Horor

1.3K 137 70
                                    

Tau tidak hal apa yang paling di benci Wonjin? Film Horor. Itu karena Hyeongjun sangat suka menonton tapi setelahnya anak itu akan ketakutan sendiri.

Wonjin selalu melarang keras Hyeongjun untuk menonton film Horor tapi anak itu sulit sekali dan selalu nakal dengan menonton film Horor. Seperti saat ini.

Hyeongjun menonton film Horor di Handphonenya. Terlalu malas untuk menonton di ruang depan.

Hari ini dia dan Wonjin sengaja meliburkan diri dari kampus. Badanya masih lelah karena kemarin habis berlibur dan mereka sampai di Seoul malam. Mereka sengaja menggunakan penerbangan sore.

Wonjin tertidur di sebelahnya dengan memeluknya erat. Setiap Hyeongjun melakukan pergerakan ataupun mengganti posisi Wonjin akan semakin mengeratkan pelukannya.

Kadang Hyeongjun bingung. Bagaimana bisa Wonjin tetap diam di satu posisi ketika tidur? Berbeda dengannya yang selalu tidak bisa diam.

Hyeongjun menonton film Annabelle dengan Konsentrasi tingkat tinggi. Selimutnya dia gigit untuk meredam jeritan atau terkadang dia akan menutup matanya ketika di rasa adegannya terlalu seram.

Jika di tanya apakah Wonjin terusik? Jawabnya tidak. Karena kadang Wonjin kalau tidur seperti orang mati yang sulit di bangunkan. Kadang.

"Seram sekali" ucap Hyeongjun pelan memainkan jari tangan Wonjin yang berada di perutnya.

Hyeongjun menaruh Handphonenya. Dia ingin ke kamar mandi. Tapi takut padahal kamar mandinya berada di dalam kamarnya.

Hyeongjun melirik Wonjin yang masih tertidur dengan nyenyak "hyung~"

Hyeongjun memainkan pipi Wonjin "hyung"

"Hm?"

"Antar ke kamar mandi"

Wonjin mengerutkan keningnya dan membuka sebelah matanya untuk melihat jam "ini baru jam 2 siang baby"

"Aku takut hyung"

"Tidak ada apa-apa"

"Hyung~~~~"

Wonjin menghela nafasnya dan bangun "ayo"

Hyeongjun tersenyum dan berjalan ke kamar mandi di ikuti Wonjin yang masih setengah terbuka matanya.






.
.
.





"Baby? Sudah mandi belum?"

Hyeongjun mengangguk "sudah"

"Kapan? Jangan bohong"

"Tadi pagi"

"Ini sudah sore. Cepat mandi dulu"

"Tidak mau. Kan tadi udah hyung"

"Mandi dulu baby. Sana!" bukan apa tapi kalau tidak mandi semalaman Hyeongjun tidak akan bisa tidur dan akan merengek.

"Takut hyung"

"Tidak ada apa-apa Love. Ini masih jam 5"

"Temani~~~"

Wonjin menghela nafasnya "ayo"








.
.
.







"Hyung?"

"Hm?" Fokus Wonjin masih pada Handphonenya yang berada di genggamannya. Dia sedang bermain game

"Mau ambil cemilan hyung"

"Ambil saja ada di dapur"

"Takut hyung"

"Tidak ada apa-apa sayang. Hyung disini dari sini Hyung bisa melihatmu di dapur"

"Temani hyung~"

Wonjin membuang nafasnya kesal.

"Hyung kesal padaku?!"

"Tidak. Ayo" Wonjin menuntun Hyeongjun ke dapur. Padahal ruang tengah dengan dapur tidak terlalu jauh. Bahkan dari ruang tengah sudah bisa terlihat pantry.










.
.
.









"Hyung~" Hyeongjun menoel pelan pipi Wonjin.

"Hm?"

"Tidak bisa tidur"

"Kenapa?" matanya masih terperjam.

"Takut"

"Apa yang hyung bilang soal menonton film Horor?"

"Hyung~~~ Hyeongjun takut"

"Tidak ada apa-apa" Wonjin memeluk Hyeongjun dengan erat

"Kalau memejamkan mata ada monster hyung"

"Menghitung anak domba saja"

"Tidak bisa hyung"

Wonjin menghela nafasnya pasrah dan membuka matanya "kenapa tidak tidur?"

Hyeongjun melengkungkan bibirnya ke bawah "tidak bisa tidur"

Wonjin mengecup bibir Hyeongjun. "Lalu mau apa?"

"Temani mengobrol?"

"Oke"

"Hyung?"

"Hm?"

"Tau tidak Hyeongjun sangat sayang pada Hyung"

Wonjin tersenyum "tau"

"Hyung sayang pada Hyeongjun tidak?"

"Sayang"

"Hyung dulu ketika Hyeongjun pertama kali bertemu Hyung. Hyeongjun sudah suka hyung"

"Benarkah?"

"Hm" Hyeongjun memeluk Wonjin seperti memeluk guling.

"Pokonya hyung punya Hyeongjun"

"Iya"

"Tidak boleh di pegang oleh yang lain"

"Hm"

"Pokoknya bayi Wonjin Hyung hanya Hyeongjun"

"Iya"

"Hyeongjun akan tetap jadi bayinya Wonjin hyung"

"Heem baby"

"Pokonya Hyung hanya milik Hyeongjun" ucap Hyeongjun mendusal pada Wonjin membuat Wonjin terkekeh gemas. Dia tau Hyeongjun sudah sangat mengantuk karena itu bicaranya sedikit melantur tapi Wonjin tau Hyeongjun sedang jujur.

"Ham Wonjin milik Song Hyeong Jun seorang"

"Iya baby" Wonjin menepuk pelan punggung Hyeongjun yang sedang memeluknya seperti guling.

Dan setelahnya dengkuran halus terdengar. Wonjin tersenyum gemas. Bayi besarnya sudah tertidur.

Wonjin membalas pelukan Hyeongjun dan mengusap kepala pacarnya yang tertidur dengan posisi memeluknya seperti memeluk guling dan mendusal padanya.





"Dan Cinta Ham Wonjin hanya milik Song Hyeong Jun" ucap Wonjin berbisik pelan.






"Selamat tidur baby. Wonjin Loves You"











Jadi, apakah Wonjin harus tetap membenci Horor atau tidak?













.
.
.











Udah di bilangkan sedang menguatkan diri di Work ini wkwk.

Maaf spam. Ini terakhir. Maaf ga jelas

Request From c_handrasn. Maaf kalau ga gemes ya sayang.

Vote+comment ya sayang 💕😘

Me Gustas Tu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang