© burberrymilk
A u t h o r p o v
“kok rumah sepi? Pada kemana Bu?” minkyung baru saja terbangun dari tidurnya, dan segera menghampiri sang ibu yang berada di dapur.
Sang ibu melirik ke arah anak perawan satu-satunya itu, lalu tersenyum.
“lari pagi tuh sama nak yuta diajakin. Kamu dibangunin-nya susah tadi pagi, makannya yuta ga tega ngajak kamu. Katanya kamu kecapean, jadi yang laki-laki lagi lari pagi. Mba Wendy ada dikamar sama anaknya sama hitomi juga.” Minkyung mengangguki jawaban sang ibu.
Gadis itu sekarang duduk di dapur, menemani ibunya yang tengah sibuk memasak, netra gadis itu memandang cincin yang bertengger indah di jari manis nya.
“masih pagi. Jangan senyum-senyum sendiri gitu.” sindiran sang ibu membuat minkyung memandangnya.
“apasih Bu, engga kok. Ada yang perlu minkyung bantu ga Bu?” tawaran minkyung dibalas gelengan kepala oleh sang ibunda.
“kamu mandi sana, gaenak sama calon suamimu, udah bangunnya siang, jam segini belum mandi. Gimana mau nyontohin yang baik buat anak-anak kamu nanti?” minkyung terkekeh, ada benarnya juga penuturan ibunda tercintanya itu.
“iya-iya Bu. Bentar, minkyung mandi dulu. Nanti minkyung bantu.” minkyung melenggang pergi untuk membersihkan diri.
Setelah selesai mandi, minkyung mendengar sedikit suara gaduh di ruang tamu, sepertinya yang lain sudah pulang.
“assalamualaikum, Asahi in your areah!” Minkyung tertawa mendengar suara Asahi yang sedikit cempreng memenuhi rumah orang tuanya.
Tungkai minkyung berjalan keluar kamar, yang langsung terhubung dengan ruang tamu.
Ayahnya, kakak laki-lakinya, Kakeknya, sang calon ayah mertua, Asahi, Junkyu, doyoung dan yuta tengah tidur-tiduran dilantai beralaskan semen itu.
“eh bunda, cantik banget.” sapa Asahi yang ditanggapi gelengan oleh minkyung.
Minkyung menuju lemari es yang ada di dapur, tangannya menata beberapa gelas kosong ke atas nampan, dan memindahkan jus jeruk buatannya juga.
Gadis itu segera kembali ke ruang keluarga, ia menyodorkan jus jeruk yang segera ludes dihadapannya.
Tak lama sang ibunda juga menghampiri ruang tamu dengan membawa sepiring besar singkong goreng.
Semua tatapan menatap singkong buatan ibu minkyung dengan lapar.
“ayo dimakan mumpung masih hangat.” seru sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda | Nakamoto Yuta✔
Fiksi Remaja"Oh dosen baru itu?" "serius dia duda?" "anaknya tiga?" "gak salah denger ini?" Sebuah cerita kehidupan Minkyung dan dosennya yang terjebak dalam asmara. ©peachysome_ °2O19