Jangan lupa tinggalin vote dan komen ya!
Selamat membaca kisah Zefa dan Genta🐣😘
Hepi reding gais!❤️❤️❤️
***
Empat mangkuk es krim yang tertumpuk rapih di hadapan Zefa membuat Frezi melongo. Cuaca hari ini memang panas. Tapi ... ia tidak menyangka Zefa akan operdosis sebanyak itu. Gerakan masuk dan menelan es krim ke dalam mulut bahkan seperti orang kesetanan. Kini gadis itu telah melahap mangkuk kelima.
Perut Frezi keyang sebelum menyentuh es krim miliknya yang masih utuh. Memerhatikan gairah Zefa yang mencerna es krim sudah cukup begah baginya.
"Buat gue?" tanya Zefa antusias saat Frezi menggeser mangkuk es krim ke arahnya.
"Hmm ... makan aja. Lagian gue kurang suka sama es krim matcha."
Tanpa bersikap jaim Zefa menggeser mangkuk es krim milik Frezi lebih dekat ke arahnya. Itu menjadi mangkuk keenam sekaligus porsi terkahir es krim yang akan ia makan.
Frezi menelengkan kepalanya. "Seenak itu emang?"
Zefa menelan cairan es krim ke dalam tenggorakan sebelum menyahuti pertanyaan Frezi.
"Hmm ... ini enak banget. Lo beneran gak mau coba Kak?" ocah Zefa dengan mulut penuh lumeran es krim. Frezi terbahak melihatnya.
Alis Zefa melejit ke atas. "Kenapa ketawa Kak?"
"Lo kayak bocah kecil kalo makan es krim."
"Hah?"
Frezi geleng-geleng kepala. Bokongnya terangkat sedikit, tubuhnya condong ke depan, tangannya terulur menelusuri sekitar mulut Zefa yang belepotan karena es krim. Cowok itu menyapunya sekilas dengan gerakan lembut.
"Nih, liat. Belepotan parah." kata Frezi sembari menunjukkan noda es krim matcha.
Zefa berdekhem pendek lalu menghapus sisaan es krim matcha yang melekat di sekitar pinggiran bibirnya. Kemudian ia kembali menikmati es krim. Mangkuk kelima hampir tiris. Zefa beralih mengambil es krim terakhir miliknya. Oh, ralat, lebih tepatnya jatah es krim punya Frezi
10 menit berlalu. Tidak ada topik yang mereka bahas di toko es krim. Zefa sibuk menikmati sensasi matcha yang merangsang lidahnya. Sementara Frezi betah memandangi gadis itu dalam diam.
"Kak, lo seriusan gak mau?" ini sudah kedua kalinya Zefa menanyakan hal serupa.
Frezi meneguk ludah. Kok, tiba-tiba ia ingin mencicipi sih?
"Eum ... boleh deh."
Zefa mengangguk. Ia melepeh suapan es krim terakhir dari mulutnya ke sendok. Dahi Frezi mengkerut samar. Ia bingung kenapa Zefa bertingkah seperti itu.
"Nih, Kak." Zefa melayangkan sendoknya ke depan mulut Frezi. Memberikan es krim matcha bekas jamahan mulutnya yang belum tertelan.
Frezi meneguk ludah. Astaga! Tidak mungkin ia mencicipi sesuatu yang sudah dimasukkan ke dalam mulut orang lain. Ck! Ia benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran Zefa.
"Kenapa gak kasih gue yang ada di dalem mangkok?"
Zefa membulatkan bibir. Ia menunjukkan isi mangkuk es krim keenam. "Abis Kak. Makanya tadi gue kasih yang masih ada di dalem mulut. Mumpung belom ketelen. Hehehe..." ia menyengir lebar tanpa dosa.
Frezi ikut nyengir. Ia menyentuh tangan Zefa. Memutar sendok yang berada di pintu bibirnya ke depan mulut Zefa. Frezi menuntun es krim itu masuk ke dalam mulut Zefa kembali. Posisi mereka berdua mirip sepasang kekasih yang tengah bermesraan. Tanpa keduanya sadari, Genta ada di sana. Ia melayangkan tatapan tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Badboy vs Stupid Girl [HIATUS!]
Teen Fiction⚠️DILARANG KERAS MENGCOPY CERITA SAYA⚠️ REVISI SETELAH TAMAT‼️ Cover by : @SivaMhrnii "Pacaran itu apa?" Zefa bertanya dengan wajah begonya. "Hah?! Serius lo gak tau?" Genta balik bertanya. Wajahnya nampak melongo tak percaya. Zefa menyengir leb...