Selamat membaca~
.
.
.
.
.Mood Sowon sudah benar-benar hancur sekarang. Air mata yang dari tadi ia tahan perlahan-lahan mengalir ke pipinya. Sowon berlari dengan kencang namun ternyata Jin mengejarnya.
Dari jauh Sinb melihat kejadian itu. Dan saat ia melihat, Jin sudah berhasil kembali menangkap Sowon. Sinb yang melihat Sowon menangis tentu khawatir.
Sinb mendekati mereka dan langsung melepaskan tangan Jin dari tangan Sowon.
"Yak! Aku sudah bilang kan, jika kau mau menemui Sowon kau harus bilang padaku! Dan kau lihat sekarang! Kau membuatnya menangis! Setelah kemarin kau membuatnya pingsan, sekarang kau membuatnya menangis! " Ucap Sinb tidak terima.
"Yak! Kau minggir! Aku ada urusan dengan Sowon! " Ucap Jin berusaha mendekati Sowon lagi namun dihalangi oleh Sinb.
"Pergilah! " Ucap Sinb kemudian mendorong Jin menjauh.
Sinb pun segera menarik tangan Sowon dan pergi menjauh dari Jin.
"Egoku sangat tinggi kau bilang? Arraseo! Aku juga sudah lelah mengorbankan segala yang aku punya untukmu! "
Sinb menarik Sowon ke taman sekolah, disana merupakan tempat yang cukup tenang, sehingga Sinb pikir dapat menenangkan Sowon.
Sowon terus menangis dari tadi, walau tidak dengan tangisan yang hebat, tapi air mata tidak dapat berhenti mengalir dari matanya.
Sinb Pov
Aku tidak tahu mengapa aku sangat marah saat melihat Sowon unnie menangis. Bahkan kakiku berjalan sendiri tadi kearah mereka.
Apa yang sebenarnya aku lakukan??
Sekarang kami sedang duduk di kursi taman dan Sowon unnie masih belum berhenti menangis. Aku hanya duduk disamping aku dan menepuk pundaknya perlahan.
Aku sudah tidak tahu apa yang terjadi, dan sekarang ini aku merasa sangat canggung. Tidak ada percakapan diantara kami.
"Unnie... Kau baik-baik saja? " Ucapku pelan.
Ia hanya diam dan kemudian perlahan-lahan menoleh ke arahku. Namun saat ia menoleh, mataku mulai buram, semuanya buram dan aku tidak bisa melihat apa-apa.
Kepalaku mulai berputar dan mulai gelap. Sakit sekali.. Ada suara yang membuatku ngilu..
Tak lama kemudian akhirnya perlahan kembali terang. Aku akhirnya kembali bisa melihat. Tempat ini sama seperti tempat sebelum semuanya gelap. Tapi.. Dimana Sowon unnie??
"Sowon-ah! Disini!! " Ucap seseorang dari jauh.
"Eo?! Jessica-ya!! "
J-jessica unnie? Bagaimana ia bisa ada disini? D-dan itu... Sowon unnie??
"Sowon-ah bagaimana? Kau sudah menemukannya? "
"Hmm.. Mereka ada di Daegu, aku sudah meminta mereka untuk bertemu"
Semuanya kembali buram, kemudian kembali terang. Kini aku berada di sebuah taman kota.
"Jin... Apa kau yakin? Kau tahukan Jessica menyukaimu? "
"Aku tahu dan aku yakin Sowon, kau yang aku sukai"
"Tapi Jessica sudah menyukaimu dari dulu, dan jika dia sampai tahu dia pasti akan sakit, aku tidak mau sampai sahabatku terluka Jin"
"Kumohon Sowon.. Berikan aku kesempatan"
"Beri aku waktu.. Setelah siap aku pasti akan menjawabmu"
Apa ini? Unnie suka sama Jin?! Bagaimana bisa? Kenapa unnie tidak pernah cerita?
Gelap.. Semuanya terjadi lagi.. Sekarang kepalaku sangat sakit, ada yang berteriak, sangat kencang, dan banyak. Apa ini? Badanku sangat lemas, bahkan aku tidak bisa menggerakkan jariku. Sesak.. Sangat sesak...
"Sinb ya! Sinb! Hwang Sinb!! Bangun! "
"Hah.. Hah.. " Aku langsung mengambil oksigen sebanyak mungkin.
Aku bangun di kursi taman sedang terbaring dan di depanku ada Sowon unnie yang terlihat panik.
"Sinb-ya.. Kau kenapa? Apa kau tidak enak badan? " Ucap Sowon unnie dengan panik.
"Aku tidak apa-apa, unnie pergilah ke kantin, yang lain sudah menunggu unnie, tidak usah khawatir aku baik-baik saja" Ucapku agar ia segera pergi.
"Mana mungkin aku bisa meninggalkanmu dengan kondisi seperti ini? Kau tiba-tiba pingsan Sinb" Ucapnya.
"Aku tidak apa-apa unnie, Terima kasih sudah membantuku" Ucapku kemudian langsung pergi meninggalkan nya. Aku tidak tahan melihatnya, apa lagi setelah melihat yang terjadi di mimpiku.. Sebentar.. Apa tadi itu mimpi??
Sinb Pov end~
Sinb benar-benar pergi, ia memilih masuk ke kelasnya dan tidur diatas mejanya.
Tak lama Umji masuk, ia datang ke meja Sinb dan berencana mengagetkan nya.
"Dor!! "
Sinb hanya mengangkat kepala nya perlahan dan tersenyum pada Umji.
"Umji ya~ Annyeong" Ucap Sinb lemah.
"Ya~ Kau kenapa? Apa kau sakit? " Ucap Umji panik.
"Aku tidak apa-apa, hanya sedikit pusing"
"Tidak apa-apa bagaimana? Bibirmu pucat dan mukamu sangat merah"
"Aku hanya butuh sedikit tidur"
"Sinb-ya ayo ke UKS sekarang! " Ucap Umji dan langsung menarik Sinb ke UKS.
Di UKS Sinb langsung tertidur. Umji ada disampingnya sambil memainkan ponselnya.
"Umji-ya.. Sebentar lagi bel akan berbunyi, pergilah ke kelas, aku akan tidur disini" Ucap Sinb masih terdengar lemah.
"Apa kau yakin bisa sendiri? "
"Eum"
"Arraseo, jangan ke mana-mana ya, jika butuh sesuatu chat aku"
Akhirnya tinggal Sinb sendiri diruangan itu.
"Hahaha... "
"Ini nomor mereka.. "
"Dia pacarku! "
"Kau pasti terkejut!
Aku akan membelikan air""Andwae!! Hiks.. Hiks.. "
Semua suara itu berputar-putar di telinga Sinb. Membuat tidurnya sangat tidak tenang.
"Yak! keumanhae!!!! "
Sinb pun membuka matanya dan melihat sekeliling. Tidak ada orang, hingga ia melihat ke arah jarum jam... Jamnya .. Berhenti!
Tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Us
FanficStory Status: On Going Hi semuanya!! Ini fanfict pertama aku. Semoga kalian semua bisa terhibur yaaa....... Jangan lupa dukung dengan vote dan comment Saranghae 💕💕