-----
Happy Reading
-----
—
"Lo mau ngomong apaan?" Tanya kamu setelah sampai di parkiran sekolah.
"Nanti aja pas udah sampe rumah lo"
"Gausah, disini aja sekarang"
Taeyang tampak menggaruk belakang kepalanya, lalu menatap sekitar."Gue.."
"Itu--""Apa?" Potong kamu.
"Gue mau bilang.."
"Apaan taeyang, gausah kelamaan deh" ujar kamu lagi, mulai tidak sabar dengan taeyang yang terlalu bertele-tele.
"Gue suka sama lo"
....
"Hah?"
Kamu terkejut bukan main, mata kamu natap taeyang tak percaya."Gue tau ini tiba-tiba, tapi gue serius, gue suka sama lo (y/n)"
Kamu makin bingung lagi dibuatnya.
"Taeyang, gue..ga bisa" lirih mu pelan."(Y/n)" taeyang meraih kedua tangan mu, lalu menggenggam nya.
"Lo tau, gue udah merhatiin lo dari masih kelas 10, gue udah suka lo dari saat itu, dan sekarang kita udah kelas 12, bentar lagi kita lulus, jadi gue mohon.."
Mata taeyang menatap mu dalam, tangannya makin menggenggam tangan mu erat.
"Tolong jangan tolak gue" lirih nya, kamu terdiam sesaat."Kenapa"
"Hem?"
"Kenapa gue harus nerima lo?" Lanjut mu.
Taeyang menghembuskan nafas nya pelan."Karena, mungkin ini kesempatan terakhir gue buat bisa sama-sama dengan lo"
Kamu mengerutkan dahi bingung, kata 'terakhir' yang diucapkan taeyang itu cukup membingungkan.
"Apapun alasan lo, gue ga bisa ngejalin hubungan sama orang yang ga gue cinta" jawab mu kemudian, kamu lalu melepas genggaman tangan taeyang.
"Maaf taeyang, gue bener-bener ga bisa" lirih mu, lalu berbalik hendak pergi.
Namun taeyang kembali menahan tangan mu."Ayo gue anter pulang"
Lagi, kamu melepas pegangan taeyang, lalu tersenyum menghadap nya.
"Gue pulang sendiri aja, makasih"
Kamu lalu kembali berjalan pergi."Seungyoun"
Seungyoun yang terkejut langsung membalikkan tubuhnya, mendapati midam yang tengah menatap nya aneh."Lo ngapain disini?" Tanya midam, bingung akan seungyoun yang seperti tengah mengintip.
"Gue, nyari kunci motor, nih dah ketemu" jawab seungyoun mengangkat kunci di tangannya.
"Awas gue mau pulang" seungyoun lalu menggeser tubuh midam, lalu berlalu pergi.Midam yang pada dasar nya tidak percaya akan kata-kata seungyoun, langsung mencari tau apa yang tadi seungyoun tengah lihat.
"Eh, taeyang sama (y/n)?"
"ck! Berani juga si taeyang" midam tersenyum sinis.Midam lalu melihat kamu yang langsung pergi, takut ketahuin mengintip, dia dengan cepat bersembunyi.
Setelah kamu berjalan melewatinya, dia langsung keluar dari persembunyian dan berjalan kearah parkiran motornya, yang kebetulan terletak dekat dengan tempat taeyang berdiri sekarang.
"Ditolak?" Ujar midam sesampainya di dekat taeyang.
"Sejak kapan lo jadi tukang nguping?" Balas taeyang, midam hanya tersenyum tipis.
"Kalo udah tau bakal di tolak kenapa masih nekat nembak" sindir midam. Taeyang yang tak suka dengan nada bicara Midam langsung menatap nya sinis.
"Setidaknya gue udah berusaha"
"Lo sendiri, terlalu takut ya ditolak ampe ga pernah berani nembak, lemah" balas taeyang, yang seketika berhasil memancing emosi midam."Sialan lo" midam menarik kerah seragam taeyang kuat.
Taeyang mendorong tubuh Midam, membuat cengkeraman midam terlepas."Kenapa lo marah? Gue kan cuma ngomong apa adanya"
"Cih!, gue bukan orang bodoh kaya lo, yang langsung nembak tanpa melakukan pendekatan terlebih dahulu"ketus midam.
"Terserah lo dam, gue udah capek harus berantem terus sama lo"
"Gue mau pulang"
Taeyang lalu berjalan kearah motor nya."Oh iya, ntar dirumah jangan bikin ulah, ga kasihan sama nyokap lo yang nangis tiap hari ngeliat tingkah lo yang suka seenaknya"
Midam hanya diam mendengar penuturan taeyang.
"Kakak pulang duluan" taeyang langsung menggas motor nya pergi setelah kalimat itu dia ucapkan.
Midam mengepalkan kedua tangannya geram, lalu menendang ban belakang motornya kuat.
"Fuck"—
<Love in Silence>
[ TO BE CONTINUED ]
©RimaDescha
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Silence; Cho Seungyoun [PDX101 / X1]
Fanfiction[ COMPLETED ] ❝ Sampai akhir pun, lo cuma bisa memendam perasaan itu ❞. Judul sebelumnya: Hopeless Love Start: 22 Juni 2019 Finish: 07 Desember 2019