CHAPTER 10- MASUK BK

1.5K 93 3
                                    

"Heh! Lo kemaren ke mana aja? Gue chat nggak dibaca." alih-alih mengucapkan selamat pagi, Lulu menarik sebelah headset putih yang dikenakan Zefa. Ia bertanya perihal tentang chatnya  yang tidak dibalas. Jangankan dibalas, dibaca saja tidak.

"Hah? Chat dari lo? Emangnya lo ngirim gue pesen kemaren, yak?" 

Tanpa meminta izin kepada pemiliknya, Lulu merampas hape yang dipegang Zefa begitu saja. Membuat Zefa mengumpat pelan dan lekas menyabut kabel headset dari hape.

Jari Lulu mengotak-atik isi hape Zefa, ia mencari aplikasi WhatsApp. "Nih, liat." Lulu memperlihatkan kolom chatnya. Benar, ada 100 lebih notifikasi dan 5 panggilan tak terjawab.

"O, iya. Kok, gue baru nyadar ya, Lu?"

"Emangnya lo kemaren kemana?"

"Bolos,"

Lulu melongo tak percaya. Tumben sekali Zefa membolos, biasanya anak itu paling tidak suka datang terlambat ke sekolah.

"Lo bolos sendirian?" tanya Lulu lagi. Tidak percaya kemarin Zefa sengaja membolos.

"Nggak, gue bolos sama Genta." sahutnya enteng. Seolah perihal bolos bersama Genta bukanlah sesuatu yang harus dibanggakan.

"Hah? Genta? Genta Arya Prakasa anak kelas 12 IPA 1?!" Lulu berteriak keras. Sebagian siswa-siswi melirik ke arahnya mendengar nama Genta disebut. Genta benar-benar cowok terpopuler nomor satu di SMA Bakti Praja. Wajar bila banyak murid yang ingin mengetahui gosip terbaru tentangnya.

Lulu menoleh ke sekeliling kelas, ia tersenyum seraya merapatkan kedua tangannya, meminta maaf karena suara teriakannya mengganggu ketenangan.

"Gimana ceritanya? Kok, lo bisa bolos bareng Genta?" kali ini Lulu menurunkan volume suaranya.

Baru saja Zefa ingin menyahut, suara bel masuk tiba-tiba dibunyikan. Lulu kesal setengah mati karena ia harus menahan rasa penasarannya hingga bel istirahat tiba.

Lulu menatap Addisty dan Riska yang baru tiba di kelas."Abis ngapain lo berdua? Sampe ngos-ngosan gitu."

"Motornya Riska, tuh, ditengah jalan pake mogok. Mana jalanan lagi macet-macetnya."

"Lah, lagian siapa suruh lo nebeng di motor gue!" balas Riska tak terima.

"Lah, gue kan, nggak tau kalo motor lo bakalan mogok di tengah jalan!" Addisty terbawa emosi.

"Heh! Gue juga nggak bakalan tau  kalo motor gue bakalan mogok di tengah jalan. Kalo tau ngapain gue masih pake tuh motor, mendingan gue naik angkot aja."

"Stop! Stop! Ribut mulu lo berdua! Masih pagi tau!" kedua tangan Lulu berusaha membuat jarak antara Riska dan Addisty agar tidak terjadi perkelahian. 

"Woi! Bu Sulis dateng! Bu Sulis dateng!" Arvel- ketua kelas 11 IPA 1 memperingatkan teman-temannya  duduk rapih di bangku masing-masing. Ia tidak mau Bu Sulis  mengecap kelas mereka sebagai kelas yang buruk.

Siswa-siswi berhenti bergosip. Mereka segera berjalan ke tempat duduknya masing-masing. Ada juga yang lekas menyalin pekerjaan rumah milik temannya segera agar tidak ketahuan Bu Sulis.

Selesai mengucapkan salam, Bu Sulis mulai mengabsen anak murid sesuai urutan nama yang tercantum pada buku absensinya. Begitu nama Zefa dipanggil, anak itu menunjuk tangannya sambil berkata, 'saya, Bu'. Menandakan ia hadir di kelas hari ini.

"Zefa, kemarin kamu nggak masuk kemana?" tanya Bu Sulis. Melihat kolom absen Zefa kemarin ditandai kata Alfa karena ia tidak hadir tanpa sepengetahuan guru dan teman-temannya.

Crazy Badboy vs Stupid Girl [HIATUS!] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang