For Jongin..

7.4K 852 48
                                    

Fly Back Home
190612

.
.
.


Sudah 2 hari dan Jongin meminta pada pamannya, Junmyeon, untuk membiarkannya pulang dan mengatakan pada dokter itu jika dia bisa merawatnya di rumah. Jongin masih tidak mengetahui tentang rencana orang tuanya untuk memiliki anak lagi dan Baekhyun berpikir untuk menceritakan semuanya pada Jongin begitu mereka tidak bersama Chanyeol. Tapi lelaki jangkung itu sepertinya tidak memiliki niat, dia menghabiskan waktu dengan Jongin selama dua hari berturut-turut, hanya pulang ke rumah untuk membersihkan diri dan mengganti pakaiannya.

"Apakah Daddy akan ikut pulang ke rumah dengan kita?" tanya Jongin ketika Baekhyun sedang sibuk mengepak barang-barangnya.

Chanyeol melirik Baekhyun lalu ke Sehun yang tidak peduli, si bungsu seakan mematikan semua indranya saat dia berada di tempat yang sama dengan Chanyeol. Dia selalu diam dan bahkan secara terang-terangan menunjukkan betapa jengkelnya ia karena kehadiran yang lebih tua.

"K-kalau tidak apa-apa dengan Papamu–"

"Aku akan menghubungimu jika kita perlu bertemu." Baekhyun menyela, membawa dua tas di kedua tangannya, membuat Chanyeol berlari ke arahnya tapi Sehun juga cukup cepat untuk mengambil tas-tas itu dari pegangan Baekhyun.

"Kami bisa melakukan ini, kami sudah biasa melakukan ini selama bertahun-tahun tanpamu. Sudah kubilang, kami tidak butuh bantuan orang lain." kata Sehun, dengan nada yang datar saat dia melangkah keluar ruangan.

Chanyeol menunduk dan Baekhyun hanya menatapnya.

"Egois, seperti ayahnya." gumamnya sebelum menghampiri Jongin lalu membantu putranya untuk bangun.

"Kenapa Papa tidak ingin Daddy tinggal bersama kita?"

"Karena rumah kita cukup nyaman untuk kita bertiga. Paman Junmyeon dan Kyungsoo bahkan tinggal bersama kita untuk sementara waktu jadi kita tidak bisa menambah orang lain di sana."

Ketika Jongin baru saja akan meminta Baekhyun untuk membiarkan Chanyeol setidaknya mengantar mereka pulang, telepon yang paling tinggi berdering.

"Permisi." kata Chanyeol, berbalik ke arah lain, melangkah lebih dekat ke pintu tapi dia tidak meninggalkan ruangan saat dia menjawab panggilan itu.

"Hei, Tuan Park." Chanyeol sudah tahu siapa yang meneleponnya bahkan tanpa melihat caller id, dia tahu suara itu dengan baik.

"Jinah.."

"Hm, kau tidak menjawab teleponku selama beberapa hari. Kau bahkan tidak bergabung dengan kami saat makan siang terakhir kali, kau dimana? Aku merindukanmu."

Chanyeol menegang mendengar kata-kata terakhir Jinah. Mereka tidak sedang menjalin suatu hubungan, tapi dia memang kadang menghabiskan waktu bersama wanita itu, menyebabkan wanita itu menganggap Chanyeol menyukainya. Dia kadang-kadang bersikap posesif terhadap Chanyeol dan pilot itu merasa itu sangat menjengkelkan. Chanyeol ingin menyingkirkan pramugari itu tapi dia tidak bisa karena mereka bekerja di maskapai yang sama, sering memiliki penerbangan pada waktu yang sama.

"Aku sibuk." kata Chanyeol, hampir berbisik.

"Sibuk? Sibuk dengan apa? Aku dengar jadwalmu berikutnya minggu depan, sama seperti milikku tapi aku sudah merindukanmu. Keberatan jika kita bertemu hari ini? Ayo kita kencan!"

"Maaf, aku tidak bisa."

"Tapi captain–"

"Dan aku harus pergi sekarang."

"Kau akan akan menutup teleponnya?" suaranya menjadi tak bertenaga.

Chanyeol mencengkeram ponselnya, pria jangkung itu bilang dia tidak menyukainya dan dia ingin wanita itu berhenti mengejarnya tapi dia masih tidak bisa menolak wanita itu sepenuhnya. Terlepas dari itu, Jinah selalu menemaninya setiap kali Chanyeol merasa kesepian.

[END] Fly Back Home ;ChanBaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang