ANNYEONG, PADA KANGEN SAMA AKU GAK? 😂😂😂
MAAP YA, UPDATENYA AGAK LAMA :v (TERLALU SIBUK DENGAN TUGAS DAN DRAKOR WKWK😂😂)
JANGAN LUPA PENCET TANDA ⭐ YA 😉😉
MAKASIH BANYAK BUAT READERS YANG UDAH KASIH VOTE DAN KOMEN 😍❤️
GAK SEMPET REVISI. KALO ADA TYPO INGETIN YA GAIS 👌👌👌
SELAMAT MEMBACA MASA LALU GENTA DAN AUDY ☺️☺️☺️
***
Esok paginya Audy sibuk berkemas untuk pulang ke rumah. Daniel turut repot membantu anaknya tanpa membuka obrolan. Ya, mereka memang belum berbaikan setelah perdebatan sengit kemarin. Audy belum bisa menerima perkataan papanya, sementara Daniel tidak mau membuat permasalahan kemarin kian semakin pelik.
Dua tas tenteng berukuran cukup besar telah penuh dengan baju ganti Audy. Gadis itu menutup rapat resleting tasnya dan meletakkannya pada pinggir brankar. Sejenak kepalanya menoleh, mengamati papanya yang tengah memasukkan barang-barang kecil ke dalam tote bag dengan intens.
Audy menghembuskan napas berat. Ia memainkan jari-jari mungilnya yang berkeringat.
"Pa ... semisalnya nanti Genta dateng ke rumah Audy, tolong bilangin kalo Audy gak mau ketemu sama dia." intonasi bicaranya terdengar begitu memohon.
Audy benar-benar tidak mau bertemu dengan Genta lagi. Katakan saja ia kejam. Karena hanya inilah satu-satunya jalan terbaik yang bisa Audy lakukan. Menjauhi Genta dan memaksakan diri untuk tidak bergantung pada cowok itu adalah langkah awal yang harus ia jalani.
"Papa bisa kan, ngelakuin itu buat Audy?" gadis itu meyakinkan papanya yang tampak ragu menyahuti permohonannya.
Tidak ada yang bisa Daniel lakukan kecuali menganggukkan kepalanya beberapa kali. Setelah dipikir-pikir ... mungkin keputusan anaknya adalah pilihan yang paling tepat.
🌻
Sesuai permintaan anaknya, Daniel sama sekali tidak memberikan kesempatan pada Genta untuk menjenguk Audy. Bisa dibilang, hampir setiap hari Genta datang menemui Audy. Dan sebanyak itu pula Daniel tidak mengizinkannya masuk ke dalam rumah. Sesekali pria paruh baya itu mengatakan bahwa Audy menolak kedatangannya. Sesekali juga ia tidak merespon kedatangan Genta sebab terlalu lelah meladeninya setiap hari. Tetapi ... meski begitu Daniel akui ia salut. Genta tetap datang berkunjung walaupun tidak diperbolehkan masuk ke dalam rumahnya.
Sebetulnya Daniel tidak tega melakukan hal itu kepada Genta. Tapi ia tidak mau melihat Audy semakin menderita.
Dari jendela kamarnya yang berada di lantai 2, Audy bisa menyaksikan Genta berbicara kepada papanya. Jujir, ia sangat merindukan kehadiran laki-laki itu di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Badboy vs Stupid Girl [HIATUS!]
Teen Fiction⚠️DILARANG KERAS MENGCOPY CERITA SAYA⚠️ REVISI SETELAH TAMAT‼️ Cover by : @SivaMhrnii "Pacaran itu apa?" Zefa bertanya dengan wajah begonya. "Hah?! Serius lo gak tau?" Genta balik bertanya. Wajahnya nampak melongo tak percaya. Zefa menyengir leb...