Pembalasan

1.5K 173 83
                                    

Yohan berlari cepat ke gedung Fakultas Hukum. 'Aku harus menyelamatkan diriku sebelum bertemu Wonjin' pikirnya.

Yohan berlari mengelilingi fakultas Hukum untuk mencari Hyeongjun. Satu-satunya yang bisa menyelamatkan nya hanya Hyeongjun.

Bernafas lega ketika melihat orang yang di carinya sedang duduk di bangku kantin yang berada di pojok sedang meminum jus Strawberrynya.

Kakinya melangkah ke arah Hyeongjun yang sedang duduk sendiri. Percuma dia mencari di gedung Fakultasnya kalau ternyata Hyeongjun berada di kantin.

"Baby~~~" Yohan berteriak nyaring dan duduk si sebelah Hyeongjun  tanpa memikirkan nyawanya jika Wonjin tau dia memanggil pacarnya dengan kata 'baby'

Hyeongjun membuang muka. Masih kesal karena kemarin dia menjadi seme dadakan.

"Uh~ my baby sombong sekali" ucap Yohan mencolek dagu Hyeongjun

"Diam Hyung! Aku tidak mau lagi berteman denganmu!" ucap Hyeongjun tanpa melepaskan sedotan yang berada di mulutnya.

"Wae?!"

"Karna hyung aku kemarin jadi seme" ucap Hyeongjun memajukan bibirnya. Yohan melipat bibirnya ke dalam dia gemas sekali pada pemuda manis di depannya. Boleh tidak Yohan culik saja anak ini?

Yohan menggelengkan kepalanya karna memikirkan hal melantur tadi "benar tidak mau jadi temanku lagi?"

Hyeongjun mengangguk pasti "hm"

Yohan mengeluarkan 5 coklat dari tas nya "sayang sekali padahal aku punya coklat"

Hyeongjun menatap penuh binar coklat di depannya. Tapi perkataan Wonji tadi pagi terngiang begitu saja di benak Hyeongjun.

"Jangan membeli coklat!"

"Jauhi Yohan. Mengerti love?"

"Kau tidak mau berteman lagi denganku ya sudah coklatnya aku kasih pada yang lain saja"

Hyeongjun mencebikan bibirnya lucu. Dia mau coklat tapi kalau nanti Wonjin tau dia akan marah dan mau mencari pengganti seperti yang di katakannya tempo lalu pada Hyeongjun.

Hyeongjun mengalihkan pandangannya dari coklat dan meminum Jus Strawberrynya rakus.

Yohan melirik Hyeongjun. "Padahal Coklatnya ingin aku berikan secara cuma-cuma"

Hyeongjun melirik coklat yang di pegang Yohan. Yohan di sebelahnya sudah harap-harap cemas dan berdoa agar Hyeongjun terpancing.

Tapi anak itu hanya diam. Yohan mendengus pasrah, mungkin memang sudah nasibnya mati di tangan Wonjin.

"Benar tidak mau? Ya sudah" Yohan bangkit dan baru akan pergi sebelum Lengan sweaternya di tahan oleh pemuda di sampingnya.

Hyeongjun menatap Yohan dengan mengedipkan matanya yang polos "Hyeongjun mau hyung"

Yohan hampir saja menjerit di tempatnya sangking gemasnya. Yohan tersenyum menang dan duduk kembali di tenpatnya "ini"

Yohan memberikan satu batang coklatnya dan Hyeongjun masih melihat sisa coklatnya yang ada di tangan Yohan.

"Yang ini tidak gratis" ucapnya. Hyeongjun mengangguk dan memakan coklat yang di berikan Yohan.

"Tapi akan gratis kalau mau membantuku bagaimana?" tanya Yohan

Hyeongjung melihat Yohan "apa hyung?"

"Lindungi aku dari amukan Wonjinmu ya?"

Hyeongjun memberengut "kan hyung yang salah menyuruhku jadi seme"

"Ck! Mau coklat tidak?"

"Mau~"

"Ya sudah bantu hyung. Ya?"

Hyeongjun terlihat berpikir sebentar sebelum "hm" mengangguk setelahnya.

Yohan tersenyum dan memberikan sisa coklatnya pada Hyeongjun. Mengacak rambut pemuda di sampingnya dengan gemas.

"Bagaimana rasanya jadi seme?"

"Tidak enak hyung. Tidak mau"

"Kenapa?"

"Pokonya tidak mau."

Yohan mengangguk "padahal kau bisa menjadi pihak yang menusuk Wonjin nantinya"

"Hah? Apa hyung?"

Yohan menggeleng dengan senyum jail "tidak. Sudah di makan coklatnya."








.
.
.








"Song Hyeong Jun!"

Itu Wonjin yang sudah berada di depan mejanya dengan Wooseok dan Yuvin di sebelahnya.

"Apa yang aku bilang tadi pagi? Sudah tidak mau nurut?"

Hyeongjun menggeleng ribut "em"

"Dan kau! Urusanmu denganku belum selesai!" ucap Wonjin pada Yohan dengan tatapan tajamnya. Yuvin dan Wooseok hanya menggeleng dan duduk di bangku.

Yohan memberi cengirannya "hey calm down dude kau membuat Hyeongjun takut"

"Persetan dengan itu! Diam disitu!" Wonjin mengalihkan tatapannya pada Hyeongjun.

"Apa yang aku bilang tadi pagi?"

Hyeongjun memberengut "ini bukan salahku hyung"

"Lalu salah siapa?!"

"Yohan Hyung yang memaksaku. Katanya dare yang kemarin gagal jadi aku harus menghabiskan coklat ini untuk mengganti yang kemarin. Hyung tidak mau kan aku berpacaran dengan Minkyu selama seminggu?" ucap Hyeongjun

"WHAT?! TUNGGU! YA! SETAN KECIL AKU TIDAK BILANG SEPERTI ITU!!" teriak Yohan panik sekaligus berteriak pada Hyeongjun karena syok.

"Hyung~~~ Yohan Hyung membentakku" ucap Hyeongjun melengkungkan bibirnya ke bawah

"YA!"

Wonjin memukul kepala Yohan menggunakan kamus tebalnya "kau lagi kau lagi! Punya nyawa berapa kau membentaknya?!"

"Sudah aku bilang aku tidak mengatakan itu! Dia berbohong!" kekeh Yohan

Wonjin mencekik Yohan dengan posisi mengapitnya dari belakang "cari mati ya? Sudah menyuruhnya menjadi seme?! Menyuruhnya berpacaran dengan Minkyu! Sekarang kau menyuruhnya memakan coklat! Benaran mau mati ya?!"

"YA! ADUH SESAK! KAU MAU MEMBUNUKU YA?! LEPASKAN!!!" teriak Yohan memukul lengan Wonjin yang sedang mengapitnya.

"Iya! Aku ingin memenggal kepalamu sekarang juga!"

"YA YA YA!!"

Untung saja kantin dalam keadaan tidak ramai saat ini. Jika ramai mungkin predikat Wonjin sebagai mahasiswa yang dingin akan di cabut.

Wonjin sebenarnya tau jika pacarnya itu berbohong. Karena tidak mungkin Yohan menyuruhnya memakan coklat.

Tapi melihat Hyeongjun yang diam-diam tertawa membuatnya semangat menganiaya Yohan.

Sedangkan Wooseok dan Yuvin hanya tertawa tidak mau membantu Yohan sama sekali.

















Harusnya dari awal Yohan tau meminta bantuan pada Hyeongjun sama saja keluar dari kandang macan dan masuk ke kandang buaya. Seketika Yohan ingat bahwa diam-diam Hyeongjun memiliki predikat 'setan kecil'.

Ingatkan Yohan untuk membuat perhitungan pada setan kecil itu nantinya. Dan doa kan semoga saja lehernya baik-baik saja atau tidak terpenggal.










.
.
.






Terabsurd sih ini. Iya tau ko :'(

Next?

Jangan lupa ya Vote sama Comment. Makasi semua 💕💕

Me Gustas Tu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang