Selamat membaca~
.
.
.
.
.
.
.
.
."Maafkan aku" Ucap Jin kemudian menarik Sowon ke dalam pelukannya.
Sowon hanya diam sambil menangis, ia sebenarnya juga rindu masa-masa dulu, saat ia masih pacaran dengan Jin, namun bayangan Jessica selalu muncul, rasa bersalahnya lebih besar dari pada rasa rindunya.
Sowon pun akhirnya sadar dan segera melepaskan pelukannya.
"Yak! Apa yang kau lakukan?! " Ucap Sowon menjauh dari ranjang Jin.
"Sowon-ah, sampai kapan kau akan seperti ini? " Ucap Jin menatap Sowon sayu.
"Apakah kau tidak rindu masa-masa kita dulu? Saat semuanya berjalan dengan begitu baik, aku dan kau bahagia, kita bahagia bersama Sowon! Aku merindukanmu, aku merindukan kita" Sambungnya.
"Kita bahagia Jin, tapi tidak dengan Jessica! Dia menderita karena kita Jin! " Ucap Sowon tegas, namun tetap menangis.
"Apakah hanya Jessica alasan mu? Aku yakin dia akan setuju kita bersama asal kita bahagia. Aku mau masa-masa dulu kembali Sowon"tanya Jin.
"Masa itu sudah berlalu Jin, dan semuanya berbeda sekarang, hidupku bukan hanya tentangmu, lagi pula kau seharusnya sudah terbiasa hidup tanpaku! "Tegas Sowon.
"Tidak! Sampai kapan pun aku tidak akan terbiasa! Keseharianku denganmu, saat kita tertawa bersama, senyum mu..... Itu sudah menjadi kebutuhanku Sowon"
"Maafkan aku Jin, itu hanya masa yang pernah kita lewati bersama, dan sekarang masa itu sudah lewat, kita harus menjalani hidup kita masing-masing"
"Aku masih mencintaimu Sowon.... Akan terus begitu sampai seterusnya"
"Perasaanku sudah berubah Jin, aku sudah membuangmu dari hatiku, dan prinsipku adalah tidak akan pernah mengambil sampah yang sudah ku buang" Ucap Sowon tegas kemudian segera keluar dari kamar Jin.
"Apakah semudah itu kau melupakanku Kim Sowon? Apa bagimu aku hanya sampah yang sudah kau buang? " Batin Jin.
Bagaikan ditusuk ribuan pisau, hati Jin tentu sangat sakit, seseorang yang ia cintai berkata bahwa dirinya adalah sampah. Siapa yang tidak sakit jika dibilang demikian.
"Aku akan membuat mu menyadari bahwa kau bukan membuang sampah, namun sebuah berlian yang berharga, aku yakin kau akan menyadari itu dan akan kembali menyimpanku dalam hatimu"
__________________________
Apa yang Sowon katakan bukanlah isi hatinya yang sesungguhnya. Buktinya sekarang ia sedang mengurung diri di kamar rumah sakit, menangis tentunya.
Biasanya Sowon tidak akan serapuh ini, ia adalah seorang gadis yang kuat dan tangguh. Namun mungkin karena banyak hal yang mendatanginya, itu membuatnya menjadi tidak dapat dengan mudah mengontrol emosinya.
"Mianhaeyo Jin-ah,aku tidak bermaksud berkata demikian, namun aku pikir hanya itu yang dapat membuatmu berhenti. Bukannya aku tidak merindukan masa-masa kita, tapi aku takut akan ada lebih banyak orang yang terluka karenaku. Semoga kau bisa mendapat seseorang yang lebih baik. Mari kita menjalani hidup masing-masing dengan bahagia" Batin Sowon.
"Aku tidak dapat bahagia tanpamu Sowon. Kau telah merebut seluruh hatiku, tidak ada yang tersisa" Batin Jin.
________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Us
FanfictionStory Status: On Going Hi semuanya!! Ini fanfict pertama aku. Semoga kalian semua bisa terhibur yaaa....... Jangan lupa dukung dengan vote dan comment Saranghae 💕💕