Kalin terbangun karena deringan ponselnya yang tergeletak di dekat kakinya. Gadis itu beringsut duduk lalu meraih benda penting itu. Sambil mengusap mata dan mengumpulkan nyawa, Kalin mengangkat panggilan yang masuk ke ponselnya.“Halo─ ” sapanya, sambil menguap. Seseorang di seberang sana terkekeh.
“Kamu baru bangun, ya? Pagi..”
Kalin seketika membelalakan mata. Rasa kantuk yang tadinya menghantui kini menghilang begitu saja. Suara seseorang di seberang sana benar-benar membuat nyawanya terkumpul cepat dan kesadarannya kembali total.
“Farish? Pagiii!!” senyum Kalin merekah manis. Setiap kali mendengar suara laki-laki yang dipanggilnya Farish, hatinya selalu sejuk.
“Kamu lagi sibuk nggak?” tanya Farish, yang dengan cepat dijawab Kalin.
“Nggak! Aku sama sekali nggak sibuk. Kamu lagi apa??”
“Kebetulan lagi jalan-jalan santai aja nih, di taman deket apartemen kamu. Mau ketemu?”
Seketika wajah Kalin berbinar. Dengan cepat gadis itu mengiyakan ajakan Farish. Begitu telepon terputus, Kalin langsung melompat turun dari tempat tidur dan berlari mendekati pintu. Minggu pagi ini pasti akan sangat menyenangkan baginya.
Senyum lebar Kalin sontak menghilang ketika gadis itu membuka pintu kamarnya. Wajahnya yang tadinya sumringah, kini berubah kaget. Kedua matanya membola besar. Seseorang yang berdiri di depan pintu kamarnya malah menampakkan senyum manis dan melambaikan tangan persis seperti anak kecil.
“Pagi!!” sapanya manis, tapi sama sekali tak terdengar menyenangkan di telinga Kalin. Gadis itu berkacak pinggang dengan tangan kiri sementara tangan kanannya menunjuk Elang tepat di depan hidung.
“Ngapain lo disini pagi pagi?!” sentak Kalin diiringi dengusan. Elang mengulum senyum.
“Kakak lo ngundang gue buat sarapan bareng dan tadi gue disuruh ngebangunin lo..” jawab Elang santai. Laki-laki itu tak sedikitpun menghilangkan senyumnya meskipun di dera pelototan mata besar Kalin.
“Apa lo bilang?!” Kalin memekik tak percaya lalu mengalihkan pandangan ke arah Kikan yang baru muncul dari dapur.
“Mbak Kikan!!” teriak Kalin, sambil berlari mendekati Kikan. Kikan menatapnya dengan tanda tanya besar di kepala.
“Apaan?”
“Orang aneh itu! Apa iya, Mbak Kikan yang ngundang dia buat sarapan bareng di sini? Dia pasti bohong kan???” tanya Kalin heboh, sambil menunjuk ke arah Elang yang masih berdiri santai di depan pintu kamarnya. Laki-laki yang kini mengenakan pakaian olahraga itu menampilkan wajah polosnya diiringi senyum manis yang membuat Kalin benar-benar keki.
“Kalin, bisa nggak sih kamu sopan sedikit sama tamu? Lagian bener kok, Mbak yang ngundang Elang buat sarapan bareng sama kita di sini.” kata Kikan dengan santainya. Kalin melotot tak percaya.
“Astaga.. gimana bisa..”
“Elang, ayo! Sarapannya udah siap, nih!” ajak Kikan yang entah sejak kapan sudah menggandeng lengan Elang dan menuntunnya ke meja makan. Elang menoleh dan tersenyum menyebalkan ke arah Kalin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantika Tetangga
FanficSemenjak Elang (Wong Yuk-hei) tinggal di sebelah apartemen yang ditinggali oleh Kalin (Song Yuqi) bersama kakaknya, hidup Kalin benar-benar terganggu. Laki-laki itu terus saja melakukan hal-hal yang membuatnya kesal dan tak tenang sepanjang hari. In...