26;

986 198 35
                                    

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

Happy Reading

-----






"Soraaaa, lo udah sadarr" kamu berteriak senang saat sora perlahan membuka mata nya.
Mata sayu nya menatap mu lemah.

"Bentar gue panggilin orang tua lo" kamu berbalik hendak pergi, tapi sora dengan cepat menahan tangan mu.

"(Y/n)" lirih nya pelan.

"Iya kenapa? Ada yang sakit?, lo mau apa?" Tanya mu.
Sora menggeleng pelan, membuat mu bertanya-tanya.
"Terus kenapa?"

"Lo disini aja ya, temenin gue" ujar nya.

"Iya ra, gue disini kok, nemenin lo, tapi gue mau ngasih orang tua lo dulu kalo lo udah sadar, sama seungyoun juga ada diluar"

Sora lagi-lagi menggeleng.
"Gausah, gue mau sama lo aja, disini"

Kamu diam, lalu duduk di bangku sebelah ranjang sora.
Kamu meraih tangan sora kemudian menggenggam nya erat.

"Ada yang mau lo omongin hem?" Tanya mu.

"Gue mau minta maaf sama lo (y/n)"

"Lo jangan mulai lagi deh ra" potong kamu cepat, kamu tidak suka kalau sora mulai berbicara aneh seperti itu.
Kamu tidak suka dia yang selalu minta maaf padahal menurut mu dia ga ngelakuin kesalahan apapun.

"Nggak (y/n), gue bener-bener minta maaf"

"Sora--"

"Lo dengerin gue dulu" balas sora, kamu langsung diam setelah nya.

"Gue tau, gue ga pantas buat lo panggil sahabat, lo tau ra, banyak hal yang gue lakuin dan ngebuat lo sedih, gue tau itu nyakitin lo tapi gue tetep ngelakuin hal itu"

Kamu menatap sora tak mengerti.
"Maksud lo apa ra?"

"Gue tau (y/n), gue tau bahkan sejak kita baru pertama kali kenal"
Sora menggantung kan kalimat nya.
Membuat mu diam menunggu kelanjutan nya.

"Gue tau kalau selama ini, lo suka sama seungyoun"




Diam.
Hanya itu yang bisa kamu lakukan sekarang, tubuh mu bahkan tak bisa bergerak sedikitpun, rasanya kamu membeku ditempat setelah mendengar perkataan sora barusan.

"Gue tau itu (y/n)"
"Tapi gue emang jahat, gue justru sengaja ngedekatin diri sama kalian, gue sengaja ngedekatin seungyoun, karena keegoisan gue, gue ga bisa ngeliat ketulusan lo yang selama ini nganggep gue sahabat" lanjut nya.

"Gue juga sengaja, ngasih tau lo kalau gue suka seungyoun, karena gue tau lo temen yang baik (y/n), gue tau lo pasti bakal ngalah kalau tau gue juga suka seungyoun"

Kamu tidak tau apa yang harus dikatakan, rasanya otak mu tak bisa merespon perkataannya dengan baik, namun hati mu kini sudah lebih dulu terasa nyeri.
Mendengar penjelasannya, membuat mu sungguh terluka.

"Tapi, kaya nya gue bener-bener harus ber-terimakasih sama midam, yang udah ngebuat seungyoun nunjukkin perasaan yang sebenarnya sama lo, kedekatan lo sama Midam ngebuat sifat seungyoun berubah (y/n)"

"Waktu di perkemahan kemaren, gue yang nahan seungyoun, gue yang ngebuat dia ga bisa nyari lo yang lagi tersesat di dalam hutan.

Tapi lo tau (y/n), seungyoun rela ngebongkar tas gue cuma buat nyari obat biar gue tenang buat beberapa menit, terus dengan tergesa-gesa dia pergi sendirian buat nyari lo, segitu khawatir nya dia sama lo"

"Sora, udah, gue udah ga mau denger lagi" potong mu, rasanya hati mu sudah tak kuat untuk mendengar semua nya sekaligus.

Jujur, kamu merasa benar-benar kecewa pada sora, tapi setelah kamu pikirkan lagi, sora juga tidak sepenuhnya salah.

"Lo baru saja siuman ra, lebih baik lo istirahat" ucap mu, lalu berdiri.

"Bahkan setelah tau semua nya, lo masih baik sama gue (y/n)"

"Eh raa, jangan nangis" kamu menatap cemas sora yang kini tengah dibanjiri air mata.
Kamu memeluk sora, sembari mengelus kepala nya pelan.

Isakan sora kian menjadi-jadi tatkala kamu mengelus pucuk kepalanya.

"Gue bodoh banget udah nyakitin sahabat sebaik lo (y/n)" lirih nya diiringi isakan yang belum mereda.
Kamu tak merespon, kamu hanya diam sembari terus memeluknya.

"Maaffin gue (y/n)"

"Semua yang lo jelasin itu ga penting ra, gue emang sakit ngeliat lo deket sama seungyoun, tapi itu ga penting,

Toh selama ini lo yang selalu ada buat gue, lo selalu ada disaat gue sedih, lo selalu nerima gue saat gue butuh tempat untuk pulang, lo selalu dengerin semua keluhan gue"

"Tapi gue penyebab lo sakit" potong sora,

kamu tersenyum tipis.
"Lo ga se-jahat itu ra, gue tau, sekalipun lo bilang sengaja pengen nyakitin gue, toh pada akhirnya lo juga yang ngehibur gue"

"Kita lupain dulu masalah ini oke?, kesehatan lo lebih penting"

"(Y/n), makasih"









<Love in Silence>

Maap kalo rada ga jelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maap kalo rada ga jelas.
Soalnya aku ngetik ini di saat suasana hati yang lagi campur aduk.
Mood nulis ada, tapi dibanding nulis cerita..lebih ke pengen nulis semua keluhan yang ada diotak.
[04Oktober]

Terimakasih telah mampir ke cerita ini♡.
Sampai bertemu di next Chapter.

©RimaDescha

Love in Silence; Cho Seungyoun [PDX101 / X1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang