Cinta

1.8K 139 156
                                    

Yuvin menatap tajam Wonjin di hadapannya. Saat ini Yuvin dan Dongpyo sedang mengingtrogasi Wonjin yang tenang-tenang saja.

Masa bodoh. Wonjin tidak takut pada mereka. Bibirnya menyesap Teh dan tangannya memainkan Handphone Hyeongjun dan miliknya.

"Wonjin" Yuvin memulai.

"Apa?"

"Semalam kau dan Hyeongjun melakukan apa?"

"Melakukan apa? Kita tidur"

"Bohong sekali!" ucap Dongpyo

"Jangan bohong kita tau kau semalam melakukan apa dengan Hyeongjun"

"Memang apa yang kita lakukan?"

"Kau menodai temanku yang Polos!" ucap Dongpyo

Wonjin tersenyum miring "memang kalian dengar suara ribut? Tidak kan?"

"Benar juga" ucap Yuvin pelan.

"Lalu dimana Hyeongjun?" tanya Dongpyo

"Tidur"

"Tumben sekali. Biasanya juga sudah bangun"

"Yohan, Wooseok dan Jinwoo saja belum bangun" ucap Wonjin membawa Minum dan berjalan masuk ke dalam kamarnya.

"Kenapa aku terlihat bodoh setiap berdebat dengannya" rutuk Yuvin

Dongpyo mengangguk "kan kau memang bodoh. Lagi pula mungkin memang mereka hanya tidur"

Wonjin tersenyum miring. Mereka tidak tau saja setiap Hyeongjun akan berteriak Wonjin mencium bibirnya agar meredam suara Hyeongjun.






.
.
.






Wonjin tersenyum gemas ketika masuk dan melihat Hyeongjun masih tertidur dengan tubuh polosnya yang masih di balut selimut.

Membuka tutup botolnya dan menaruh sedotan di dalam lalu menaruh Botolnya di nakas.

Wonjin duduk di sebelah Hyeongjun dan mengelus rambutnya "baby"

Hyeongjun tampak masih belum terusik.

Wonjin tersenyum dan mengecup bibir Hyeongjun "bangun sayang"

Hyeongjun merengek pelan dan menarik selimut nya untuk menutupinya dari Wonjin.

"Sudah siang sayang bangun" ucap Wonjin mengangkat Hyeongjun ke pangkuannya.

Hyeongjun merengek dan menyender ke dada Wonjin. Sekarang posisinya Wonjin persis seperti sedang memangku bayi Koala.

"Lelah hyung~"

Wonjin mengusap punggung Hyeongjun dan mengambil botol yang tadi sudah di siapkan.

Memberikannya pada Hyeongjun dengan menaruh sedotannya ke bibir Hyeongjun yang langsung di minum oleh Hyeongjun tapi anak itu masih memejamkan matanya.

Wonjin terkekeh gemas dan mengerakan pelukannya ke kanan dan kiri. Hyeongjun seperti bayi sedang ngedot.

Hyeongjun berhenti minum setelah di rasa airnya sudah habis.

"Bangun bayi besar" ucap Wonjin mengecup Hidung Hyeongjun

"Em~ Hyeongjun sudah besar hyung~"

"Kau masih bayi. Bayinya hyung"

"Em~~"

Wonjin tertawa pelan. Dia total gemas.

"Badan Hyeongjun sakit hyung"

Me Gustas Tu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang