Wedding (Final Chapter)

1.3K 88 36
                                    

Hyeongjun memainkan jari nya gugup. Untuk pertama kalinya dia merasa segugup ini di sepanjang hidupnya.

Akhirnya hari yang di tunggu semua orang tiba. Ini hari pernikahan nya dengan Wonjin Hyung nya.

"Hyeongjun gugup ya?" tanya Jinwoo menggengam tangan Hyeongjun yang terasa sangat dingin

Hyeongjun mengangguk "hm"

"Tidak apa-apa. Itu Wajar" ucap Jinwoo

"Jinwoo?"

"Hm?"

"Setelah ini Hyeongjun akan tetap menjadi bayi Jinwoo kan?"

Jinwoo tertawa keras. "Tentu saja. Hyeongjun kan kesayangan Jinwoo"

Hyeongjun mengangguk "tetap akan menjadi adik Jungmo Hyung kan?"

Jinwoo mengangguk "hm. Tetap menjadi adik Jungmo Hyung"

Hyeongjun mengangguk "mau coklat"

Jinwoo meringis pelan "tapi Wonjin Hyung bilang tidak boleh"

"Kenapa?!"

"Katanya Hyeongjun satu minggu ini sudah mengkonsumsi 7 batang coklat"

"Ya sudah tambah satu lagi!" ucap Hyeongjun

Jinwoo menggeleng "tidak ah. Nanti Jinwoo yang kena marah Wonjin Hyung"

Hyeongjun memberengut "ambil kan aku makanan yang banyak"

Jinwoo kembali menggeleng "Jungmo Hyung dan Minhee melarang. Katanya Hyeongjun hanya boleh memakan yang tadi sudah di makan Hyeongjun"

"Kenapa?!"

"Hyeongjun kan kemarin habis diet. Kalau nanti tiba-tiba makan nya banyak nanti pencernaan nya sakit"

"KALIAN MAU MEMBUAT MOOD KU HACUR YA?!"

"Hyeongjun 30 menit lagi ya" Ucap Yohan

"Hyung~ aku mau coklat~" ucap Hyeongjun merengek. Matanya sudah berkaca tanda anak itu siap menangis kapan pun.

Membuat Yohan meringis di tempatnya. Sepertinya dia datang di saat yang salah.




.
.
.




"Hyeongjun menangis meminta coklat" ucap Yohan

Wonjin menghela nafasnya.

Dejavu.

Dulu ketika hari pertunangan nya Hyeongjun juga meminta coklat.

"Tidak Hyung" ucap Wonjin. Bukan nya dia keras atau egois, tapi dia hanya mengurangi resiko diabetes yang mungkin akan menimpa pacarnya.

Minhee terkekeh pelan dengan Dongpyo. Itu salah satu alasan kenapa Minhee dan Dongpyo tidak mau ada di ruangan Hyeongjun

Anak itu pasti akan meminta hal-hal yang membuat mereka akan kalang kabut.

Wonjin sendiri tengah mencoba menenangkan dirinya. Tidak menampik dia merasakan jantungnya berdegum keras karena akhirnya dia akan melangsungkan pernikahan dengan Hyeongjun.

Beberapa kali Wonjin terlihat menghembuskan nafasnya dan memegang jantungnya.

Dia sangat gugup ngomong-ngomong. Di tambah dia belum bertemu pacarnya selama satu minggu ini.

"Hyeongjun semakin manis saja. Serius. Wonjin, Hyeongjun untuk ku saja ya?" ucap Yuvin yang baru saja memasuki ruangan

"Cari mati ya?!" tanya Wonjin menatap tajam teman bodohnya.

Me Gustas Tu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang