13.

1.3K 131 10
                                    

Meninggalkan group chat bukan berarti meninggalkan pertemanan, kan?

Selamat membaca~
...
...
...
...
...

19 Juli

Semakin mendekati hari debut Lee, rasanya aku semakin tersiksa. Hari ini para backdancer harus berangkat lebih pagi, namun sayangnya aku telat bangun.

Sekarang posisiku masih berlari dari halaman depan menuju tempat latihan di lantai lima. Entah bodoh atau memang tidak bisa berpikir saat panik, aku memilih lewat tangga daripada lift yang menurutku sangat lamban.

Tepat sebelum naik ke lantai lima, langkahku terhenti melihat dua manusia keluar dari lift dengan wajah terkejut mereka. Sayangnya aku tidak punya waktu untuk terkejut lebih lama, aku langsung berlari lagi setelah membungkuk singkat.

Yang ada di pikiranku adalah tidak boleh telat lebih lama, itu sama saja membuat masalah baru dengan Lee yang akhir-akhir ini menjadi semakin galak.

Langkah kakiku yang terburu menggema di koridor sepi lantai lima, aku menghela napas ketika pintu cokelat di ujung koridor terlihat, sepertinya latihan belum dimulai. Dengan langkah lebih pelan, aku mendekat.

"Lee sudah datang?"

Itu hanya dugaanku karena baru saja melihat Manager Park masuk ke tempat latihan. Jika itu benar, maka aku dalam masalah.

Suara derit pintu yang terbuka mengintrupsi manusia-manusia di dalam ruangan, mereka menoleh ke arahku.

"H-hai, ma'af aku terlambat," ujarku canggung sambil berjalan masuk.

Dari tatapan mereka, aku tahu ini bukan hal yang baik. Lee berjalan ke arahku dengan wajah angkuhnya, baiklah-- aku harus bersiap.

"Kamu...." Lee menatapku tajam dari jarak satu meter. "Manager Park!" Manager Park berjalan mendekat dari sudut ruangan, menghampiri kami.

"Usir dia dari sini."

Ha--hah?!

"Aku tidak mau debutku gagal karena dia, aku tidak mau dia mengacaukan formasi koreoku. Aku tidak mau dia ada di sini," lanjut Lee yang membuat Manager Park langsung menghentikan langkahnya, terkejut, aku juga.

"Lee...."

Lee menoleh pada Manager Park yang kembali melanjutkan langkahnya, terlihat wajah Manager Park tak kalah kesalnya.

"Maksudnya apa?" tanya Manager Park, pada Lee. Aku hanya diam mematung, kalimat dari Lee sudah cukup membuatku kaku.

"Aku sudah mengatakan semuanya dengan jelas, dia selalu membuat masalah. Payah dalam menari, dan sekarang sering telat. Dia bisa mengacaukan debutku!"

"Lee! Jaga bicaramu!"

Aku tahu Manager Park berteriak pada Lee, tapi entah kenapa malah aku yang terkejut sampai gemetar seperti ini. Sungguh aku benci suara keras.

"Manager Park! Jika ingin tetap berada di posisimu, bawa dia pergi sekarang!"

"Lee...."

Lee mengabaikanku dan berlalu keluar ruangan, sementara Manager Park sama sepertiku, hanya diam menatap pintu yang baru saja ditutup dengan cara dibanting.

Selama beberapa saat, ruangan yang semula dipenuhi suara musik ini menjadi sangat senyap, hanya sesekali terdengar helaan napas.

Manager Park kembali menghela napas sebelum melangkah mendekat ke arahku yang masih menunduk, dia menepuk pundakku.

"Ryugi...."

Entah kenapa rasanya sakit mendengar namaku disebut, ada sesuatu yang runtuh dalam diriku. Namun yang aku lakukan hanya mendongak menatap Manager Park yang memasang wajah lelahnya, lalu tersenyum.

Dear Dreams - 99 Days With Dream [SELESAI]✔  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang