17.

1.2K 136 22
                                    

Aku tau roda kehidupan berputar, tapi apa bagianku sedang macet, ya? Dia selalu di atas dan keberuntungan selalu berpihak padanya. Lalu bagianku kapan?


Selamat membaca~
...
...
...

Seperti yang kukatakan pada Yeonjung Eonni, aku benar-benar membuat sebuah lagu. Kemarin aku sudah menyelesaikan liriknya, dan sekarang akan pergi ke studio Yeonjung Eonni untuk rekaman.

Yeonjung Eonni akan memberikan penilaiannya untuk laguku kali ini, lagu ini berbeda dengan lagu yang kubuat sebelumnya. Lagu ini lebih slow dan memiliki unsur ballad, cocok untuk lagu solo. Aku akan menyanyikannya dan menyimpannya sendiri.

Saat akan masuk lift dari lantai dasar menuju lantai lima, aku bertemu Renjun dengan wajah lelahnya. Dia pasti akan ke lantai enam, tempat latihan milik NCT Dream.

Tempat latihan di lantai empat, yang biasanya digunakan seluruh member NCT, yang sering aku kunjungi, sebenarnya bukan tempat latihan milik NCT. Itu practice room umum, dan biasanya untuk dance practice semua idol di SM.

Masing-masing unit memiliki practice room sendiri di lantai enam, dan mereka hanya akan berlatih di practice room lantai empat di waktu tertentu, jika membutuhkan tempat latihan yang lebih luas.

Renjun berjalan ke arah lift, dia menyapaku sebelum kami masuk ke sana.

"Mau ke lantai 3?" tanya Renjun sebelum memencet tombol angka.

Aku menggeleng. "Lantai 5, studio Kenzie Eonni," jawabku.

Dia mengangguk lalu menekan tombol nomor lima, setelah itu kami sama-sama diam. Renjun tidak banyak bicara, seperti biasa. Namun kali ini terlihat berbeda.

Aku tau mengenai masalah Renjun akhir-akhir ini, namanya sampai trending di twitter.

Jangan bilang siapa-siapa. Beberapa hari ini aku aktif bermain media sosial dengan ponsel Jungyeong Eonni, dia bahkan tidak tahu.

Lift terbuka di lantai lima, aku membungkuk pada Renjun lalu berjalan keluar, Renjun masih di dalam lift untuk melanjutkan perjalanan satu lantai lagi.

Yeonjung Eonni sedang bermain ponselnya saat aku masuk, dia langsung mempersilahkanku duduk.

"Bagaimana lagu barumu?" tanyanya, aku tersenyum lebar, mengangkat flashdisk di tangan kanan dan beberapa lembar kertas di tangan kiri.

Dia tersenyum. "Berapa hari? Kamu tidak begadang mengerjakan ini, kan?"

Aku menggeleng. "Tiga hari, lirik dan nadanya. Sekarang aku bisa rekaman."

"Oke." Yeonjung Eonni mulai berkutat dengan komputernya. "Flashdisk?"

Setelah menyerahkan Flashdisk, aku masuk ke ruang kedap suara. Berbatas kaca besar dengan meja komputer dan alat canggih lain milik Yeonjung Eonni. Aku bisa melihat instruksi Yeonjung Eonni dari sini.

"Siap?" tanya Yeonjung Eonni dengan isyarat.

Aku mengacungkan jempol, beberapa saat kemudian alunan nada terdengar di headphone yang kupakai. Selanjutnya aku mulai bernyanyi sesuai nada dan lirik yang telah kuhafal sampai akhirnya lagu berakhir dengan durasi tiga menit lebih dua puluh tiga.

Karena lagu ini tidak untuk dipublikasikan dan aku sudah berlatih berkali-kali semalam, jadi aku hanya butuh sekali rekaman untuk menyelesaikannya.

Yeonjung Eonni menyambutku dengan senyuman, aku baru saja keluar dari ruang kedap suara itu.

Dia menujukkan komputernya, lalu memperdengarkan hasil rekaman suaraku. Senyum tidak bisa kusembunyikan dari bibirku.

"Udah cocok buat debut," ujarnya.

Dear Dreams - 99 Days With Dream [SELESAI]✔  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang