CHAPTER 2- KAKI! BUKAN MATA!

2.7K 164 27
                                    

Terlihat seorang gadis dari kejauhan. Berperawakan tidak terlalu tinggi, namun tidak juga terlalu pendek. Kulitnya berwarna sawo matang, hidungnya pesek, ia mengenakan baju PMR berwarna putih, tangan kanannya melambai-lambai sejak tadi. Senyum manis tercetak di bibir lebarnya.

Zefa menyipitkan kedua mata.

"Itu orang dadah-dadah sama siapa sih? Gue?" batinnya.

"Duh, maap Mbak, di sini gak ada yang sakit." celetuk Zefa ketika gadis itu berjalan mendekatinya.

"Ini temen gue, Fa. Dia anak PMR." Lulu terkekeh sejenak, menjelaskan seorang gadis berbaju PMR.

"Riska, kenalin ini Zefa, murid baru di kelas kita. Zefa, kenalin, ini Riska, anak perempuan yang cinta banget sama eskulnya, PMR." cerocos Lulu.

Dengan ragu perempuan berbaju PMR yang dipanggil Riska itu mengulurkan tangannya ke arah Zefa.

Zefa melamun, namun, sedetik kemudian dia tersadar.

"Riska," ucap Riska ramah sambil tersenyum, tangannya masih terulur ke arah Zefa, menunggu balasan. Alih-alih membalas, Zefa malah mengacuhkannya.

"Lo kan, udah tau dari Lulu tadi nama gue siapa. Jadi, ya gak usah lah, pake jabat tangan lagi."

Penuturan dari mulut Zefa membuat Riska melongo tak percaya. Astaga! Seperti inikah sikap murid baru padanya? Padahal hanya berjabat tangan.  

Riska menarik uluran tangannya kembali.

Ini bocah songong amat yak! 

"Dia emang begitu orangnya, rada dongo dikit. Tadi waktu kenalan di kelas aja songongnya minta ampun." Lulu berbisik pelan di telinga Riska agar tidak terdengar oleh Zefa yang sedang meneguk kuah seblak.

"Lo abis darimana aja sih, Ris? Kok tadi gak ada di kelas? Bukannya lo gak ikut lomba PMR ya?" giliran Addistiy yang membuka suara.

"Tadi giliran gue yang jaga di bekalang lapangan, udah gitu ada anak kelas 10 yang pingsan, jadinya gue nemenin tuh anak dulu sampai sadar." jelas Riska. 

Addisty dan Lulu mengangguk-anggukkan kepala. Sementara pandangan Zefa menatap awas Riska yang ada di hadapannya.

"Heh, bocah! Lo ngeliatin gue jangan sinis gitu dong, risih gue jadinya.  Emangnya gue punya dosa apaan sih, sama lo?" frontal Riska kepada Zefa yang terpergok menatapnya.

Zefa menyengir lebar sembari menggigit sedotan putih. Ia tertangkap basah.

🌻

"Anjir! Gantiin seblak gue!"

Raut wajah Zefa nampak kesal saat sterofom berisi seblak miliknya tumpah karena tersenggol sikut seseorang yang berada di sampingnya. Ia meminta ganti rugi kepada laki-laki tak dikenalnya karena sudah lancang menumpahkan seblak.

"Ogah!" tolak orang iru mentah-mentah. Ia menatap seblak yang bentuknya sudah tidak enak lagi dipandang mata.

"Gue gak mau tau! Pokoknya gantiin! Lo yang numpahin, Berarti lo juga yang harus gantiin!" omel Zefa.

Ayolah! Apakah kalian tidak kesal begitu tahu seblak yang baru saja di beli jatuh dan terbuang sia-sia? Belum di makan pula, yang menyenggol tidak mau bertanggung jawab lagi.

"Gak peduli!"

Wajah Zefa berapi-api mendengar respon laki-laki itu. Pandangannya menurun hingga ia bisa melihat name tag yang tertera pada baju putih laki-laki tersebut, 'Frezi' .

Crazy Badboy vs Stupid Girl [HIATUS!] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang