"Aku akan membantu unnie habis mandi"
"Arraseo"
Skip~
Keesokan harinya Sowon masuk sekolah, dan tentunya murid-murid heboh. Berita tentang penculikan Umji dan Sinb sudah tersebar ke mana-mana, dan tentang penyelamat mereka, Sowon dan Jin juga langsung terkenal. Satu sekolah pun dipenuhi gosip tentang mereka.
Sowon Pov~
Hari ini aku kembali ke sekolah, sebenarnya antara senang dan sedih. Aku ingin bertemu dengan teman-temanku, namun aku sangat tidak mau bertemu Sinb dan Jin.
Dengan kehadiran Jin itu akan mempersulit semua keadaan. Aku sangat tidak mau semua semakin rumit dan pada akhirnya aku juga akan melukai orang lagi.
Saat kami sampai sekolah Umji berjalan bersamaku. Dan begitu aku memasuki gedung sekolah, semua murid yang melihat kami heboh. Aku juga tidak tahu kenapa. Mereka datang dan menanyakan keadaanku.
Umji untungnya mengerti dan langsung membawaku ke tempat yang lebih sepi.
"Unnie sekarang segera masuk ke kelas, temui Yerin unnie dan jangan sampai dikerumunin orang kayak tadi. Ok unnie? "
"Aigoo siapa unnienya disini? Kadang aku merasa kau lebih cocok jadi unnie Umji ya"
"Aku memang selalu cocok jadi unnie" Ucap Umji percaya diri.
"Yasudah aku masuk ke kelas dulu, kau juga segera masuk kelas, sebentar lagi bel akan berbunyi"
"Arraseo" Ucap Umji kemudian beranjak pergi.
Saat aku masuk dengan begitu semangat aku melambaikan tangan pada Yerin, namun semuanya langsung hancur begitu melihat orang dibelakang Yerin.
Ya.. Itu Jin, ia terlihat sangat kacau, lebam-lebam yang ada di wajahnya sangat terlihat jelas.
Aku pun segera sadar dan langsung duduk di kursi ku, selama berjalan ke kursi ku, aku tahu Jin terus memperhatikanku.
Aku segera menaruh tas ku dan duduk tanpa menghiraukan nya. Pelajaran dimulai seperti biasanya. Tak terasa 4 jam pelajaran telah dilewati, sekarang waktunya istirahat.
Sowon Pov end~
"Sowon-ah kajja! " Ucap Yerin.
"Eo~ Kau duluan saja, aku mau melanjutkan sedikit catatan ku, tadi ada beberapa yang tertinggal" Balas Sowon.
"Arraseo, aku tunggu di kantin" Ucap Yerin dan beranjak pergi.
Sowon menulis catatannya dengan serius tanpa menghiraukan sekitarnya. Ia bahkan tidak sadar bahwa Jin masih ada di sana, terus memperhatikan nya.
Tak lama kemudian Sowon pun selesai dengan catatannya. Ia merapihkan mejanya dan bangkit untuk ke kantin. Namun saat ia baru berjalan satu langkah ada yang menariknya dan membawanya pergi.
"Yak! Apa yang kau lakukan?? Lepaskan tanganku" Ucap Sowon mencoba melepaskan tangannya dari Jin.
Ya.. Jin yang menarik Sowon dan membawanya pergi.
Jin tidak menghiraukan nya dan terus berjalan entah kemana.
"Yak! Lepaskan! "
Akhirnya mereka sampai di ruangan musik. Ruangan ini sekarang sepi, tidak ada siapapun kecuali mereka berdua.
Akhirnya Jin pun melepaskan tangan Sowon. Begitu dilepas tangannya, Sowon langsung hendak kembali keluar, namun ditahan oleh Jin.
"Apa lagi maumu?! " Ucap Sowon langsung dengan nada tinggi.
"Yaak... Aku hanya mau berbicara denganmu apa tidak boleh?? "
"Tidak, sekarang lepaskan! "
"Apa kau lupa karena kau aku mendapat luka ini? "
"Apa ada yang menyuruhmu datang dan menolongku?? Tidakkan? "
"Yaa.. Sowon-ah, kenapa kau harus jadi seperti ini? "
"Apanya seperti ini?! Kau yang membuatku seperti ini! Tidak bisakah kau pergi jauh-jauh dari hidupku?! Apa kurang jelas apa yang kemarin aku bilang di rumah sakit? Jadi kumohon pergilah!"
"Tidak! Aku tidak akan bisa pergi! Bagaimana aku pergi jika itu berarti harus meninggalkanmu? Aku tidak bisa Sowon, aku tidak bisa hidup tanpamu! "
"Kau sangat egois Jin! Egomu itu terlalu tinggi! Itu yang membuatku sangat dan semakin membencimu! Kau tahu itu, karenamu orang-orang bisa menderita, karena kita ada yang meninggal Jin! Tidak bisa kah kau menurunkan egomu? Berapa kali harus ku katakan?! "
"Egoku kau bilang? Egomu yang terlalu tinggi! Kau mementingkan teman mu yang sudah mati! Kau memutuskan hubungan denganku hanya untuk menghapus rasa bersalah mu! Kau bilang aku yang egois?! "
"Ya! Memang aku yang salah disini! Memang aku yang selalu salah! Dari awal harusnya kita tidak perlu bertemu, baik denganmu atau pun Jessica! " Ucap Sowon dan kemudian pergi berlari keluar dari ruang musik.
Mood Sowon sudah benar-benar hancur sekarang. Air mata yang dari tadi ia tahan perlahan-lahan mengalir ke pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Us
FanfictionStory Status: On Going Hi semuanya!! Ini fanfict pertama aku. Semoga kalian semua bisa terhibur yaaa....... Jangan lupa dukung dengan vote dan comment Saranghae 💕💕