©peachysome
32-14 Seoulsup 2(i)-gil, Seongsu-dong 1(il)-ga, Seongdong-gu, Seoul.
Galleria forret apartement.[04.00 am]
Mingkyung, seorang remaja yang memasuki umur dua puluh dua tahun itu, harus rela membuat sebuah kerutan baru diwajahnya.
Karena perlakuan sahabatnya Jung Jaehyun, Jaehyun datang kerumah Minkyung jam 4 pagi, karena terlalu bersemangat untuk masuk kembali setelah berlibur sekitar tiga bulan semasa kuliah diliburkan.
“gue mau tidur lagi, kalo mau apaan gitu ambil aja sendiri.” Minkyung meninggalkan Jaehyun yang tersenyum tampan di sofa apartement nya pagi ini.
Jaehyun mengambil remot yang tergeletak di meja dan menyalakan televisi untuk membuang rasa bosan.
Sejujurnya tujuan jaehyun ke apartement Minkyung sepagi ini bukan karena terlalu bersemangat, namun karena perdebatan diantara orang tuanya yang membuat ia muak berada di rumah terlalu lama.
Jaehyun berfikir ia akan bisa melepas penat mendengar berdebatan jika ke apartement Minkyung yang menurutnya sunyi.
“loh jae? Pagi amat, ngapain lo?” Jaehyun terperanjat saat seorang laki-laki yang familiar di penglihatannya keluar dari salah satu kamar.
“gapapa mas, mas bulan mau solat subuh ya? Ikut mas.” Taeil hanya mengangguki kemauan jaehyun, dua lelaki berperawakan tampan itu memasuki kamar mandi khursus wudhu dan tempat mencuci.
Selesai sholat subuh, Jaehyun sibuk membantu taeil menyiapkan sarapan untuk mereka berdua dan Minkyung.
Minkyung itu hanya tinggal sendiri di apartement, karena kesibukan orang tua mereka yang menurut Minkyung itu terlalu berlebihan.
Belum lagi taeil itu sudah menikah dan ia adalah seorang jurnalis terkenal, karena hal itu lah taeil jarang mengunjungi adik perempuan satu-satunya itu.
Tangan Lihai taeil memindahkan sosis bakar ke tiga piring yang diatasnya terdapat roti bakar dan telur.
Setelah itu taeil menyusul jaehyun yang sibuk membuat susu hangat ke dalam tiga gelas yang kini ber-uap karena jaehyun baru saja menuangkan air panas ke dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda | Nakamoto Yuta✔
Teen Fiction"Oh dosen baru itu?" "serius dia duda?" "anaknya tiga?" "gak salah denger ini?" Sebuah cerita kehidupan Minkyung dan dosennya yang terjebak dalam asmara. ©peachysome_ °2O19