Thirtheen

3K 280 30
                                    

Kenangan masa lalu adalah hal yang paling berharga dari apapun juga. Waktu takkan bisa di beli dan ditukar dengan apapun itu.

Bagi sebagian orang yang memiliki kenangan indah mungkin rasa-rasanya memori masa lalu adalah hal yang tak boleh di lupakan. Tetapi tidak dengan Jungkook. Ia justru ingin melupakan semuanya.

Kenangan buruknya saat ia tumbuh, hingga menjadikannya remaja dengan tingkah brengsek seperti saat ini. Tak ada yang tau, bahkan Yoongi atau Seokjin sekali pun,mereka hanya tau sebatas hubungan ia dan ayahnya yang tidak pernah akur,itu saja. Jungkook hanya tak ingin menjual cerita sedih pada orang-orang yang mana akan menunjukkan kelemahannya.

Tidak! Jungkook bukanlah orang yang seperti itu.

Panggilan dari seseorang beberapa waktu lalu sebenarnya tak Jungkook pedulikan sama sekali. Toh, musuh adalah makanan sehari-harinya. Jadi,ia biasa saja!

Ancaman balas dendam yang di utarakan orang itu juga tak mengusik keberanian Jungkook sedikit pun. Hanya saja ia merasa itu akan mengganggu. Jungkook paling muak dengan musuh yang kembali lagi.

Padahal setahun silam, ia telah mengirimkan sosok itu ke rumah sakit hingga sekarat. Dan sekarang, dia masih punya nyali untuk menantang Jungkook kembali? Hah!

Jungkook memilih untuk berjalan-jalan sejenak melepas penatnya. Tak ada niatan sedikit pun untuk memukuli atau membully siapapun hari ini. Ia sedang tidak mood. Jadi, yeoja manis itu memilih untuk pergi ke sekitaran sungai Han saja.

Duduk di salah satu bangku, sendirian. Menatap entah kemana seperti orang idiot. Itu yang Jungkook lakukan hingga langit telah berubah menjadi warna oranye. Empat kaleng bir sudah habis diteguknya. Tenang saja,ia sudah biasa minum jadi empat kaleng bir tidak akan membuatnya mabuk.

Membosankan! Ya, hidupnya memang amat sangat membosankan. Tak ada warna.

Beberapa orang mulai beranjak dari sana. Sementara Jungkook masih asyik dengan dunianya sendiri. Oh, baiklah, mendengar lagu tak ada salahnya bukan? Itung-itung menghilangkan rasa bosan.

Ia meraih earphone di dalam tasnya. Memutar lagu rock favoritnya dengan volume keras. Berharap saja jika gendang telinganya tidak pecah.

Beberapa panggilan tak terjawab dari Yoongi dan Seokjin tak ia pedulikan sama sekali. Paling-paling mereka hanya ingin mengajak untuk bermain game atau hanya nongkrong santai tak ada kerjaan.

Jungkook sengaja berlama-lama disini karena ia tau, ayahnya sedang di rumah. Supir Lee yang memberitahunya tadi. Dari pada sakit kepala, lebih baik menghindari pak tua itu- fikirnya.

Perut Jungkook mulai keroncongan, dia lapar. Akhirnya yeoja manis itu beranjak dari sana. Mencari tempat makan adalah tujuannya saat ini.

°

°

°

Taehyung sudah siap dengan kemeja biru muda dibalut dengan jas biru dongkernya. Celana jeans hitam yang ia pakai dengan susah payah-karena benda itu begitu ramping- akhirnya terpakai juga.

Sang ibu menatap putranya tersebut heran. Tidak biasanya anak itu berpakaian rapi jika tidak dalam paksaannya dan saat akan menghadiri acara yang resmi. Matanya memicing curiga melihat Taehyung yang tengah memakai sepatu putihnya diiringi senandung dari bibir sexinya. Dan jangan lupakan kacamata bulat yang selalu bertengger manis dihidung mancungnya.

 Dan jangan lupakan kacamata bulat yang selalu bertengger manis dihidung mancungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love Yourself  (VKook_Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang