©peachysome
Cahaya matahari menelusup diantara celah-celah gorden milik wanita yang tengah tertidur lelap di sofa ruang tamunya itu.
Sebuah erangan kecil terlantun saat matahari benar-benar menyibak dan membangunkan tidurnya.
Minkyung mengusak matanya dan mengamati Jam besar yang ada di dinding apartement mewah itu.
07.00 am
Sesekali menguap dan mengusap matanya, merasa sudah lebih baik Minkyung menguncir rambutnya.
Melipat bedcover, selimut dan bantal yang semalam menemaninya di sofa ruang tamunya.
Korea memang sedingin itu, tak heran mengapa harus memakai selimut setebal itu.
Setelah selesai merapihkan barang-barang tidurnya, Minkyung beralih ke dapur, membuka kulkas dan mengecek menu sarapan nya pagi ini.
Hanya ada roti, susu dan selai.
Minkyung menghela nafas pasrah dan mengeluarkan semua makanan yang tersisa dikulkasnya itu, tangannya mulai lihai meratakan selai ke atas roti.
Mulutnya sudah siap mengunyah roti dengan selai coklat itu, disebelahnya sudah terdapat susu di gelas berukuran sedang.
Menghembuskan nafas kasar, mengamati penjuru apartementnya yang sangat luas, namun sangat sunyi dan sepi, itulah yang dilakukan minkyung setiap harinya jika tak ada sang kakak di apartement.
Acara sarapannya pun selesai Minkyung menaruh bekas gelas nya di wastafel, lalu melangkahkan kakinya menuju jendela besar apartement.
Jendela yang memancarkan sinar matahari yang membuat dirinya terbangun. Minkyung menyibak gorden berwarna soft blue itu, pemandangan yang didepan minkyung pagi ini adalah kota seoul yang sangat sibuk.
Minkyung menuju kamar mandi dan seperti biasa, membersihkan diri nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda | Nakamoto Yuta✔
Teen Fiction"Oh dosen baru itu?" "serius dia duda?" "anaknya tiga?" "gak salah denger ini?" Sebuah cerita kehidupan Minkyung dan dosennya yang terjebak dalam asmara. ©peachysome_ °2O19