Ryugi dan senyuman yang lagi-lagi ia gunakan untuk menutup semuanya.
Selamat membaca~
...
...
...
...
..."Yeonjung-ssi, ini tawananmu."
Wanita bertopi yang duduk menghadap komputer itu memutar kursi setelah mendengar suara Dokter Ahn. Aku membungkuk untuk memberi salam.
Kim Yeon Jung atau biasa dikenal dengan nama Kenzie-- komposser yang bekerja untuk SM, tertawa kecil mendengar kata 'tawanan' yang dipakai Dokter Ahn untuk mewakili diriku.
"Aku seburuk itu sampai kamu bilang dia tawananku?" tanyanya.
Dokter Ahn memutar bolamata malas. "Dia itu sakit, tapi malah diminta datang. Bukan hanya buruk, kamu gila!"
Ini mulai lagi, aku tidak tahu kenapa setiap bertemu Dokter Ahn dan Yeonjung Eonni akan berdebat. Padahal perbedaan usia mereka sangat jauh, mungkin karena Eonni satu ini masih keren dan terlihat awet muda jadi mudah membaur dengan anak muda sekarang.
"Ryugi-ssi, sakit lagi?" Pertanyaan yang pasti akan diajukan setiap orang yang bertemu denganku hari ini, Haechan juga, kan?
Aku tersenyum kaku. "Kelelahan."
"Kelelahan menunggu debutmu?"
Perkataannya memang terdengar tidak serius, namun cukup membuat satu sisi dalam diriku merasa didorong masuk ke dalam jurang gelap tak berdasar. Benar, penantian ini lama dan menyakitkan.
"Kamu duduk dulu, jangan sampai pingsan."
Dokter Ahn menuntunku duduk di sofa yang tersedia di tempat ini, sementar Yeonjung Eonni keluar dari ruangan.
Selama menunggu Yeonjung Eonni kembali, Dokter Ahn terus memberiku peringatan-peringatan. Apa saja yang tidak boleh aku lakukan seharian ini, dan sebatas mana aku bisa bergerak.
Kalau seperti ini, aku merasa menjadi tawanan Dokter Ahn, bukan tawanan Yeonjung Eonni seperti yang tadi ia katakan.
"Kamu mengerti?"
Untuk menghindari pidato ini bersambung, aku mengangguk. Dokter Ahn menghela napas lalu duduk di sampingku, akhirnya dia diam.
Suara pintu yang dibuka mengintrupsi situasi awkward antara aku dan Dokter Ahn, seseorang masuk setelah mengucapkan permisi.
Aku sedikit terkejut mengetahui siapa yang datang, walau wajahnya tidak terlihat jelas karena tertutup masker dan topi. Dia juga tampak terkejut.
"Baiklah, aku akan pergi ke kantin. Aku belum sarapan karena datang ke dorm sangat pagi. Kamu di sini dulu sama Mark, aku pergi."
Dokter Ahn beranjak lalu pergi keluar ruangan, sebelumnya sempat menepuk pundak orang yang masih berdiri di sana lalu membisikkan sesuatu.
Sementara aku berusaha menarik kedua ujung bibir agar tidak terjadi kecanggungan, dia-- Mark Lee, Lee Minhyung, Mark NCT, kalian pasti kenal.
"Ryugi-ssi? Sakit lagi?"
Ekspresi terkejut yang tadi dipasang Mark berubah, sekarang aku bisa melihat wajahnya dengan jelas karena dia melepas masker dan topi penyamarannya.
Aku menghela napas, Mark adalah orang kelima yang bertanya hari ini.
Jika aku bertemu lebih banyak orang lagi, aku yakin pertanyaan itu akan dilontarkan lebih dari lima puluh kali.
Aku tersenyum kaku. "Seperti yang kamu lihat," jawabku.
Mark menghela napas, berjalan lebih dekat ke arahku lalu berhenti tepat di depanku. Dia tampak akan mengatakan banyak hal-- mungkin mengomeliku, namun bibirnya kembali terkatup, ia hanya mendengus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dreams - 99 Days With Dream [SELESAI]✔
Fanfiction[REVISI] RE-PUBLISH BERKALA Untuk kalian, jangan pernah jadi orang bodoh seperti aku. Namaku Ryu Stiffy Adelard Lahir di Callifornia, 01 September 2001 Menjadi hidden trainee di SM Entertainment sejak 2008 sampai 2019. Debut atau berhenti? Entah...