Fly Back Home
190728.
.
.
"Di mana Jongin? bawa aku padanya."
Sehun bergegas mendekati Papanya, memegang bahu lelaki mungil itu lalu mendorongnya dengan lembut untuk membuatnya kembali berbaring ditempat tidur tapi lelaki mungil itu melepaskan tangan Sehun darinya. "Aku bertanya padamu! Jawab aku!"
"Paman Junmyeon membawanya ke kamar m-mayat.. Daddy sedang mempersiapkan pemakamannya."
"Tidak! tidak mungkin! dia akan bangun!" teriaknya, mendorong Sehun ketika putranya menghalangi jalannya sebelum keluar ruangan dan menuju ke kamar mayat.
Sehun mengikuti Baekhyun, meraih pergelangan tangan Papanya saat dia dapat meraihnya.
"Pa, kumohon! Paman Junmyeon memintaku untuk tidak membiarkanmu keluar. Kau pingsan dan itu buruk untuk adik bayi."
"Beraninya dia melarangku melihat anakku? Aku akan pergi ke sana, tidak peduli apa yang kalian semua katakan padaku."
"Tapi kau bisa membahayakan adik bayi!"
Baekhyun menatap Sehun, wajahnya mengeras dengan mata yang bengkak, sama dengan mata Sehun.
"Aku tidak peduli dengan bayi ini! Dia tidak berguna! Kakakmu jauh lebih penting daripada siapapun!" katanya, meninggalkan Sehun yang tidak bisa melakukan apapun selain membiarkannya.
Namun setelah beberapa saat, bocah tampan itu tetap mengikuti Papanya. Dia takut Baekhyun akan collapse lagi atau yang terburuk, melakukan sesuatu yang dapat melukai dirinya sendiri.
Ketika Baekhyun telah sampai di kamar mayat, dia membuka pintu yang untungnya tidak terkunci. Dia masuk dengan Sehun di belakangnya, melihat mayat Jongin di atas ranjang logam. Dia berjalan melewati ruangan menuju tempat Jongin berbaring, matanya terfokus pada putranya yang sudah tidak bernyawa dan menangis dalam diam.
"Baby, kenapa kau pergi? Bukankah kau mengatakan padaku kalau kau akan berjuang? apakah kau benar-benar lelah?" dia berbisik seolah-olah Jongin akan menjawab pertanyaannya. Baekhyun membelai wajah Jongin, merasakan dinginnya kulit pucat itu sebelum mengangkat tangannya untuk membelai rambut purtanya, "Rasanya sakit. Aku tidak bersamamu. Apakah kau merencanakannya? tidakkah kau ingin menghabiskan saat-saat terakhirmu dengan Papa?" Baekhyun terisak, menunduk untuk meninggalkan ciuman di dahi Jongin. "Aku tidak bisa melakukan ini tanpamu. Jika kau ingin beristirahat maka biarkan... biarkan aku bersamamu. Aku ingin bersamamu, baby."
Sehun menangis ketika dia mendengar kata-kata itu dari Baekhyun. dia mengerti jika Papanya terluka tetapi mereka semua merasakan hal yang sama, mereka sedang berkabung. Mereka baru saja kehilangan orang yang sangat penting dalam hidup mereka, tetapi bukankah mereka seharusnya kuat dan tidak menjadi egois? ingin bersama Jongin lalu apa? meninggalkan mereka ketika mereka masih membutuhkannya.
Jongin meninggal dalam damai, dia menginginkan itu. Ini paling menyakitkan untuk Sehun karena dialah yang bersama Jongin sebelum saudara kembarnya itu berhenti bernapas dan mengakhiri harapan semua orang untuk menyembuhkan penyakitnya. Dia lelah dan sudah ingin beristirahat.
Baekhyun terluka tetapi mengatakan bahwa dia ingin bersama dengan orang yang sudah meninggal itu egois untuk Sehun. Dia bukan satu-satunya yang terluka. Sehun ada disini, Chanyeol juga, dan bayinya. Masih ada bayi yang hidup di dalam dirinya, dia mungkin tidak ingin memiliki anak lain dengan Chanyeol tapi itu sudah ada disana. Ya, tujuan mereka memilikinya adalah untuk Jongin tetapi itu bukan berarti mereka harus menyingkirkan bayi itu setelah Jongin meninggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Fly Back Home ;ChanBaek
FanfictionChanyeol diminta oleh dua anak laki-laki yang tidak ia kenal untuk mencari Papa mereka tapi dia menolak. Tepat ketika dia akan pergi, seseorang dari belakang memanggil kedua anak laki-laki itu putranya. Chanyeol tertegun. Itu adalah sahabatnya, Baek...