Selamat membaca~
.
.
.
.
.
.
.Pintu kamar mandi terbuka, ya.. Sinb yang keluar dari kamar mandi.
"Lahh??! "
"Pffft! Hahaha!! Unnie kau kenapa?? " Ucap Sinb sambil tertawa terbahak-bahak melihat Yuju.
"Kok bisa?? " Ucap Yuju.
"Mangkanya kalo bangun jangan siang-siang Choi Yuju! "Ucap Eunha ikut tertawa.
Yuju pun langsung celingak-celinguk mencari jam di kamar itu. Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 8.30 pagi.
"Gimana sih, kalo sekolah udah telat deh!" Ucap Sinb.
"Oh iya kok kita gak ke sekolah?? " Tanya Yuju.
"Udah izin kok ke kepala sekolah, kasian mereka gak ada yang jagain" Ucap Eunha.
Yuju hanya ngangguk-ngangguk.
"Udah gih sono unnie mandi dulu, baju unnie ada di kamar Sinb, tadi aku udah suruh supir aku buat nganterin" Ucap Umji.
"Tau! Udah kayak orang gila dateng ke kamar orang heboh sendiri lagi" Ucap Sinb meledek.
"Enak aja, itu juga gara-gara kau tau! " Ucap Yuju tak terima.
"Yee... Malah berantem! Ngaca dulu deh Juy" Ucap Eunha.
Yuju pun melangkah ke depan cermin dan terkejut melihat dirinya yang sangat berantakan. Ia pun langsung berlari keluar kamar.
Yang lain hanya tertawa melihat tingkah aneh Yuju. Yuju sekarang sudah sangat berbeda, dia terlihat lebih periang dan bisa dibilang..... Aneh.
.................................................................
Dikamar Sowon, Yerin sudah bangun dari tadi dan sedang menonton TV.
"Eungh!"
Sowon akhirnya bangun karena suara berisik Yerin yang lagi seru menonton Music Bank. Yerin dari tadi asik bernyanyi hingga berhasil mengganggu tidur Sowon.
"Yak! Kau sudah bangun? " Tanya Yerin tanpa menoleh ke arah Sowon.
"Menurutmu? Apakah aku masih bisa tidur mendengar suara mu itu??! " Ucap Sowon kesal.
"Tentu bisa, suara ku kan sangat merdu" ucap Yerin, sekarang ia sudah membalikkan badannya ke arah Sowon.
"Iya saking merdunya bisa membuat gendang telinga orang pecah"
"Enak saja! Hah.. Sudah lah kau ini baru bangun aja sudah ngajak ribut, padahal aku sudah sangat baik menemanimu disini semalaman, tidur di sofa, bahkan kemarin malam aku sempat jatuh dari sofa itu" Ucap Yerin sambil mempoutkan bibirnya.
"Utututu.... Yennieku memang yang terbaik! Sini-sini" Ucap Sowon sambil membuka tangannya lebar.
Yerin pun bangkit dan memeluk Sowon dengan erat, tentu saja itu membuat tubuh Sowon terasa sakit.
"Yak! Yak! Pelan-pelan! Sakit tau!! " Ucap Sowon.
"Oh iya.. Hehe... Mian" Ucap Yerin cengengesan.
"Dimana yang lain? " Tanya Sowon.
"Yang lain siapa? Jin?? " Ucap Yerin malah balik bertanya.
Sejujurnya yang paling dikhawatirkan Sowon, yaa.. Mantan pacarnya... Jin.
"Kok dia sih?? Sinb sama Umji? " Ucap Sowon mencoba menutupi maksud sebenarnya.
"Ohh mereka, bilang dong! Kan kirain nyariin Jin" Ucap Yerin sekali lagi, namun kali ini dengan nada meledek.
"Yak! Sudah cepatlah, heran tinggal kasih tau aja susah amat! " Omel Sowon.
"Mereka di kamar sebelah, udah baikan kok, mereka udah bangun dari pagi" Ucap Yerin.
"Ohh"
"Ohh doang? Gak mau nanya soal Jin? " Tanya Yerin makin meledek.
"Yak! K-"
"Sudah aku mau beli makanan dulu, laper, kamar Jin ada di sebelah kanan kamar, sapa tau mau nyamperin" Ucap Yerin langsung pergi sebelum di ocehin sama Sowon.
"Apasih ngomongin nya Jin mulu? Heran!" Ucap Sowon saat Yerin sudah pergi.
Tiba-tiba Sowon teringat kejadian semalam, bagaimana Jin datang dan menolongnya. Ia jadi semakin khawatir.
Sowon POV~
Aduh! Kenapa harus dia sih yang dateng? Pake luka segala lagi! Kan jadi ngerasa bersalah! Dasar mantan nyusahin!
Udah ah gak usah di pikirin.... Tapi kalo gak di pikirin penasaran. Liat aja kali ya bentar.
Hmm.. Ketok pintu aja kalo gk ada yang jawab, baru masuk.
Sowon POV end~
Sowon pun melangsungkan niatnya. Ia keluar dari kamarnya dan mengetuk pintu kamar di sebelah kanan kamarnya.
.......
Hening, tak ada yang menjawab, Sowon merasa sedikit senang, ia jadi bisa masuk tanpa halangan.
Sowon membuka pintu secara perlahan, ia tidak mau sampai ketahuan. Saat ia baru saja masuk, ia dapat melihat wajah tampan Jin yang dipenuhi memar-memar dan luka, baru di bagian muka, belum badan.
Sowon yang melihat hal tersebut jadi merasa sangat bersalah. Ia mendekati ranjang Jin dan duduk di kursi sebelah Jin.
"Pabo!! Kenapa kau datang hah?? Memangnya ada yang menyuruhmu datang? " Ucap Sowon dengan nada kesal, namun kemudian cairan bening keluar dari matanya.
"Kenapa kau datang dan terluka pabo ya!! Kenapa kau selalu membuat hidupku makin bersalah!! Kau ini memang orang yang paling menyebalkan di dunia! Aku benci!! " Ucap Sowon kemudian ia menundukkan kepalanya.
"Maaf"
Satu tangan kekar memegang tangan Sowon. Siapa lagi kalau bukan Jin.
"J-jin?? K-kau su-"
"Shhhh" Ucap Jin seraya bangun dan menaruh jari telunjuk nya tepat di depan bibir Sowon.
Sowon pun hanya terdiam.... Dia salting gais.
"Y-yak! A-apa yang kau lakukan! " Ucap Sowon seraya berdiri dan hendak pergi. Namun Jin kembali memegang tangan Sowon.
"Jangan pergi...... Aku tidak mau kau pergi untuk kedua kalinya" Ucap Jin sambil terus memegang erat tangan Sowon.
"Lepaskan aku!! " Ucap Sowon mencoba melepaskan tangan Jin, namun Jin jauh lebih kuat darinya.
"Ada apa denganmu??! Bukankah kita baik-baik saja sebelumnya? " Tanya Jin, kini ia menatap manik mata Sowon.
"Aku tidak mau membahas itu sekarang" Ucap Sowon lalu memalingkan wajahnya.
"Tapi kenapa??! "
"Tidak ada yang baik-baik saja Kim Seokjin!! Semuanya hancur karena ku, karena kita!! " Ucap Sowon membentak Jin.
Ia kembali teringat akan Jessica. Ia selalu saja merasa bersalah setiap kali memikirkan Jessica. Ia kembali menangis.
"Maafkan aku" Ucap Jin kemudian menarik Sowon ke dalam pelukannya.
TBC~
Sowjin nih gaisss!!!
Jangan lupa vote dan comment 😁
Saranghae💕
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Us
FanfictionStory Status: On Going Hi semuanya!! Ini fanfict pertama aku. Semoga kalian semua bisa terhibur yaaa....... Jangan lupa dukung dengan vote dan comment Saranghae 💕💕