Pertemuan Pertama (3)

435 27 2
                                    

Selamat membaca~
.
.
.
.
.
.

Namun ketika ia hendak keluar dari kelas tangannya di tahan oleh Umji. Sinb memberhentikan langkahnya namun tidak menoleh ke Umji.

"Yak! Hwang Sinb kau kemana saja sih? Kau tahu tadi kau memesan makanan tapi tidak kembali, sayang tau makanannya, dasar kau hanya membuang-buang makanan saja" Ucap Umji dengan nada kesal.

"Maafkan aku, aku akan mengganti uangmu besok, tapi aku ingin pulang sekarang, aku capek" Balas Sinb lemah.

"Yak! Yak! Kau kenapa? Kenapa suaramu jadi lesu begitu? " Ucap Umji panik sekaligus merasa bersalah.

Umji segera berdiri dan maju untuk melihat Sinb, namun Sinb memalingkan wajahnya. Dengan terpaksa Umji memegang wajah Sinb dan mengarahkannya ke arah wajahnya. Sinb masih sengaja menurunkan rambutnya yang panjang untuk menutupi wajahnya.

Umji POV~

Saat di kantin aku melihat Sinb terus menunduk akhirnya aku menanyakan keadaan nya, dia bilang ia tidak apa-apa dan hanya butuh ke toilet, awalnya aku ingin menemaninya, namun dia langsung pergi begitu saja padahal aku yakin dia tidak tau kemana arah untuk ke toilet.

Aku pikir dia mungkin sedang kebelet mangkanya sangat buru-buru. Namun sudah 10 menit ia tidak kunjung kembali, waktu istirahat sebentar lagi akan selesai tapi di juga tidak kembali ke kantin, aku pikir mungkin dia sudah kembali ke kelas. Namun saat aku ke kelas di juga tidak ada.

"Aduh, kemana dia sebenarnya? Apakah di baik-baik saja? Aku khawatir sesuatu yang buruk terjadi padanya" Batin ku gelisah.

Awalnya aku ingin mencarinya namun aku tidak tahu daerah sekolah ini dan guru juga sudah masuk ke dalam kelas. Jadi aku mengurungkan niatku, berharap dia akan segera kembali. Namun setelah beberapa lama ia tidak juga kembali, hingga guru ku pun menyadari bahwa tidak ada Sinb di kelas. Aku terpaksa mengatakan bahwa dia ijin pulang karena tidak enak badan.

Jam pelajaran pun selesai dan anak itu juga belum kembali, padahal sudah waktunya pulang sekolah. Aku hanya bisa melihat barang-barangnya yang masih ada di meja. Jujur entah kenapa aku sangat khawatir, huh! Baru kenal saja sudah ada masalah. Akhirnya aku menunggunya dikelas, dia pasti akan kembali untuk mengambil barang-barangnya. Seiring dengan waktu kelas menjadi semakin sepi hingga akhirnya hanya ada aku seorang diri. Karena lelah menunggu aku membaringkan kepalaku ke atas meja, dan tidak lama kemudian aku mendengar seseorang masuk aku mengintip dan sangat yakin bahwa itu Sinb. Aku sengaja tidak mengangkat kepalaku untuk melihat apa yang akan dia lakukan ketika melihat aku tertidur seorang diri disini.

Aku berharap dia membangunkanku, namun ia malah berjalan melewati ku dan merapikan barangnya. Aku masih menunggu namun ia benar-benar seperti tidak melihat apapun. Ia kembali berjalan melewati ku. Aku kesal dan langsung menarik tangannya. Namun ia hanya berhenti dan tidak melihatku. Apakah di marah kepadaku?

Aku mencoba membuka suara. Aku mengomel soal sikapnya yang menyebalkan dan mengatakan bahwa dia hanya bisa membuang-buang makanan. Namun aku kaget ketika dia menjawab ku dengan nada lesu dan pasrah. Aku khawatir dan langsung bangkit untuk melihat wajahnya. Namun ia terus menghindar makan aku menarik mukanya agar berhadapan dengan mukaku. Aku melihat rambut di menutupi hampir seluruh wajahnya dan bentuknya sudah tidak karuan. Aku perlahan menyingkirkan rambutnya dengan kedua tanganku dan aku sangat kaget ketika melihat matanya yang sembab dan bengkak, bibirnya pucat, ia keringat dingin, dan badannya panas.

Apakah dia ada masalah?

Umji POV end~

Sinb POV ~

Aku sangat lelah sekarang, dari tadi sudah hampir 4 jam aku menangis tanpa henti. Aku rasa mataku pasti sudah merah dan bengkak. Kepalaku sakit sekali.Aku segera ke kelas namun aku melihat Umji yang sepertinya tidur. Aku tidak mengerti kenapa dia malah tidur di kelas bukanya di rumah. Jujur sebenarnya sekarang ini aku tidak mau bertemu siapapun, apalagi Umji da unnie nya. Aku masuk dengan menunduk dan segera mengambil barangku. Setelah selesai aku hendak pergi namun ada yang menahan tanganku. Aku yakin itu Umji, jadi aku tidak mau membalikkan badanku.

Ia mengomel karena aku tidak kembali dan membuang-buang makanan yang sudah ia beli,aku merasa sedikit tidak enak, maka aku berjanji untuk mengembalikan uangnya. Namun sialnya dia malah jadi tahu bahwa ada yang aneh denganku. Aku terus menutupi tapi dia malah memegang wajahku dan menyingkirkan rambut yang sudah sengaja ku turunkan untuk menutupi wajahku.

"Yak! Ada apa denganmu? Kenapa kau jadi seperti ini? Apa kau ada masalah? Apa kau sakit? Ceritakan kepadaku Hwang SinB! " Teriaknya

"Sekarang aku sedang lelah sekali aku ingin beristirahat, bisakah kau membiarkanku pergi? " Balas ku dengan sangat lemas.

"Yak! Tentu saja aku tidak bisa membiarkanmu pergi sendiri, baiklah kalau kau mau pulang, tapi aku akan mengantarmu! "

"Tidak bisa kah kau membiarkanku sendiri? Uruslah hidupmu sendiri? Kenapa kau sangat peduli pada ku? Kita baru kenal hari ini Kim Yewon! " Ucapku sambil sedikit menaikkan nadaku.

"Tidak ada alasan pokoknya aku akan mengantarmu pulang! " Ucapnya kesal.

Jujur aku sangat lelah dan tidak sanggup jika harus berdebat dengan bocah yang satu ini, akhirnya aku menurutinya namun saat ia ingin membantu ku aku segera menghindar dan berjalan mendahuluinya.

Aku menuruni tangga karena kami berada di lantai dua, namun saat aku baru saja sampai ke lantai bawah kepalaku terasa sangat pusing dan tiba-tiba aku terjatuh hingga semua yang kulihat menjadi gelap.

Aku mendengar suara yang berteriak sambil menangis, aku diangkat entah kemana dan seseorang menidurkan ku di pangkuannya, ia dengan panik menyuruh seseorang untuk membawa kami ke rumah sakit, aku tidak mau ke rumah sakit, itu adalah tempat yang paling aku benci, aku dengan mata yang masih tertutup mencoba mengatakan untuk tidak membawaku ke rumah sakit atau ke rumahku. Aku tidak mau om dan tante melihat keadaanku yang seperti ini, aku tidak mau merepotkan mereka terus. Setelah itu aku tidak dapat lagi melihat atau mendengar apapun.

Saat aku terbangun aku sudah berada di sebuah ruangan yang mewah. Aku bingung dimana aku sekarang berada, aku melihat waktu sudah menunjukkan jam 6 sore. Aku hendak bangun tetapi kepalaku terasa sangat berat untuk digerakkan.

Aku mendengar ada seseorang yang masuk, aku terkejut ketika ternyata orang itu adalah Umji. Ia terlihat senang ketika melihatku sudah siuman. Namun itu berarti sekarang aku berada dirumahnya, aku segera mengangkat kepalaku memang sangat sakit, tapi aku tidak mau berada di rumah seseorang yang sudah menyebabkan kematian Jessica unnie.

Aku bangun dengan  sempoyongan, Umji langsung menahanku untuk tidak pergi.

"Ya!! Kau meu kemana, kau masih belum sembuh total SinB! " Ucapnya.

"Aku tidak bisa berada di sini, aku mau pulang! Jangan halangi aku! " Balas ku tanpa memperdulikan nya.

Aku segera berjalan keluar disusul oleh Umji tentunya, namun disana aku melihat ada Sowon unnie, aku segera berjalan melwatinya, bahkan aku sedikit berlari. Aku segera membuka pintu dan keluar namun untuk benar-benar keluar aku harus menuruni banyak tangga, aku panik dan tetap berlari sampai akhirnya jatuh terguling kebawah. Kakiku sungguh sakit, bahkan aku pikir aku tidak akan mampu untuk berdiri, kaki dan tanganku terdapat banyak luka dan darah yang keluar, Umji dan Sowon unnie panik melihat ku terkapar di tanah. Mereka segera turun dan membantu ku untuk berdiri, namun tidak bisa, kaki dan tanganku sangat lemas.

"Apa kau yakin tidak mau ke rumarumah sakit? " Tanya Umji cemas

"Sudah lah, mungkin dia memiliki alasan kenapa tidak mau ke rumah sakit, aku akan menggendongnya ke dalam agar kita bisa membersihkan lukanya" Ucap Sowon unnie dengan tegas.

Aku sempat menolak untuk digendong oleh unnie, tapi tidak ada pilihan lain aku hanya bisa diam tanpa menghindar.

Entah kenapa saat unnie menggendong ku aku merasa dia sangat keren, dan sangat tegas. Aku lupa kalo dia adalah penyebab kematian Jessica unnie.

























TBC~
Ada apa ya kira-kira dengan SinB?
Terus ikuti kelanjutannya yaa😝
Jangan lupa voment
Saranghae💕

The Story Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang