Ryugi sudah kuat dan hebat karena bisa bertahan sejauh ini, cuma.... Kurang tegas saja.
Selamat membaca~
...
...
...
...
..."Woah!! Setelah menghilang selama dua puluh empat jam, bagaimana kamu bisa langsung menguasai semua koreo di lagu ini? Kamu-- nggak latihan full time selama menghilang kan?"
Aku tertawa pelan ketika Eun Eonni mendekat ke arahku yang sedang duduk bersandar di dinding, tatapannya mengintimidasi, membuatku geli.
Jungyeon Eonni juga menatapku seperti itu di sudut ruangan, namun belum bertanya apapun, mungkin karena masih bagian Eun Eonni untuk menginterogasiku.
Tadi pagi aku sampai di dorm tepat pukul dua dini hari, semua member masih terlelap. Aku menyelinap masuk dan langsung meringkuk di kasur seperti tidak terjadi sesuatu.
Paginya, mungkin sekitar pukul enam, Lami berteriak histeris membuat Jungyeon Eonni dan Ningning terbangun. Aku hanya menggeliat sambil mengomel, namun kembali tidur.
Sampai akhirnya selimut yang kugunakan sudah berpindah ke tangan Jimin Eonni, enam manusia itu menatapku dengan tatapan seolah akan memakanku.
Tapi mereka harus menunda semua itu saat menyadari hampir telat pergi ke SM, sepertinya mereka tidur larut-- mungkin menungguku.
Ma'af, tapi aku tidak meminta kalian menunggu. Aku sudah bilang akan pergi selama dua puluh empat jam, dan aku menepatinya. Kalian saja yang keras kepala mau menungguku pulang.
Setelah puas bertanya-tanya padaku, Eun Eonni akhirnya menghela napas dan pergi, sepertinya agak sedikit kesal karena aku menjawab semua pertanyaan dengan diselipi candaan.
Sekarang ganti empat Eonni line yang merapat padaku, mereka duduk di depanku dengan tatapan seperti Eun Eonni tadi.
"Kamu yang jelaskan atau kami yang tanya dulu?"
Kalau sudah seperti ini, aku bisa menebak apa yang terjadi seharian kemarin di dorm dan tempat latihan ini.
Yang pertama, semua trainee di dorm itu bangun dan langsung panik menyadari aku tidak ada di tempat. Mereka terbangun karena alarm yang kupasang, dan Jungyeon Eonni akan menemukan memo yang kuketik di ponselnya ketika mematikan alarm.
Saat sampai di tempat latihan, Eun Eonni akan bertanya tentang aku. Eonni line akan mengarang cerita kenapa aku tidak datang-- biasanya dia bilang aku akan pergi menemui Nenekku. Padahal Nenekku sudah meninggal dua tahun yang lalu.
Atau mereka akan mengatakan aku sakit-- tidak! Pasti tidak untuk alasan itu. Bisa saja Eun Eonni menghubungi dokter Ahn agar datang ke dorm untuk memeriksa keadaanku.
Apapun alasan yang mereka berikan untuk menjawab pertanyaan Eun Eonni kemarin, yang pasti sekarang aku harus memberikan kejelasan untuk meyakinkan mereka aku pergi bukan karena masalah yang menimpaku beberapa hari belakangan.
Aku menceritakan semua, bahkan kegiatanku di sana, namun tentu tidak murni semua nyata, aku menambahkan beberapa fiktif. Seperti saat aku bilang cek kesehatan dan melakukan terapy aroma terapi untuk merilexkan diri.
Mereka pikir semua yang kulakukan kemarin adalah hal sehat, bagus untuk refreshingku. Sayangnya melakukan hal yang baik untuk kesehatan adalah bagian 20% dari kegiatanku selama di Gangnam, sisanya bersenang-senang.
Jungyeon Eonni menghela napas, lalu menepuk ubun-ubunku. "Jangan bikin khawatir dong, kami pikir ini karena masalah itu..."
Jungyeon Eonni menggantungkan kalimatnya, aku sudah mengerti arah obrolan ini, jadi kubalas dengan senyum tipis dan gelengan.
"Back Dancer Lee!" Tiba-tiba terdengar suara seorang staff perempuan setelah pintu itu terbuka.
Aku langsung menoleh ke arah pintu, lima backdancer berpakaian serba hitam itu langsung beranjak, dan berarti aku juga dipanggil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dreams - 99 Days With Dream [SELESAI]✔
Фанфик[REVISI] RE-PUBLISH BERKALA Untuk kalian, jangan pernah jadi orang bodoh seperti aku. Namaku Ryu Stiffy Adelard Lahir di Callifornia, 01 September 2001 Menjadi hidden trainee di SM Entertainment sejak 2008 sampai 2019. Debut atau berhenti? Entah...