Jangan jadikan kesuksesan orang lain sebagai tolak ukur kesuksesanmu, apalagi sebagai pembanding. Setiap orang punya jalan berbeda. Seberapa terjal jalannya, sekeras apa perjuangannya. Kalian tidak sama. Kemampuan dan waktu kalian berbeda. Tetap berada di jalan yang kamu anggap benar, dan jangan pernah menyerah. Mimpimu tinggal selangkah lagi di depan sana.
Selamat membaca~
...
...
...November 2019
Hari ini adalah hari ke sepuluh promosi full album pertama milik Lee, dia sudah melakukan comeback sepuluh hari yang lalu. 17 November 2019.
Dan aku baru tahu kalau hari ini adalah hari ulang tahun Lee yang ke 19, dia hanya berjarak lima hari dengan Chenle.
Seharusnya aku bergabung dengan Agensi untuk pesta perayaan ulang tahun Lee yang sudah heboh di media sosial tengah malam tadi, sayangnya tidak bisa.
Kemarin salah satu bawahan nenekku datang ke dorm, jam sembilan malam. Dia bilang nenek sakit, jadi aku langsung ikut dengannya dan berakhir menginap di rumah nenek.
Sepagi ini kediaman nenekku sangatlah ramai karena cucu-cucunya berkumpul, Ryujin juga datang sepuluh menit yang lalu. Sekarang dia sedang keluar dengan Stevan, Kakakku.
Bukan kakak kandung. Stevan atau biasa kami panggil Steve adalah salah satu murid di sekolah tempat keluargaku berdonasi, di Callifornia. Dia tidak punya siapa-siapa, dan ibuku sudah menganggapnya anak.
Aku lumayan sering bertemu Steve karena dia selalu ikut setiap Mommy dan Daddy berkunjung ke Korea, Steve sudah menjadi bagian keluarga kami sejak dia masih kecil.
Saat itu aku baru memutuskan untuk bergabung dengan sebuah agensi, Mommy kesepian sepanjang tahun karena tidak ada aku. Lalu Mommy bercerita tentang Steve yang malang, akhirnya aku meminta bagaimana jika Steve menemani Mommy saja.
Akhirnya Mommy dan Daddy sepakat mengadopsi Steve dari panti asuhan, dan saat itu Steve resmi menjadi kakakku. Aku belum pernah melihatnya sampai di ulang tahunku ke dua belas, Steve datang bersama orang tuaku ke Korea. Itu pertama kali aku bertemu Steve.
Siapa sangka, Steve sekarang juga menggeluti dunia yang sama denganku. Steve adalah anggota band pendatang baru di Amerika, dia juga bergabung di salah satu industri musik terkenal. Hanya dalam waktu satu tahun ini, Steve yang tiga tahun lebih tua dariku itu sudah menjadi bintang di negara kelahirannya.
Iri karena Steve mendapat perhatian kedua orang tuaku? Iri karena Steve sukses lebih dulu? Semua jawabannya tidak!
Aku malah senang Steve bisa menemani Mommy dan Daddy. Dunia industri musik Amerika sangat berbeda dengan entertainment Korea Selatan, Steve bisa pulang setiap harinya, jadi dia bisa menemani Mommy.
Sementara aku? Entah kapan terakhir kali aku pulang ke Callifornia. Aku sampai hampir lupa bagaimana bentuk rumahku di sana, bagaimana keadaan kamarku sekarang? Aku lupa.
Oh! Mereka pulang! Steve dan Ryujin sudah pulang, mereka sepertinya membawa beberapa kantung makanan. Akan ada makan besar keluarga, aku tidak akan melewatkan ini.
Beruntungnya, luka di badanku sudah sembuh, walau belum pulih. Setidaknya tidak ada bekas luka lagi di wajah, beberapa luka di tangan sudah bisa kuatasi. Mereka yang tidak tahu, tidak akan curiga.
Sebenarnya, yang tidak tahu hanya Nenek, Ryujin, Paman dan Bibi Shin, juga Steven. Kalau keluargaku pastinya tahu, kalian tidak berpikir mereka tidak punya informan terpercaya untuk selalu mengawasi pergerakanku di agensi, kan?
Kuharap kalian tidak lupa kalau orang tuaku bisa tahu apapun tanpa kuberitahu, tidak mungkin kalau tidaak lewat orang dalam, kan? Mereka bukan cenayang atau penerawang.
![](https://img.wattpad.com/cover/186620453-288-k577415.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dreams - 99 Days With Dream [SELESAI]✔
Fanfiction[REVISI] RE-PUBLISH BERKALA Untuk kalian, jangan pernah jadi orang bodoh seperti aku. Namaku Ryu Stiffy Adelard Lahir di Callifornia, 01 September 2001 Menjadi hidden trainee di SM Entertainment sejak 2008 sampai 2019. Debut atau berhenti? Entah...